Chapter 31

500 52 18
                                    

KISS MARK



—🐊🦋—

     "What happened to my son? Hurt like this, oh my god."

       "Noisy! Shut up or I'll inject your lips?!"

       Monica— istri dari Gabriel sekaligus Mommy dari Altar itu mengatup bibirnya rapat saat tatapan Gabriel menyorot tajam padanya. Ia mengikuti Gabriel yang tengah memapah Altar.

       Pria yang masih memakai kemeja abu-abu terbalut jas ala dokter dan dasi hitam terpasang di kerah kemejanya itu menendang kasar pintu kamar Altar, lalu merebahkan tubuh putranya di kasur.

       Altar meringis saat Gabriel menekan stetoskop ke dadanya. Ia menghentikan pergerakannya sesaat, lalu kembali menempelkannya ke dada sebelah kiri.

       "Kalo Daddy tekan gitu sakit atau sesak ngga?" tanya Gabriel.

       "Ngga sesak, cuma sakit."

       Gabriel mengangguk. Ia membantu Altar untuk melepas jaketnya. "Di kompres dulu sama Mommy."

       "What had actually happened?" tanya Monica seraya melangkah menuju ke arah Altar.

       "Berantem sama Jendra."

       Altar melepas kaos hitam yang di kenakannya dengan satu tarikan hingga kini shirtless. Mata tajam itu terpejam saat Monica mengompres dadanya yang memar dengan es batu.

       "Dad, I saw the devil in the Rajawali's. It was so dangerous."

       Gabriel tersenyum smirk. "Rajawali, the dangerous man's back!"

       "Now are you satisfied? What made him so angry?" tanya Monica menimpali.

       Altar membuka mata, ia mengambil tangan Monica yang mengelus rambutnya, lalu mengecupnya singkat. "Ngusik ceweknya, Mom."

      "Who's him girlfriend?"

       "Besok malam di ulang tahunnya granpa, Bang Jendra mau bawa ceweknya," jawab Altar.

       Monica mengangguk dan mengelus luka di wajah putranya. "Mas Riel, ini lukanya di bersihinnya pake apa?"

       "Alkohol."

       Gabriel bangkit seraya melepas jas dan dasinya yang terasa mencekik, lalu melemparnya ke sofa, ia mendekati Altar.

       Monica menuangkan alkohol ke kapas, lalu mulai menyentuh luka-luka di wajah Altar. Gabriel dapat melihat putra sulungnya itu memejamkan mata dengan ringisan kecil yang keluar dari mulutnya.

       "Gonna do that again? If you do I'll shoot you in the head!" ancam Gabriel.

       "He's your son, tega banget sih."

       Gabriel terkekeh singkat. Ia memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana, lalu menunduk untuk mencium belakang kepala Monica. "Biar jera."

       Altar menjauhkan wajahnya. "Shhh... Udah ah, perih banget, Mom."

       "No! Diam sayang." Setelah di bersihkan, Monica memberikan obat merah di luka Altar.

       Altar menyentak pelan tangan Monika membuat wanita itu menghela nafasnya, ia berhenti dan membereskan semuanya.

       Tangannya terulur untuk mengelus rambut putranya. Hingga beberapa menit kemudian terdengar dengkuran halus, Altar tertidur.

RAJAWALI [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang