ARANA 10

13 4 14
                                    

Arana pov
Pagi pun datang, Baekhyun dan aku bersiap untuk berangkat ke bandara, tidak banyak bawaan Baekhyun, hanya koper berukuran sedang. kali ini hanya kami bertiga yang ke bandara, aku, Baekhyun dan baekbom oppa. setelah menempuh jarak sekitar satu jam ke bandara, kami pun tiba,, 45 menit waktu yang tersisa, sebelum pesawat take off,, ku lihat Baekhyun dan baekbom oppa memeluk satu sama lain, sambil mengucap salam perpisahan, sekarang giliran Baekhyun berpamitan denganku, sama seperti berpamitan waktu pertama pergi, dia mencium kening, kedua pipi dan terakhir bibirku. "aku akan menelfon setelah aku sampai, kau baik baik disini". Aku mengangguk "hati hati Baekhyun". aku memandang Baekhyun yang sesekali berbalik badan dan melambaikan tangan padaku dan baekbom oppa. Setelah Baekhyun tidak terlihat, baekbom oppa mengajakku pulang, "ayo adik ipar kita pulang" katanya sambil tersenyum untuk menghiburku, "nde oppa".

AUTHOR POV
Hubungan LDR Arana dan Baekhyun berjalan lancar, hingga memasuki satu tahun, itu berati hubungan mereka sudah berjalan 2 tahun, selama setahun belakangan Baekhyun hanya dua kali kembali ke Korea, Arana mengerti kesibukan Baekhyun, Arana tidak menutut agar Baekhyun selalu ada untuknya, Arana akan selalu percaya pada Baekhyun.

Baekhyun POV

Aku sedang berada di restoran sekarang, bersama teman-teman kantor, ada gosip ada yang menyukaiku, tentu saja aku setampan ini mana bisa ada yang menolak pesonaku.haha..

Ku lihat ada seorang yang daritadi sedang mencuri pandang padaku, ketika pandangan kami bertemu, dia tersenyum padaku, aku pun membalas senyumannya, aku memutus pandangan kami, karna bunyi yang berasal dari handphoneku dan itu dari Arana, tentu saja aku senang karna perempuan yang sangat ku cintai menelfon, dengan cepat ku geser tombol hijau dan menempelkan pada telingaku.

"hallo sayang" sapaku, "Baekhyun, kamu dimana, kenapa belum menghubungiku", suara ini, suara yang selalu membuat aku rindu, "aku sedang makan malam bersama teman kantor sayang, maaf aku lupa memberitahumu, kenapa, kangen, hmm?", "tentu saja, emangnya kamu nggak kangen sama aku?" tanyanya sedikit kesal, "tentu saja, aku selalu merindukanmu sayang, setelah pulang nanti aku akan menelfonmu, saranghae" aku mematikan telfon dan segera berpamitan pulang, aku tak ingin membuat gadis yang sangat aku cintai bersedih.

sesampainya di apartemen, aku bergegas membersihkan diri, lalu membaringkan badan ke tempat tidur, sesuai janji aku akan menelfonnya, aku melakukan panggilan video, setelah 5 kali bunyi panggilan terhubung, dia mengangkatnya "Baekhyuuun" dia memanggilku dengan semangat, "darimana, lama sekali menjawabnya" gerutuku. "hehe, tadi aku sedang mencuci muka Baek, ku lihat dia meletakkan hpnya dan mulai menggunakan perawatan wajahnya. kami mengobrol panjang lebar, tertawa bersama, hingga saat sedang asyik berbicara dengan Arana, ada satu notif chat masuk, dari nomer yang tidak aku kenal, aku membukanya "hai baekhyun ini aku Senna". Senna? aku rasa aku tidak mengenalnya jadi ku abaikan saja, dan kembali mengobrol dengan Arana, 20 menit kemudian, ada satu notif chat masuk lagi "aku senna, perempuan yang tadi menatapmu", aku kembali mengabaikannya, melihat Arana yang sudah mulai mengantuk, aku menyuruhnya untuk segera tidur, seperti biasa aku yang akan mematikan telfonnya, karna aku ingin melihat wajah cantik Arana ketika tertidur. "Araa, tunggu aku, secepatnya aku akan melamarmu menjadi istriku" kemudian aku mematikan panggilan video itu.

aku melihat satu notif yang belum ku baca, "kau pasti tau berita tentang ada orang kantor yang menyukaimu, itu aku baekhyun". aku memutuskan untuk membalas "terima kasih, tapi maaf aku sudah punya kekasih". setelah itu bergegas tidur agar bisa segera bertemu Arana di alam mimpi.

satu bulan kemudian, entah bagaimana ceritanya aku mulai akrab dengan Senna, mungkin karna dia selalu bertanya tentang pekerjaan padaku, dan setiap pulang meminta untuk pulang bersama, tapi aku tetap menjadikan Arana sebagai prioritasku.

Hari ini kantor mengadakan liburan ke kota kyoto, saat malam tiba, semua orang sedang asyik berpesta dan meminum alkohol yang disediakan,, Aku sedang bersama Senna, saat ini wanita itu telah mabuk, sesekali dia menyandarkan tubuhnya padaku, "Baekhyun, kau tidak ingin minum", Aku menggeleng, "Aku harus menelfon Arana nanti, dia bisa marah jika aku mabuk". "ah kekasihmu tidak asik" katanya, ya, Senna tau aku sudah memiliki Arana tapi dia tetap berusaha mendekatiku, ku lihat waktu menunjukan pukul 10 malam, aku harus segera menelfon kekasihku karna kalau tidak dia akan marah, sebenarnya dia tidak pernah marah yang begitu besar, hanya jika aku tidak menghubunginya itu akan membuat dia panik, dan aku tidak ingin membuatnya panik.

Saat hendak berdiri, lenganku ditahan oleh Senna, "Baekhyun, tolong antar aku ke kamar, kepalaku sangat pusing", aku menghembuskan nafas kasar, mau tidak mau aku harus menolongnya, akupun membawanya ke kamar, ketika aku membaringkannya ke tempat tidur, secara mendadak Senna mencium tepat di bibirku, aku yang terkejut segera mendorong bahunya "apa yang kau lakukan Senna" geramku.

"Baekhyun, aku menginginkanmu, tolong". ku lihat Senna perlahan menurunkan tali dressnya, hingga dressnya jatuh ke lantai, aku hanya diam, meneguk ludah untuk membasahi tenggorokan yang tiba-tiba terasa kering, "pakai bajumu Senna". Aku menahan hasrat untuk tidak menyerang Senna, bagaimanapun juga aku lelaki normal, tidak mungkin aku tidak terangsang melihat pemandangan ini, bukannya mendengarkanku, Senna justru melepas kain yang tersisa dingga dirinya tidak memakai apapun lagi pada tubuhnya, aku menggeram, "sialan kau Senna" Aku tidak tahan lagi, aku segera menghabisi Senna malam itu juga.

Pagi pun datang, aku mengerjap, aku melihat sekeliling. betapa terkejutnya aku karna di sebelahku ada perempuan memperlihatkan punggung polosnya, aku melihat diriku sendiri yang juga tidak menggunakan sehelai benangpun, segera aku mengambil pakaianku yang tercecer, memakainya dan kembali pada kamar hotelku, aku memutuskan untuk mandi, dibawah guyuran air shower, aku merutuki kebodohanku "aaaarrrghh kau benar benar bodoh Byun Baekhyun". aku menghantamkan pukulanku pada tembok kamar mandi beberapa kali, "kau benar benar bodoh Baekhyun, kenapa kau tidak lari keluar, kau malah menikmatinya dan kau tidak memakai pelindung, dasar bodoh" tiba tiba aku teringat Arana, aku tidak menghubunginya semalam dan malah mengkhianatinya, aku menangis, aku benar benar menyesali perbuatanku "maafkan aku sayang"

setelah keluar dari kamar mandi, ku dengar handphone ku berbunyi, ada nama Arana disana, tentu saja dia pasti mengkhawatirkan ku, aku bingung harus menjawabnya atau tidak, tapi aku tidak ingin membuatnya lebih khawatir lagi, "iyaa Raa" jawabku setelah menggeser tombol hijau, "Baekhyun, kenapa semalam tidak menghubungiku, kamu gppa kan?" aku mendengar suara khawatirnya, aku memejamkan mataku dengan erat, masih merutuki kebodohanku, "Baekhyun" dia memanggilku lagi, "aku gppa Raa, semalam pestanya berakhir tengah malem, aku takut ganggu kamu, makanya aku ngga nelfon kamu, maaf ya sayang",, "syukurlah kalau kamu baik Baekhyun, aku khawatir tau". Aku bisa mendengar nafas lega darinya, "yasudah aku akan pergi bekerja sekarang, jangan lupa hubungi aku, jangan membuatku khawatir lagi baek". sergahnya,
"Aku mengerti, hati hati sayang, saranghae" aku menutup telfonnya setelah arana mengucapkan nado saranghae.

seminggu kemudian, semenjak kejadian itu, Senna semakin menempel padaku, tak jarang dia berani mencuri ciuman di bibir, aku merasa hubunganku dengan Senna semakin intens, dan itu membuat Arana merasakan sesuatu yang tidak beres padaku, ya, Arana dan segala instingnya yang tidak pernah salah jika itu tentangku. aku terus berusaha menjaga hubunganku dan Arana agar tetap berjalan dengan baik sebagaimana mestinya, agar kami tetap mesra seperti biasanya.

Satu bulan kemudian, 
pagi ini aku melihat Senna sedikit pucat, sudah 3x aku melihatnya bolak balik ke kamar mandi. Aku berusaha untuk tidak peduli dengannya.

pagi berikutnya aku melihat kotak kecil ada di meja kerjaku, ku buka kotak itu, dan betapa terkejutnya aku, benda dalam kotak itu adalah tespect dengan garis dua merah, kemudian ada satu notif masuk dalam handphone ku, ada nama Senna disana, aku sangat takut untuk membaca pesan itu, ku lirik Senna yang berada di mejanya, dia tersenyum dan memberi syarat untuk membuka pesan itu, akhirnya mau tidak mau aku membuka pesannya, seketika duniaku berhenti berputar saat aku membaca pesan singkatnya

'Baekhyun aku hamil'

jjeng jjeng, doubel up dengan suasana yang sangat berbeda😭

waktu dan tempat untuk menghujat baekhyun, Senna dan aku di persilahkan 😁

  

ARANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang