Derap langkah sepatu boots terdengar diikuti wangi parfum semerbak, membuat atensi Arleon yang semula mengarah pada kepergian pasutri itu kini beralih pada seseorang yang baru saja datang dibelakangnya.
"Gimana permulaannya? Enak gak?"
Arleon hanya sedikit menoleh kebelakangnya mendapati Arsen yang memasukkan kedua tangam pada saku celananya disertai senyuman miring.
"Bacot anjg" Umpat Arleon emosi
"Gue lupa ngasih tau kalo Ashraf tipikal posesif pol sama orang yang dia cinta, meski posisi LDR an dia bakal jagain cewenya dari orang yang sekiranya ngeganggu kenyamanan cewenya sekecil apapun, dan itu bakal dia korek sampe orangnya jera"
Penjelasan Arsen sukses membuat pemuda dihadapannya itu mematung beberapa saat, Arleon nampaknya akan kesusahan membuat pasutri itu cerai supaya ia bisa merebut Lyora dari pelukan Ashraf.
"Yeah if you know they're like preman bf and centil gf, cewenya bebas mau kemana aja karena cowonya pinter beladiri buat jagain dia meski posisi LDR"
Setelahnya Arsen melangkah melewatinya lalu berjalan menuju kamar mes yang berjajar didepan sana, tak lupa Arsen menepuk bahu Arleon beberapa kali untuk menyemangatinya.
"Semangat kalo kata gue, dapetin Lyora tapi sekarat atau menjauh dari dia tapi selamat, inget umur lo masih panjang dan itu bermanfaat banget kalo lo manfaatin sebaik mungkin"
Arleon semakin pesimis mendengar semua penuturan Arsen yang benar-benar menggambarkan bahwa Ashraf se posesif itu dan sangat melindungi Lyora dari apapun.
Kedua pasangan pasutri muda itu akhirnya memutuskan untuk dinner disebuah restaurant mewah yang tak jauh dari kantor Ashraf sendiri.
Jangan lupakan Lyora dan Ashraf yang sudah berganti baju dengan 2 paduan warna yang senada.
"Tiba-tiba banget nih ngajak dinner" Celetuk Lyora disertai kekehan
"Sengaja dadakan biar jadi" Balas Ashraf sambil cengengesan
Lyora dan Ashraf tak lupa reservasi terlebih dahulu namun reaksi para resepsionis membuat seisi restaurant menjadi heboh.
"Loh?? Anda bukannya Lyora polisi intel terkenal pacar Arsen dan tuan sendiri kan anak bungsu Sagara???" Ujar resepsionis pertama terkejut
"Apa tadi?? Istri?? Kapan kalian nikahnya??" Imbuh resepsionis kedua
"Loh terus Arsen gimana??" Tambah resepsionis disebelahnya
Lagi-lagi keduanya menjadi pusat perhatian dan Lyora yakin setelah ini keduanya akan menjadi perbincangan hangat diberbagai platform sosial media.
"Iya dan untuk alasannya masih kami privasi demi menjaga kesehatan mental Lyora" Bantah Ashraf sopan.
Setelah mendapatkan meja yang Ashraf dan Lyora inginkan barulah Ashraf membawa Lyora pergi dari sana supaya tidak dirujak terus menerus oleh para resepsionis kepo.
"Sayang, maaf ya hubungan kita dipublish tanpa seijin kamu" Ucap Ashraf merasa bersalah
"Gapapa lagian hari apes gaada dikalender"
Keduanya asik berbincang sampai sorot Lyora beralih lurus kedepan dimana meja keduanya sudah dekat namun ia malah mendapati seorang gadis yang tak lain Kasya tunangan Hiro sudah menempati meja yang dipesan Ashraf.
Membuat langkah Lyora terhenti dan hal itu disadari oleh Ashraf.
"Loh? Kenapa berhenti??" Tanya Ashraf masih belum sadar
"Kasya kan? Tunangannya Bang Hiro??"
Sesaat Kasya mengerutkan halisnya kebingungan namun langsung memasang wajah terbelalak setelah mengingat kembali siapa sosok perempuan berwibawa dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Worst Marriage
Fanfiction[On Going] "Dari awal gua emang salah, jadi gua harus terima kalau lo gabisa bales perasaan gua sampai detik ini"