ARANA 7

21 4 4
                                    

Satu bulan hubungan Baekhyun dan Arana berjalan, dan seperti kata orang "awal hubungan pasti masih manis" haha

ya seperti yang saat ini sedang dilakukan Arana dan Baekhyun sekarang, Arana sedang melukis sementara Baekhyun sedang memotret Arana, tidak tau sudah berapa gambar yang dia ambil

Arana POV

"Baekhyun, hentikan, ponselmu akan penuh dengan fotoku".

"biarkan saja, aku akan membeli ponsel baru jika memoriku penuh" timpal Baekhyun

"ihh terserah kau saja" aku mengerucutkan bibir, tanda sedang kesal

"kenapa seperti itu, minta dicium ya?" goda Baekhyun dengan dengan alis yang di naik-turunkan

"tidak, jangan mengada-ngada ya tuan Byun" balas Arana sambil memukul lengan Baekhyun sedikit kencang.

"akh, yaa, aku hanya bercanda" ringis baekhyun sambil mengelus lengannya.

"apa sakit?, maaf Baekhyun aku tidak sengaja"

"eoh, ini sangat sakit, akan aku adukan pada ibumu, karna anaknya telah melakukan kekerasan padaku"

"yaa!, jangan berlebihan, lihat, ini bahkan tidak berbekas"

"ini sakit, tapi akan sembuh jika kau memberikan ciuman"

"astaga, jadi ujungnya kau akan meminta ciuman dariku"

"tidak, tapi memang itu obat terampuh untukku"

Aku hanya bisa memandang sebal melihat Baekhyun yang terus saja menggodaku

"baiklah, kemari"

chuu..

Aku mencium bibir Baekhyun sebentar, hanya sekilas, saat hendak menjauh Baekhyun menahan pinggangku, jantungku mendadak berdetak lebih cepat. "itu bukan ciuman Raa". Baekhyun menatap mataku dan bibirku bergantian "biarku ajarkan lagi cara berciuman yang benar". wajah baekhyun mendekat, hidung kami sudah saling bersentuhan, dan kini aku merasakan benda kenyal dan lembab itu menempel pada bibirku. Baekhyun menyesap dengan lembut bibir atas dan bawah secara bergantian, aku yang terbawa suasana mulai mengikuti permainan baekhyun, hingga aku tak sadar sudah mengalungkan tanganku ke leher Baekhyun, ciuman kami semakin intens, hingga sedikit terdengar bunyi dari ciuman kami.

setelah cukup lama, aku merasa sesak, ku dorong pelan dada Baekhyun, agar dia mengakhiri ciuman ini, syukurlah dia mengerti, ciuman kami berhenti, namun masih menempelkan kening satu sama lain, kami berbalap berebut oksigen, menatap satu sama lain dan saling melempar senyum. "I Love you Arana" ucap Baekhyun, "I love you too, Baekhyun"

Malam harinya, Baekhyun berkunjung ke rumah, kami tidak ada rencana untuk pergi, Baekhyun hanya ingin main ke rumahku.

Baekhyun dan ibu sedang berada diruang tamu, sedang aku masih dikamar, ku dengar mereka tertawa bersama, aku pun menghampiri mereka dan duduk disebelah Baekhyun

"ada apa, sepertinya menyenangkan sekali?" tanyaku pada mereka

"tidak ada, hanya obrolan biasa" jawab ibu, dan Baekhyun pun mengangguk

"Raa, 2 hari lagi siwoo berulang tahun, temani membeli kado yaa"

"benarkah?, ah aku jadi tidak sabar" ucapku antusias

"hmm, akan ada pesta untuk anak anak di sore hari, dan malamnya makan dengan keluarga,, ibuku tadi bilang untuk meminta ibu dan Arana datang"

ARANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang