CHAPTER 21

1.5K 234 68
                                    

Jogja, kota yang indah, kota yang akan menjadi saksi siapakah wanita yang akan menjadi wanita yang Farrel pilih.

Beberapa hari ini Farrel sering melihat putrinya sangat dekat dengan pegawainya atau lebih dikenal dengan nama Gracia, kedekatan Gracie dan Gracia bisa di bilang layaknya seorang ibu dan anak.

Bahkan akhir-akhir ini Gracie tidak pernah menayakan kapan ia akan bertemu dengan ibunya, tapi gracie tidak akan pernah lupa dengan Perempuan yang telah melahirkannya ke dunia ini, walaupun ia belum pernah bertemu dengan wanita yang telah melahirkannya.

siang ini Gracie yang baru pulang dari sekolahnya, Gracie langsung meminta ayahnya untuk segera pergi ke rumah makan mereka karena ia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Gracia.

"Nak, mau mampir ke Indomaret dulu gak?" Tanya Farrel takut nanti anaknya tiba-tiba meminta jajanan, karena sudah jadi kebiasaan gracie meminta jajanan secara tiba-tiba.

"Boleh deh pah, sekalian juga ya beliin untuk tante ge ya" ucap gracie.

Farrel menepikan mobilnya ke Indomaret terdekat, setelah memarkirkan mobilnya Farrel turun dengan mengendong gracie. Kemudian mereka memasuki Indomaret.

Mereka berdua berkeliling untuk mencari makanan yang ingin di beli. Merasa sudah mendapatkan semua yang ingin mereka beli. Mereka langsung mendorong troli ke arah kasir, untuk membayar semua barang belanjaan mereka.

Gracie baru teringat bahwa ia tadinya ingin membeli susu rasa stroberi, kemudian ia meminta papanya untuk menunggu sebentar. Farrel mengiyakan permintaan gracie untuk menunggu nya.

Gracie berjalan ke arah kulkas untuk mengambil susu rasa stroberi yang ingin ia beli.

Bruk!

Gracie tidak sengaja menabrak seorang perempuan yang sedang berbelanja juga di sana. Perempuan itu langsung membantu gracie untuk bagun.

"Kamu gak pa-pa nak" tanya perempuan itu.

Gracie tidak menjawab, ia terus memperhatikan wajah perempuan di depannya ini. Menurut gracie wajah wanita ini pernah ia lihat tapi ia sudah lupa di mana ia melihat wajah wanita ini.

"Nak" panggil wanita itu sedikit menggoyangkan tubuh gadis kecil itu.

Gracie yang agak sedikit melamun langsung sadar dari lamunannya saat tubuhnya di goyangkan oleh wanita di depannya. "E-eh, iya aku baik-baik aja tan" gracie sedikit tersenyum ke arah wanita itu.

"Nak udah belum" panggil Farrel.

"Udah pah. Tante aku pamit dulu ya" gracie pamit dengan sopan.

"Hati-hati ya"

"Kenapa suara itu tidak asing bagiku ya" Batin wanita itu.

Farrel dan gracie keluar dari Indomaret, mereka berjalan ke arah mobil mereka. Mereka memasukan semua barang belanjaan mereka ke dalam mobil. Mereka masuk ke dalam mobil. Farrel menjalankan mobilnya menuju tujuan ya itu rumah makan miliknya.

Di perjalanan gracie hanya diam saja. Pikirannya selalu tertuju pada wanita yang ia temui tadi di Indomaret. Gracie bingung kenapa dirinya kenapa pikirannya selalu tertuju pada wanita itu. Gracie bahkan tidak sadar jika mereka telah tiba di tujuan mereka.

"Ayo turun nak, kita sudah sampai" ucap Farrel.

"Iya pah" jawab gracie.

Gracie yang tadinya semangat untuk bertemu dengan Gracia tiba-tiba saja mood nya turun drastis, sepertinya pertemuan dirinya dengan wanita itu membuat gracie merasa linglung, gelisah, bingung. Entah mengapa gadis kecil itu terus memikirkan perempuan itu.

𝙇𝙐𝙆𝘼 𝙂𝙍𝘼𝘾𝙄𝙀 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang