ARANA 15

12 2 0
                                    

Disisi lain saat Sehun sedang bertemu dengan Baekhyun, Arana sedang berbincang bersama junmyeon.

ARANA POV

"oppa, bagaimana ini, dia kembali lagi, dia kembali seperti tidak terjadi apa-apa diantara kami, aku tidak ingin bertemu dengannya lagi oppa, sakit oppa, rasa sakitnya masih ada". kataku sambil terisak.

"hey raa, bukankah oppa selalu bilang berdamai dengan masa lalu adalah jalan satu satunya agar kamu bisa menjalani hidup dengan baik, kau tidak bisa menghindar terus menerus, hadapi rasa trauma itu raa, oppa yakin kamu bisa. Raa, oppa tidak ingin kau mengonsumsi obat-obat itu lagi, kau tau obat terbaik adalah pikiran yang bahagia, jalani apa yang harus dijalani, suka ataupun tidak hidup ini terus berjalan, hmm" junmyeon oppa mengelus rambutku.

aku mengganguk, junmyeon oppa benar, aku tidak bisa menghindarinya terus, saat akan melanjutkan obrolanku dengan oppa, pintu ruangan terbuka, menampakkan Sehun, dengan senyum yang mengembang, dia menghampiriku.

"hai, sudah bangun" katanya sambil mengelus rambutku, "iyaa" kataku.
"bagaimana, apa masih ada yang sakit" tanyanya lagi, "tidak, hanya perutku yang sedikit tidak enak, tapi tidak terlalu"

"bagaimana keadaanya Hyung" Sehun berganti bertanya pada junmyeon oppa.

"semuanya baik, untuk sakit di perutnya aku sudah memberinya obat tadi". jawab junmyeon oppa

"aku ingin pulang, boleh kan oppa?"

"tentu, jangan minum lupa obatnya, dan ingat pesanku tadi. Sehun, kau akan mengantarnya kan?" tanya junmyeon oppa

"tentu saja Hyung, aku ini laki-laki yang bertanggung jawab, bukan pria brengsek sepertinya"

"sehuun" aku mencubit lengannya gemas. "akh, baiklah baiklah, aku minta maaf". kami bertiga tertawa bersama.

junmyeon oppa mengantarku hingga parkiran, dia benar benar menganggapku seperti adiknya, "aku pulang oppa, terima kasih"

"setelah ini kau harus istirahat dulu, mengerti"

"aku mengerti oppa". "kami pulang dulu Hyung" Sehun ikut berpamitan.

skip

sesampainya di apartemen, Sehun membantuku untuk berjalan menuju kamar, dan membantuku untuk berbaring dan memakaikan selimut. (hun, aku juga mau huun 😭)

jika kalian bertanya dimana ibuku, ibuku kembali ke bucheon, aku menetap di Seoul karna tidak ingin kembali ke bucheon, bukan tidak tapi belum, dan ibu mengerti.

"kau lapar, mau ku buatkan bubur? tawar Sehun.
"kau bisa membuat bubur?" selidiku
"heish tentu saja, itu mudah sekali raa"
"haha baiklah, tapi jangan terlalu banyak"
"tunggu disini, aku akan membawanya kemari". kata Sehun. Aku mengangguk.

Setelah selesai makan, dan meminum obat, aku kembali berbaring,
"Sehun, apa Chanyeol oppa, tidak mencarimu"
"tidak, dia malah mncemaskanmu" gerutu Sehun. "ah benar, aku akan menelfonnya, tadi dia meminta untuk menelfonmu jika sudah dirumah".

Sehun mengeluarkan ponselnya dan mencari nomer Chanyeol oppa
"Hallo" terdengar suara oppa disana.
"Hyung, kami sudah dirumah"
"ah benarkah, syukurlah, bagaimana keadaan Arana" tanyanya
"Dia baik, Hyung ingin bicara dengannya?".

Sehun memberikan ponselnya padaku, "Oppa" panggilku.
"Rana-yaa, bagaimana keadaanmu, apa sudah lebih baik" tanyanya dengan nada khawatir.
"aku baik oppa, maaf beberapa hari ini aku tidak bekerja"
"jangan pikirkan itu, pulihkan dulu keadaanmu Rana-yaa"
"terima kasih oppa". Aku mematikan telfon dan memberikannya pada Sehun.

Baekhyun pov
Tanpa Sehun dan Arana tau, sedari tadi aku yang ikut mendengarkan obrolan mereka, setelah telfon terputus, aku menghembuskan nafas dengan berat.
"aku tidak menyangka akan membuat Ara semenderita ini Yeol, aku menyesal dan aku sangat merindukannya". Chanyeol menepuk pundakku "bersabarlah, lakukan dengan perlahan, jangan terlalu memaksanya". Aku hanya bisa mengangguk. 'Raa, kangen, pengen peluk'

Aku pulang tepat pukul tujuh, ada sepatu perempuan di depan, tentu saja aku tau siapa pemilik sepatu itu, setelah masuk, aku melihat eunhee sedang bermain diruang tengah.
"eunhee-yaa" panggilku
"appaaa" eunhee berlari dan memelukku.
"eoh kau sudah datang Baek" Senna muncul dari dapur membawa beberapa camilan, aku tidak menjawab dan beralih menatap eunhee "eunhee-yaa, appa mandi dulu, eunhee dengan eomma dulu, hmm". setelah mendapat anggukan dari eunhee aku beranjak dari ruang tengah menuju kamar untuk bersih bersih.

30 menit kemudian aku kembali ke ruang tengah, ku lihat eunhee sudah mengantuk, ku gendong dan membawanya ke kamar, meninggalkan Senna sendiri di ruang tv, setelah menidurkan eunhee, aku melihat Senna masih ada disana, ku putuskan untuk menghampirinya.

"pulanglah, eunhee sudah tidur"

aku berbalik berniat untuk meninggalkannya, namun Senna meraih tanganku, aku menghempas tangannya, "jangan sentuh aku dengan tangan kotormu Senna".

"kau juga kotor baekyhun, karna kau menyehtuhku dulu, apa kau lupa" ucap Senna.

"berhenti mengungkit masa lalu sialan, aku sudah mendapat banyak hukuman untuk itu" aku menatap marah wanita di depanku.

"pergilah sebelum aku membunuhmu disini" ucapku geram, Senna terlihat ketakutan dan memilih pergi.

Aku menghempaskan diri ke sofa, sambil mengingat kejadian beberapa taun ini, yaa, aku dan senna bercerai 2 tahun lalu, aku memergokinya selingkuh dengan pria lain, sebelumnya aku mendengar kabar dari teman teman kalau Senna sering berkunjung ke bar dan berakhir di kamar VIP, tapi aku tidak percaya, sampai akhirnya aku melihatnya sedang bercinta dengan laki laki lain, tanpa berpikir lama aku langsung menceraikannya, dan memutuskan merawat eunhee sendiri. aku membatasi Senna untuk bertemu dengan eunhee, hanya memberikan 2x dalam satu bulan untuk menemuinya, sungguh aku tidak Sudi eunhee bertemu dengan Senna, tapi terkadang eunhee ingin bertemu dengannya.

aku memijat keningku karna pusing yang tiba-tiba datang, ingatan tentang Arana tidak pernah hilang, dia menjadi perempuan paling istimewa yang pernah ku miliki, "Raa, apa kita bisa kembali seperti dulu, maaf ya raa, maaf", aku menangis.

kalian tidak pernah tau kalau aku juga sangat menderita karna kebodohan yang aku buat di masa lalu

🌸🌸🌸🌸🌸

Nah loh Baekhyun marahin kita, dia bilang di juga menderita ☹️

Baek sini deh, aku bisikin "itu namanya karma Baek" wkwkwk

kabooor

voment jangan lupa yeorobun, annyeong 👋







ARANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang