CHAPTER 15

1.3K 181 26
                                    

Beberapa hari setelahnya. Marsha dan Farrel menghadiri acara keluarga yang di adakan di rumah Daniel.

Semua orang sedang mempersiapkan hidangan yang akan mereka santap. Sedangkan Marsha, gadis itu sedang berada di dalam kamarnya. Bukan karena malas, tapi gadis itu merasa pusing dan mual.

Tok!

Tok!

Suara ketukan pintu menggangu ketenangan Marsha. "Sha, buka pintunya sha" panggil Ashel dari luar.

"Ck, iya bentar" Marsha bangun dari ranjang untuk membuka pintu.

Cklek!

Ashel langsung masuk dan mengeluarkan sesuatu dari kantongnya. "Nih sha" ashel menyerahkan sesuatu pada Marsha.

"Untuk apa shel Lo ngasih gue test pack" tanya marsha bingung.

"Eh bodoh. Ya lu cek lah siapa tau Lo hamil kan. Atau Jagan bilang Lo belum pernah ngapain-ngapain sama Farrel"

Mendengar perkataan Ashel. Marsha langsung teringat pada malam di mana ia berhubungan intim dengan Farrel. Malam di mana pria yang tidak di cintai olehnya mengambil mahkotanya. Walaupun Farrel itu suaminya Marsha tetap kesal karena ia ingin merasakan hal itu dengan kekasihnya zean.

Jika ditanya Marsha menikmati atau tidak hubungan intim itu?. Jawabannya iya. Marsha tidak munafik dirinya mengakui bahwa dirinya juga menikmati sensasi seks dengan Farrel. Bahkan bisa di bilang Marsha ketagihan namun ia menolak mengakui hal itu karena gengsi yang terlalu besar.

"E-eh tapi shel, gue takut"

"Takut kenapa Lo?"

"Gue takut kalo gue beneran Hamil"

"Lah kenapa kocak"

"Gue gak mau punya anak dari Farrel"

"Lah kenapa kocak"

"Gak tau shel, intinya gue gak mau punya anak dari dia"

"Mending lo sekarang coba cek, beneran atau gak"

"Ayo temenin gue shel"

"Ayo"

Kedua gadis itu masuk berbarengan ke dalam kamar mandi untuk mencari tahu benar atau tidak jika Marsha hamil.

____

Disisi lain kota, zean kekasih Marsha sedang berduaan dengan seorang perempuan yang pasti kalian sudah mengetahui siapa perempuan itu.

Zean sedang kesal karena Marsha tidak mau memberikan uang untuk dirinya karena zean menolak ajakan Marsha untuk berhubungan intim.

Semenjak malam dimana zean menolak ajakan Marsha. Gadis itu lebih sering menghindar dari zean. Zean curiga jika Marsha sudah mulai jatuh cinta dengan Farrel. Jujur saja pria ini takut jika sang donatur meninggalkan dirinya. Bukan tanpa alasan pria ini takut jika ditinggalkan oleh Marsha, pasalnya dirinya memiliki hubungan yang kurang baik dengan keluarganya, baik dengan ayahnya maupun ibunya.

"Kamu ada ide gak sayang, gimana caranya agar aku bisa dapat uang yang banyak dari marsha" tanya zean pada kekasihnya flora.

"Saran aku sih, coba ajak Marsha buat investasi terus uangnya kamu bawa kabur" saran flora.

"Susah kalo itumah sayang"

"Kamu mau tau apa yang lebih mudah" tanya flora.

"Apa" jawab zean polos.

"Ini" flora menunjukkan area bawahnya. Zean yang sudah mengerti langsung membuka pakaian yang ia kenakan.

Keduanya mulai berciuman dengan penuh kenikmatan. Mereka berciuman hingga flora menepuk dada zean karena sudah kehabisan nafas.

"Mau ya flo" ucap zean di balas anggukan dari flora sebagai tanda bahwa Gadis itu setuju. Apa yang mereka lakukan setelah hanya mereka dan sang pencipta yang tahu.

______

Brak!!

"Shel ini gak mungkin kan" ucap Marsha menahan air matanya.

"Ini beneran sha" jawab ashel.

"Shel, gue gak mau" air mata Marsha sudah membasahi wajah bening nya.

"Ini sudah takdir yang tuhan berikan untuk Lo sha. Walau bagaimanapun Lo tetap gak bisa menghindar dari takdir yang telah tuhan tentukan" ashel sedikit memberi pengertian kepada Marsha bahwa takdir sudah di tentukan oleh tuhan baik itu dari kisah percintaan, pernikahan, kematian itu sudah di tentukan oleh sang pencipta. Walau bagaimanapun kita tidak bisa menghindar dari takdir yang telah tuhan tentukan.

Marsha terbesit sebuah ide untuk agak ekstrim. "Shel, apa gue gugurin aja kandungan gue" ucap marsha dengan santainya. Tenyata sependek itu jalan pemikiran gadis ini.

Brak!!

Seseorang membuka pintu kamar dan langsung berjalan ke arah ashel dan marsha dengan nafas yang memburu seolah ingin membunuh seseorang. Orang itu semakin mendekat ke arah Marsha dan ashel. Ketika sudah berada di dekat Marsha.

Plak!!

Satu tamparan di layangkan oleh orang itu ke pipi bening Marsha.

"Apaan sih Lo kath. masuk-masuk malah gampar orang" ucap ashel.

"Diam Lo, wanita ini memang pantas mendapatkan tamparan yang seperti ini. Wanita yang ingin membunuh anak seharusnya mendapatkan lebih dari hanya sekedar satu tamparan" ucap kathrina dengan emosi yang sudah meledak-ledak.

"Kalo sampai gue tau Lo gugurin anak yang sedang Lo kandung itu. Gue gak bakal segan-segan buat hidup Lo menderita. Dan yang paling harus Lo ingat sha bahwa anak dalam kandungan Lo itu anak yang tidak berdosa, jadi ingat Jagan pernah coba untuk gugurin kandungan Lo. PAHAM" lanjut kathrina.

Kenapa Katrina bisa tau jika Marsha hamil?, kathrina sebenarnya sudah menguping dari awal ashel masuk ke dalam kamar Marsha. Awalnya kathrina tidak ingin mencampuri urusan Marsha, tetapi ketika gadis itu mendengar bahwa Marsha ingin mengugurkan kandungannya, emosi kathrina langsung meledak-ledak.

Brak!!

Kathrina menutup pintu kamar dengan kencang.

"Tumben ada benarnya tu bocah she" tanya marsha, karena biasanya kathrina tidak sebijak itu dalam berbicara.

"Kagak tau gue sha, mungkin akibat cintanya yang bertepuk sebelah tangan sha" ucap ashel kemudian tertawa terbahak-bahak.



________________TBC__________________

NIH UDAH UP. KALO GAK SIBUK NANTI SIANG DI UP LAGI.

SEE YOU...

𝙇𝙐𝙆𝘼 𝙂𝙍𝘼𝘾𝙄𝙀 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang