Chapter 23

2K 74 16
                                    

STOP OR DIE



—🐊🦋—

       "Feeling better? Asher say you're gonna be okay."

       "Yeah. I just don't feel good."

       Galen mengangguk, tangannya terulur untuk mengelus dahi Naziva yang terasa hangat, cenderung panas.

       Lelaki itu langsung menuju UKS setelah mendapat peringatan dari Altar.

       "Why're you here?"

       "Because, you didn't feel good." Galen menatap Naziva datar, lalu bertanya. "Kasih gue alesan kenapa Lo bisa kayak gini?"

       "Naziva?!" Nada suara Galen berubah tegas saat tidak mendapat jawaban apapun.

       Naziva menghela nafasnya. "G—gue lupa makan kemarin. So, my stomach hurts."

       "Sialan!!" umpat Galen pelan, ia memejamkan matanya sejenak untuk meredam emosi.

       "Seharian ga makan tuh ngapain? ngapain, hm?"

       "Sorry..."

       "I don't want your apology!"

       Jari telunjuk Galen meraih dagu Naziva yang menunduk agar menatapnya dirinya. "Ngeluh sakit, tapi Lo sendiri yang nyari penyakit. Sehat itu mahal, Naziva! Denger ga?" 

       "Iya..."

       "Gue bebasin Lo bukan berarti Lo bisa seenaknya. Lo masih ingat kan gue pernah bilang apa?" Naziva mengangguk.

       "Apa?"

       "Boleh pergi kemanapun, asal makan dulu."

       Galen mengangguk, ia menghela nafasnya sejenak. Kemudian menarik Naziva ke dalam dekapannya saat gadis itu menundukkan kepalanya, tangannya mengelus rambut gadis itu.

       Senyum tipis terukir di bibirnya saat Naziva melingkarkan tangannya di pinggangnya. Selang beberapa menit, Galen mengurai pelukannya, ia membaringkan tubuh Naziva kembali.

       "Whatever you wanna eat?" tanya Galen.

       "I wanna eat something delicious."

       "Okay."

       Galen mendekatkan dirinya, lalu memiringkan kepalanya untuk mencapai pipi Naziva, mencium pipi itu sebanyak tiga kali kecupan.

       Naziva tersenyum manis dengan pipi yang memerah, melihat itu, Galen langsung tertawa kecil. Lelaki bermarga Adhiyaksa itu memundurkan langkah nya.

       "Tunggu sebentar ya."

       Setelah Galen keluar, Naziva menarik selimut untuk menutupi wajahnya yang memerah.

       "Oh my God, Jantung gue rasanya mau copot!" gumamnya.

————

————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RAJAWALI [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang