ARANA 9

14 5 1
                                    

Hari masih pagi ketika aku bangun, "masih pukul 7" gumamku. niatku untuk melanjutkan tidur batal karna teringat ada baekhyun yang tidur di sofa ruang tamu, aku segera bangun dan pergi ke kamar mandi untuk sikat gigi dan cuci muka. Aku berjalan berjalan pelan menuju dapur, agar tidak membangunkan baekhyun, aku lihat baekhyun masih tidur nyenyak dengan selimut yang membungkus badannya, karna semalam turun hujan deras, hawa terasa lebih dingin, beruntung sofaku agak luas, kalau tidak kasian sekali Baekhyun, badannya pasti akan terasa pegal. Karna cuaca dingin aku memutuskan membuat sup telur, selain cocok untuk menghangatkan badan, membuatnya juga tidak sulit, hehe..

Baekhyun pov

aku bangun karna mencium harum masakan, juga karna sedikit berisik yang berasal dari dapur, sedikit kaget karna ketika membuka mata aku bukan dikamarku, tapi dirumah Arana, aku baru ingat kalau aku tidak pulang semalam. Aku bangun dan melipat selimut yang semalam aku pakai, lalu menuju ke arah dapur, ternyata arana sedang memasak sarapan untuk kami, sepertinya dia terlalu fokus hingga tidak menyadari keberadaanku, ku putuskan mendekat dan memeluknya dari belakang dan mengucapkan selamat pagi, "khamcagiya" ucapnya, lalu memukul tanganku yang ada diperutnya, aku tertawa geli melihatnya mimik mukanya yang terkejut. "kamu bikin kaget aja". "mianhe" ucapku sambil mencium pundaknya.
"awas Baekhyun aku sedang memasak, tunggulah di meja makan". "apa ada yang bisa ku bantu Ra?" tawarku, "tidak perlu, sedikit lagi sudah selesai, lebih baik cuci mukamu dan sikat gigi, ada sikat gigi baru di laci itu" arana menunjuk laci yang dia maksud, aku mengangguk dan menuruti perintahnya dan langsung pergi ke kamar mandi. Ketika aku kembali, Arana sedang meletakkan makanannya di meja, ternyata tidak hanya sup telur, ada beberapa makanan pendamping lainnya.
"Wah, apa kita sedang berperan menjadi suami istri?" tanyaku yang ternyata membuat Arana salah tingkah. "yaa! berhenti menggodaku" ucapnya dengan muka merona. tidak tahan dengan mukanya yang menggemaskan jadi ku cubit kedua pipinya, "tidak perlu malu seperti itu, karna kita memang akan menjadi suami istri nantinya". ku lihat dia mengangguk dan kami berdua tersenyum. setelah itu kami makan dengan obrolan ringan hingga semua makanan yang ada di meja habis, aku menahan tangan arana ketika ia akan membawa piring kotor ke dapur, "biar aku saja, kamu mandi gih, setelah itu kita ke rumahku, kita akan berkencan hari ini". Dia mengangguk dengan antusias, dan segera berlari ke kamarnya.

Dirumah Baekhyun

Arana POV

aku memasuki rumah Baekhyun, di ruang tamu tidak ada orang, jadi Baekhyun membawaku ke ruang keluarga, benar saja, disana ada ibu dan ayah Baekhyun sedang menonton televisi, ini weekend, jadi wajar jika mereka sedang bersantai.

"Aku pulang" teriak Baekhyun, aku menyapa eomma dan appa Baekhyun. "selamat pagi eomma, appa".
"selamat pagi sayang" ucap mereka kompak. "Rana-yaa, Baekhyun tidak melakukan sesuatu yang tidak tidak kan" tanya ibu sambil melirik Baekhyun, "tentu saja eomma" saut Baekhyun dengan cepat. "eomma tanya ke Arana bukan kamu, Baek".
aku tersenyum melihat Baekhyun memanyunkan bibirnya, "benar eomma, kami tidak melakukan apa-apa" jelasku pada ibu Baekhyun. "syukurlah" sahut ibu Baekhyun lega.
Baekhyun berdecak melihat reaksi ibunya. tiba tiba Baekhyun menggeret tanganku "Ayo Raa, kita ke kamar" dia mengatakan itu sambil melirik ibunya, "yaa! jangan macam macam Byun Baekhyun" teriak ibunya, aku yang terlalu terkejut tidak sempat memberi reaksi apapun, ku lihat ayah Baekhyun tertawa sambil menenangkan istrinya "sudahlah Bu, mereka sudah dewasa".

baekhyun menutup pintu kamar lalu membawaku untuk duduk diranjangnya, aku memberinya tatapan tajam. "apa? apa kamu mengira kalau aku akan berbuat hal yang tidak tidak padamu?" tanyanya, tatapanku melembut, "tenang saja aku tidak akan melakukan itu sebelum kita resmi menikah, aku ingin menjagamu dengan baik raa" ucapnya sambil mengacak rambutku. "aku mandi dulu, kamu tunggu disini, anggap aja kamar sendiri", "baiklah" kataku. Baekhyun pun berlalu ke kamar mandi. Setelah selesai semua persiapan Baekhyun, kami keluar dari kamar, masih ada ibu dan ayah Baekhyun diruang keluarga, aku membungkukkan badan dan meminta maaf karna tidak sempat menolak ajakan Baekhyun tadi, akhirnya Baekhyun terkena jeweran maut dari sang ibu. "akh eomma appo" "rasakan, suruh siapa menjahili ibu, kau harus jaga Arana dengan baik, mengerti" tegas sang ibu, "aku mengerti ibu, aku sangat menyayanginya mana mungkin aku melakukan hal yang belum waktunya untuk dilakukan" bela Baekhyun, aku terharu mendengar percakapan mereka berdua, senyumku mengembang tulus, dan memeluk ibu Baekhyun, "terima kasih eomma, eomma sangat perduli denganku", "tentu saja, kau kan calon menantuku, aku harus menjagamu dengan baik", aku melepas pelukanku dan mengangguk. "yasudah kami berangkat eomma" pamit baekhyun, kami keluar dan masuk ke mobil.

sesuai rencana, kami pergi ke wahana bermain, menikmati waktu bersama, karna lusa Baekhyun akan kembali ke jepang.
"gimana, happy nggak?" tanya Baekhyun, "happy" kataku ceria, "Baekhyun aku mau ice cream" aku menunjuk ke arah kedai ice cream, Baekhyun tersenyum dan mengangguk "kajja" ucapnya, kami menikmati ice ream dengan penuh candaan. Setelah puas bermain. kami pun pulang, tentu saja Baekhyun mengantarku lebih dulu. setibanya dirumah, kami mengobrol sebentar dan akhirnya harus menyuruh Baekhyun pulang karna hari sudah malam,, sebelum pulang besok Baekhyun berjanji akan menjemputku lagi untuk bermain dirumahnya, iyaa, kami memanfatkan waktu yang sebentar ini untuk terus bertemu.

Skip

Disinilah aku sekarang, dirumah Baekhyun, sedang bermain dengan Baekhyun dan mongryong, anjing kesayangan baekhyun. "Rana-yaa" aku menoleh ketika dipanggil ibu Baekhyun "nde eomma", "eomma akan beristirahat, jika ingin sesuatu, ambil saja, mengerti?" "nde algetseumnida", kemudian ibu Baekhyun pergi meninggalkan kami, ini siang hari tentu waktu untuk beristirahat untuk siapapun yang sudah bangun dari pagi, apalagi ini weekend, jadi sah sah saja untuk orang tidur di siang hari

"ayo kita ke kamar, aku mengantuk, ucap Baekhyun", hari ini aku dan Baekhyun akan berdiam diri rumah, benar benar menikmati waktu berdua.

"sini Raa" Baekhyun menepuk ranjang sebelahnya, "kau percaya padaku kan", aku mengangguk dan ikut berbaring di ranjang. Baekhyun mendekat, menempatkan wajahnya pada ceruk leherku, sambil memelukku. "aku akan tidur sebentar, nanti bangunkan aku yaa". "eoh tidurlah" aku mengelus pipinya. tidak tau kapan aku tertidur, tau tau posisi kami menjadi terbalik, aku yang memeluk Baekhyun dan menjadikan lengan Baekhyun sebagai bantal, aku mengerjap membuka mata, Baekhyun masih terlihat nyenyak dalam tidurnya, aku memutuskan keluar kamar karna tidak enak dengan eomma, kulihat eomma sedang memasak untuk makan malam nanti, "eomma, maaf, aku tertidur di kamar Baekhyun" ucapku merasa bersalah, "tidak apa sayang", "eomma bolehkan aku membantu" tanyaku, "tentu" sahutnya senang. aku menata meja makanan, ku dengar langkah kaki mendekat, ku lihat Baekhyun sudah dalam keadaan segar, ku rasa dia sudah mandi, dia mendekat dan mencium pelipisku, "kenapa tidak membangunkanku?" "aku lihat kau tertidur sangat nyenyak Baek, aku tidak tega membangunkanmu", sedari tadi ibunya memperhatikan kami "cepatlah menikah, kalian sungguh terlihat seperti suami istri sekarang"
"benarkah, apa kita menikah sekarang aja Raa?, aku memukul lengannya "jangan bercanda Baekhyun," kami bertiga terwata, kemudian ibu pergi untuk memanggil ayah.

Makan malam sudah selesai, dan kami berpindah ke ruang keluarga, "eomma, bolehkah arana tidur disini, besok penerbanganku pagi" Baekhyun sudah membicarakan ini denganku tadi, aku sudah menolak takut ibunya akan marah. "kau sudah izin ibunya" tanya ibu Baekhyun, "sudah, ibunya memperbolehkan, aku sudah berjanji tidak akan macam macam eomma". "baiklah, tapi janji ya tidak macam-macam", "nde eomma" ucap Baekhyun, "eomma bisa percaya padaku, aku akan teriak jika dia macam macam" ucapku meyakinkan ibu Baekhyun, beliau mengangguk dan tersenyum. kami berdua pun berlalu menuju kamar. yaa walaupun berhubungan sebelum menikah adalah hal yang wajar di Korea, tapi kami tidak ingin seperti itu, Baekhyun bilang dia ingin merasakan indahnya malam pertama, jika mengingat bagaimana cara dia mengatakannya, jadi membuatku malu sendiri, dasar Byun Baekhyun.

Kami pun berbaring di ranjang, saling memeluk satu sama lain, "Besok kita akan LDR lagi, bagaimana ini, aku tidak mau jauh darimu" rengeknya, "aku juga tidak mau jauh darimu, Baek", Baekhyun mebunduk, untuk melihat wajahku, karna sekarang posisi wajahku berada di dada baekhyun, "Baek", "hmm" aku mendongak, mata kami bertemu, wajah baekhyun mendekat, perlahan aku menutup mataku, dia mencium bibirku sekilas, lalu mencium kening, aku terkejut ku kira ciumannya akan lama, Baekhyun yang melihatku terheran segera menyentil keningku, "aku tau yang kau pikirkan, tapi aku tidak ingin kelewat batas, bagaimanpun aku laki laki normal Raa, ayo tidur besok penerbanganku jam 10 pagi". Aku tersenyum dan tersentuh karna Baekhyun bisa menjaga ucapannya

"selamat malam Baek" ucapku, "selamat malam sayang", kami pun tertidur dengan posisi saling memeluk.




Yang manis manis duluu, mungkin chapter selanjutnya bakal mulai konflik, karna ini udah 1300++ kata, baka kepanjangan kalau dijadiin satu, hihi..
maafin kalau banyak typonya yeorobun..

Annyeong, jangan lupa vomentnyaa 👋

ARANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang