15 tahun sudah berlalu.
15 tahun, bukanlah waktu yang singkat, dalam kurun waktu 15 tahun itu, banyak hal yang terjadi dalam hidup Gracie, baik itu sedih mau pun senang sudah gadis yang mulai dewasa itu lalui.
Sekarang gracie sudah menjabat sebagai direktur utama di perusahaan milik neneknya PT SAMUDERA, sedangkan adik kecilnya Delyn Samudra Vanisa anak kedua dari pernikahan Farrel dan Marsha saat ini duduk di bangku smp.
Sedangkan Marsha sendiri memilih untuk menjadi ibu rumah tangga, sekaligus untuk menebus semua kesalahan yang telah ia perbuat.
Sore ini Marsha berniat untuk mengunjungi Farrel. Marsha dan delyn berangkat mengunakan mobil. Mereka pergi ke kantor gracie terlebih dahulu sebelum nantinya pergi ke tempat Farrel.
"Mamah, jadi kan ke tempat papah." Tanya gadis pipi gembung pada mamanya.
"Jadi dong sayang," jawab Marsha tanpa menoleh ke arah putri keduanya.
"Terus ini kita kemana dulu mah." Tanya gadis mungil itu lagi.
"Kita jemput kakak dulu, baru nanti ke tempat papah."
Delyn menggambil ponsel dari dalam tasnya. Delyn memotret dirinya dan Marsha kemudian ia kirim kepada seseorang.
"Kamu kirim ke siapa fotonya nak." Tanya Marsha.
"Gak ada mah, aku gak ngirim ke siapa-siapa mah." Jawab delyn sedikit gelagapan seperti seorang yang baru saja kepergok melakukan kesalahan.
Marsha tersenyum jahil, ia sudah tau jika sang empu sudah memiliki hubungan dengan seorang pria. Bahkan gracie pernah memergoki adiknya itu sedang bergandengan tangan.
"Pasti kirim ke lary kan."
Wajah Delyn lansung merah merona, ia membuang mukanya agar marsha tidak melihat hal itu, namun ternyata Marsha dapat melihat sedikit wajah gracie yang merah merona, ia senang karena berhasil menjahili putri bungsunya.
"Tenang sayang, mama restuin kok, tapi dengan satu syarat."
Delyn menatap marsha, dengan mata berbinar-binar Delyn menjawab. "Apa syaratnya mah"
"Kamu boleh berpacaran dengan lary, tapi kamu gak boleh lupain kakak, kakak itu sayang banget sama kamu."
"Delyn gak bakal pernah lupain kakak mah, delyn sangat sayang sama kakak geci." Jawab delyn, geci adalah nama panggilan khusus dari delyn untuk kakaknya.
Setelah melewati perjalanan yang membosankan, pada akhirnya mereka pun tiba di depan kantor Samudra. Di luar gedung sudah ada gracie yang sudah menunggu mereka. Marsha menepikan mobil. Delyn langsung bergegas turun untuk menghampiri kakaknya.
"Kakak Geci!!" Panggil delyn sedikit berteriak.
Gracie merentangkan kedua tangannya untuk menyambut delyn. Delyn langsung menubruk tubuhnya dalam pelukan gracie. Gracie merasa baju yang ia kenakan seperti basah.
"Dedek, kenapa nangis." Tanya gracie karena adik kecil kesayangannya menagis.
"Dedek kangen sama kakak geci, tadi dedek telpon kakak geci gak angkat, kakak udah gak sayang sama geci lagi ya."
Gracie melihat ponselnya, dan ternyata benar delyn ternyata sudah menelpon dirinya lebih dari 20 kali. Gracie mengelus rambut adiknya.
"Dedek maafin kakak geci ya, kakak tadi lagi rapat."
"Tapi kakak masih sayang sama dedek kan." Tanya Delyn sambil menatap gracie.
"Iya dong, kan kakak cuma punya satu dedek doang." Gracie mencubit pipi gembung adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙇𝙐𝙆𝘼 𝙂𝙍𝘼𝘾𝙄𝙀
Teen FictionMenceritakan seorang anak yang ingin merasakan kasih sayang ibu seperti teman-teman nya, bagaimana kisahnya tunggu saja di LUKA GRACIE