ARANA 2

20 4 8
                                    

Pagi harinya aku memulai aktifitas seperti biasa. Setelah bersiap untuk berangkat kerja, ada panggilan dari di ponselku.

Drrt..Drrt.. ada nama Oh Sehun disana.

"yeobosseo" ucapku

"Ara, aku sudah di depan apartemenmu"

"kau tak bilang akan menjemputku Sehun"

"tak apa, aku hanya ingin menjemputmu" kata sehun

"Arasseo, aku akan turun, sebentar yaa"

"eung, santai saja, jangan terburu-buru."

Setelah sampai di lobby, aku melihat Sehun melambaikan tangan, aku tersenyum untuk membalasnya.

"Selamat pagi princess, apa tidurmu nyenyak?"

"Selamat pagi Sehun, kenapa kau bertanya seperti itu? tanyaku

"Tidak, aku hanya teringat kejadian kemarin, aku takut itu tidak bisa membuatmu tidur, apa sekarang kamu baik-baik saja? "

Aku berusaha tersenyum agar tidak membuat Sehun khawatir.

"Aku baik Sehun, terima kasih sudah mengkhawatirkanku".
Aku berusaha tersenyum agar tidak membuat Sehun khawatir.

"Ayo berangkat, ini weekend, akan banyak orang datang nanti". Aku mengalihkan pembicaraan agar tak berlanjut terlalu jauh

"Yasudah, Ayo naik".

skip..

Seperti ku katakan tadi, weekend memang menjadi hari sibuk kafe ini. Disela kesibukan kafe, Sehun menghampiriku dan memberikan sepotong cake strawberry.

"Jangan lupa untuk mengisi perut, jangan sampai sakit perutmu kambuh, Arana"

Aku tersenyum hingga menyipit.
"Terima kasih oh Sehun, kau memang yang terbaik"

Sehun membalas senyumanku sambil mengelus rambutku.

Tak terasa jam menunjukan pukul 9 malam, aku berjalan ke depan kafe untuk membalik tulisan menjadi Close, tapi langkahku terhenti ketika melihat mobil Chanyeol oppa berhenti di depan kafe.

Aku membuka pintu kafe untuk menyambutnya, bagaimanapun dia bosku kan? hihihi

"Oppa, wasseo?" sapaku, sambil tersenyum tentu saja.

"Rana-yaa, maaf datang terlalu malam, aku akan sedikit membuatmu pulang terlambat" katanya sambil tertawa.

"Gwaenchana oppa, aku akan pulang bersama oh Sehun nanti".

"Ah bocah itu, semakin gencar saja mendekatimu" candanya

"Aniya oppa, kami hanya berteman baik" ucapku sambil tersenyum.

"Ah begitukah, kasian sekali adikku itu, aku akan menyuruhnya untuk lebih keras lagi menaklukan hatimu" katanya sembari menepuk lenganku

Aku hanya bisa tersenyum menanggapinya.

Tepat saat itu, sebuah mobil berhenti di belakang mobil Chanyeol oppa. kemudian seseorang turun dari mobil itu, aku terkejut, tubuhku membeku seketika.

Pria itu juga memandangku sedari dia keluar dari mobil, kemudian dia masuk ke kafe, Chanyeol oppa pun menyapanya

"Baekhyun, kau sudah datang"

Mata kami bertemu, saling bertatap hingga rasanya menembus paling dalam. Aku merasa pengelihatan ku menjadi buram, karna air mata yang mendesak ingin keluar. Aku yang sadar lebih dulu memutus pandangan kami, aku pamit pada Chanyeol oppa, untuk ke pergi ke dapur.

Sehun yang melihatku sedikit berlari ke arah dapur lalu menghampiriku.
"kenapa?" tanya Sehun
"Tidak apa apa Sehun, bisa kau saja yang mengantar pesanan Chanyeol oppa?"
"Tentu, kau tunggu disini"
Aku menganggukkan kepala.

Setelah memastikan semua sudah rapih, aku menunggu oh Sehun yang tadi dipanggil Chanyeol oppa.
Aku merasa lelah, aku meletakan kedua tanganku dimeja dan menyembunyikan wajahku di dalamnya.

Aku mendengar kursi di depanku bergeser, aku mengangkat kepala, betapa terkejutnya aku ketika melihat dia yang berada disana, dengan cepat aku berdiri dan ingin pergi darinya, sialnya, dia menahan tanganku, Aku pun menoleh, dan melihat tanganku yang dipegangnya

"Raa.."

"Lepas" ucapku

"Bisa kita bicara sebentar Ra?"

"Ga ada yang perlu dibicarain, lepasin"

Bukannya melepaskan gegamannya, dia justru lebih mengeratkan genggamannya.

"Sebentar aja Ra"

mata kami bertemu beberapa saat

"Aku kangen kamu Ra."

Aku mendengus, kembali berusaha melepaskan genggamannya.

"Lepas Byun Baekhyun" aku sedikit meninggikan suaraku.

"Baekhyun Hyung

Oh Sehun yang baru turun dari lantai atas menghampiri kami.

"Hyung, lepaskan tangannya"

Akhirnya Baekhyun melepaskan tanganku.

Aku segera bersembunyi dibalik punggung Sehun.
Sehun yang menyadari keadaanku berbalik dan menangkup kedua pipiku

"Gwaenchana?"

Aku mengangguk, "pulang" kataku dengan sangat pelan.

Sehun mengangguk, setelahnya berbalik menghadap Baekhyun lagi

"Hyung, Aku akan mengantarnya pulang, Chanyeol Hyung memanggilmu ke ruangannya"

Baekhyun mengangguk "Tolong jaga dia"

Aku sungguh tak ingin menghiraukannya lagi, Sehun menggenggam tanganku dan membawaku keluar dari kafe.

Baekhyun Pov
Aku melihatnya keluar dari kafe bersama Sehun, ada rasa sakit dalam hatiku saat melihatnya berlindung kepada Sehun.

tanpa sadar aku meneteskan air mata, "Maaf Raa, maaf"

"Baekhyunaa, kau kenapa"

"Ah Chanyeolraa, tidak, aku tidak apa-apa", ku usap air mataku kemudian.

"Kau kenal Arana?"

"Ya, aku mengenalnya, aku mengenalnya dengan baik yeol, Ara adalah seseorang yang aku hancurkan hatinya".

"Apa?"

"Kita dulu adalah sepasang kekasih yeol"

ANYYEONG, IM back again, dengan cerita yang ga jelas ini hahaha..

Vote n comment jusseyo yeorobun ❤️

ARANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang