Saat ini Sehun sedang mengantar Arana pulang, Sehun sesekali melirik kaca spionnya, melihat Arana diam dengan pandangan kosong, membuat Sehun khawatir, Sehun menarik satu per satu tangan Arana untuk dilingkarkan diperutnya, sembari mengusap telapak tangan kiri Arana, Sehun ingin Arana tau kalau semua akan baik baik saja.
Sesampainya di apartemen Arana, Sehun mengambilkan Arana segelas air putih. ya Sehun memutuskan untuk menemani arana terlebih dahulu, dia tidak mungkin meninggalkan gadis yang dicintainya seorang diri dalam keadaan seperti ini.
"Minum dulu Raa"
Arana melihat Sehun sebentar dan mengambil gelas yang diberikan sehun.
Sehun menatap Arana, dalam hatinya bertanya ada apa sebenarnya, Ada apa dengan Arana dan Baekhyun.
"Raa" panggil Sehun
"iya sehunie". Arana menjawab dengan senyum, berusaha bersikap tidak terjadi apa apa.
"gwaechana? tidak ingin menceritakan sesuatu?"
"Tidak Sehun, aku baik baik saja, pulanglah, ini sudah malam".
"kau yakin?".
"geurome" balas arana sambil tersenyum.
Sehun memeluk Arana, Arana yang terkejut hanya bisa diam, wangi tubuh Sehun menyeruak memenuhi penciuman Arana sedikit memberi ketenangan untuknya.
Sehun melepaskan pelukannya, menatap Arana, ia tau bahwa Arana sedang menyembunyikan sesuatu, tapi ia tidak ingin memaksa Arana untuk bercerita."Aku pulang, kalau ada apa apa hubungin aku ya Raa"
"Arasseo, gumawo sehunie".
Setelah kepulangan Sehun, tenaga yang dimiliki Arana seolah menguap, tubuhnya terasa lemas, dan dia memutuskan untuk langsung tidur tanpa mandi terlebih dulu.
Keesokan harinya.
Hari ini ada libur Arana, Arana akan pergi ke suatu tempat, tempat yang sebenarnya sudah tidak pernah didatangi selama setahun terakhir.Arana mendatangi psikolognya, karna semalam dia kembali merasakan apa yang terakhir kali dirasakan sebelum dinyatakan sembuh.
"selamat pagi Suho oppa" sapa Arana yang memasuki ruangan
"selamat pagi adik kecilku" balas Suho.
mereka dekat, karna Arana adalah pasiennya 3 tahun yang lalu.Ya, Suho sudah melihat jadwal nama pasien hari ini, Suho terkejut ada nama Arana disana.
"Bagaimana kabarmu Raa, apa kau merindukan oppa hingga datang menemui oppa disini?. tanya Suho sembari tersenyum
Arana sekilas tersenyum, tapi dia menggelengkan kepalanya setelahnya
"Ada apa Rana-yaa, mau berbagi cerita denganku?.
"Dia datang lagi oppa, dan mimpi mimpi itu datang lagi" matanya mulai mengembun, dia mulai kesusahan bernafas, kepalanya mendadak pening, keringat dingin mulai memenuhi pelipisnya
Suho yang menyadari perubahan sikap Arana, mencoba untuk menenangkannya
"Rana-yaa, dengarkan oppa, tenangkan dirimu, atur nafas, jangan biarkan dirimu kalah dengan pikiran-pikiran itu"
Arana mengikuti arahan Suho, setelahnya dia merasa sedikit tenang
"Raa, kau sudah sejauh ini sembuh, oppa mohon untuk tidak terlalu memikirkan hal yang bisa membuatmu kembali seperti Arana yang dulu, kau tidak ingin kembali meminum obat yang membuatmu muak itu bukan?"
Arana mengangguk kuat dengan air mata yang terus menetes dikedua pipinya.
"jadi ingat kan rumus sehat kita dulu, rubah mindset, pikirkan kalau kita akan selalu bahagia, makan yang banyak di kondisi sedih ataupun senang". Suho memberikan senyum tulusnya, berharap adiknya tidak kembali seperti dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARANA
Любовные романыKisah Arana yang berusaha sembuh dari luka masa lalunya, dan Arana yang berusaha melawan trust issue nya. Akankah Arana bisa melalui semuanya?