Mobil porsche milik Lyora berhenti dihalaman lalu Lyora keluar dengan wajah lelahnya setelah dari pagi buta sampai mejelang siang ini dia sibuk menjalankan misi pembunuhan sekeluarga.
Saat diruang tamu ia malah melewati sosok pemuda yang tengah terkejut menatap kearahnya.
"Lyo ya??"
Lyora menoleh dengan wajah lelahnya namun diganti dengan wajah excited kala ia masih mengingat wajah pemuda tersebut.
"Ya tuhan, Kak Hiro yaa??"
Dengan seragam polisi yang belum ia ganti, Lyora menghampiri Hiro Jamian Sagara kakak Ashraf sekaligus anak pertama keluarga Sagara.
"Wiss cita-cita lo pengen jadi polisi kayanya kenyataan nih keren banget, eh kata adek gua lo dinikahin sama bunda??" Tanya Hiro dengan wajah kaget dan bingungnya
"Iya kak, hari itu lagi ngejalanin misi mau nangkep si Frankie eh malah gajadi gara-gara bunda nyangka gue pacarnya Ashraf ya gitu deh endingnya"
Berakhirlah keduanya asik bertukar cerita sampai kehadiran Ashraf menghentikan keduanya dengan raut wajah yang terlihat masam.
"Bisa ke kamar bentar gak?" Ajak Ashraf lalu pergi mendahului
Hiro hanya menatap bingung gelagat sang adik yang terlihat aneh, akhirnya Lyora pamit untuk menyusul Ashraf ke kamar.
Sesampainya dikamar, Ashraf rupanya sudah menunggunya sambil duduk dipinggir kasur.
"Sayang, kok kamu asik ngobrol sama bang Hiro??" Tanya Ashraf sembari menekuk wajahnya
"Loh, Kak Hiro kakak kamu?? Dia kakak kelasku, makanya aku ngelepas kangen sebagai adkel kakel" Balas Lyora masih belum mengerti maksud Ashraf
"Iya aku tau, tapi yang gak kamu tau itu dia masih naksir kamu dari awal kamu mpls tau gak? Meski sekarang dia udah tunangan dan lagi bentar mau nikah, dia sempet bilang ke aku kalo masih naruh perasaan ke kamu"
Lyora tak menyangka bahwa kakak kelas yang dulunya dikenal sangat garang dan tegas ke semua orang termasuk dirinya, rupanya sosok mantan ketua osis itu masih menaksirnya hingga sekarang.
"Oh jadi ceritanya suami aku cemburu nih? Terus soal tunangan kak Hiro yang naksir kamu juga gimana tuh?" Imbuh Lyora tersenyum tipis
"Please sayang jangan mulai ya? Soal Kasya dia udah tau kalo aku suami kamu" Sanggah Ashraf menarik Lyora duduk disampingnya.
"Yaudah kalo gitu, aku mau ganti baju dulu"
Genggaman tangan Ashraf yang memegang kedua tangan Lyora terlepas seketika membuat hati kecilnya ikut mencelos melihat sang istri yang tidak percaya padanya soal Kasya tunangan Hiro.
Pada dasarnya Lyora belum bisa menerima Ashraf sepenuhnya jadi ia tidak peduli harus mengetahui bahwa hati Ashraf memanglah tertuju untuk orang lain, bukan untuk dirinya.
Tak lama Lyora keluar dari kamar mandi dengan penampilan yang segar dan dibalut pakaian santai tengah bersiap-siap kembali.
"Mau kemana??" Tanya Ashraf menatap Lyora yang sibuk siap-siap itu
"Makam" Singkat Lyora meninggalkan kamar
Sesampainya di makam, seperti biasa Lyora mengadu semuanya pada makam orangtua disertai deraian airmata dan isakan kecil.
Derap langkah terdengar mendekat namun Lyora berusaha menghiraukannya, rupanya Arsen datang dengan sebucket bunga kesukaan mendiang mama Lyora.
"Ngapain kesini?" Ketus Lyora menyeka airmatanya secara kasar
"Mau jengukin tante juga sekalian mau bilang maaf sama lo, buat hari itu sorry banget gue dalam pengaruh alkohol dan hp gue dihandle Gracella" Ujar Arsen merasa bersalah
KAMU SEDANG MEMBACA
Worst Marriage
Fanfiction[On Going] "Dari awal gua emang salah, jadi gua harus terima kalau lo gabisa bales perasaan gua sampai detik ini"