Chapter 21

2.1K 78 12
                                    

CRAZY DAD



—🐊🦋—

     Arsen menjentikkan jari ketika sudah berada di depan pintu ruang pribadinya membuat pintu itu terbuka secara otomatis.

       The door's locked terdengar ketika keduanya sudah memasuki ruangan.

       Seketika ruangan terasa sangat mencekam ketika dua pasang mata beradu tatap. Arsen memutuskan lebih dulu, melihat tatapan sang Ayah yang sangat dingin membuatnya merasa sesak.

       Pria itu menyandarkan tubuhnya pada meja kerjanya sedangkan Ayahnya duduk di sofa.

       "Dad, what's wrong?"

       "There’s so much I wanna tell you."

       Draven Xanderios Shankara also as Raespati Bumantara— Ayah dari Arsenio Xanderios Shankara itu menyerahkan sebuah map kertas pada Arsen.

       Arsen menendang meja kaca di depannya dengan nafas memburu, setelah membaca isi dalam map tersebut. netranya membius tajam pada Draven, rahang tegas itu mengeras, ia mengambil lighter, lalu membakar map-nya.

       'Sudah saya duga' batin Draven saat melihat reaksi putranya.

       "Sial... Apa perjodohan sampah kayak gini masih berlaku di jaman sekarang, Ayah?!"

       "Maybe."

       Arsen tertawa sarkas. "Sorry Dad, tapi dengan hormat saya menolak!"

       Draven mengangguk samar, ia memperhati kan map yang sudah menjadi debu. "Perjodohan itu bisa di batalkan."

       Arsen menaikan sebelah alisnya, menuntut Ayahnya untuk berbicara lebih jelas.

       "Kalo kedua belah pihak sudah memiliki pasangan masing-masing."

       "Terus?"

       "So, does your son have a girlfriend?"

       Arsen tersenyum miring. "Yes. Aku sendiri yang akan membawanya ke hadapan Ayah nanti!" 

       Draven bertepuk tangan. "That's good then. Kita akan mengadakan pertemuan minggu depan, okay?"

       "Tapi Ayah—"

       "Shut your mouth!" desis Draven tajam. "Cuma buat mastiin kalo keduanya sudah berpasangan."

       "Ayah tidak menerima penolakan apapun, atau..."

       Draven beranjak lalu maju beberapa langkah sebari merogoh belati pada lipatan celana, ia menampar pelan pipi Arsen dengan belatinya. Sedikit saja menekan di pastikan pipi itu akan robek. Belatinya sangat mengkilap dan tajam.

       "I wanna go back to america with my grandson!" Draven tersenyum smirk, menatap Arsen remeh.

       Arsen berdecih, menyentak pelan tangan sang Ayah. "Put down your dagger, Dad! Saya ga akan membiarkan Ayah membawanya kembali."

       "Hm. I'll anesthetize you when I take him!"

       "Sialan..."

       Draven terkekeh lalu, menjauhkan belatinya, ia mengeluarkan sebungkus rokok treasurer Luxury black dari kantung celananya lalu menaruhnya di atas meja, ia mengambil satu batang rokok dan membakarnya. Kemudian mendudukkan dirinya di sofa di ikuti oleh Arsen.

RAJAWALI [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang