#sembilan

374 61 26
                                    

"Mwo? Kau meliburkan ku lagi?"

...

"Tentu saja aku tidak senang, kau telah membayar ku penuh tapi aku bekerja baru separuh"

...

"Dasar kau Bos jahat!"

...

"Yakk! Telingaku sakit, jangan berteriak!"

...

"Nde sajangnim, joesonghabnida.."  Rami membungkukkan tubuh meski Asa tak bisa melihatnya

...

"Emm nde, geurae.. Hati-hati di jalan dan bawakan aku oleh-oleh dari Jepang"

...

Tut..  Tut..

Rami menatap layar ponselnya, ia mendesah pelan kemudian keluar dari kamar dengan wajah masam. Ia terduduk di sebelah Ruka dan Pharita, Rose dan Canny pun berada di ruang tengah.

"Mengapa wajahmu seperti cuka? Masam sekali" Tanya Ruka di iringi candaan, Rami meliriknya malas

"Bosku semena-semena sekali"

"Ada apa sayang?" Tanya Rose lembut

"Dia memintaku libur selama 3 hari karena dia akan pergi ke Jepang"

"Bukankah bagus? Kau bisa beristirahat, Kak" Timpal Canny di angguki yang lain, Rami mendengus

"Dia telah membayar ku penuh, tapi aku baru kerja separuh"

"Dan lagi— Aku sudah terlanjur mandi pagi huaaa~" Mereka mengerjapkan mata dan melongo melihat tingkah si gadis blonde yang merengek seperti bayi.

"Huaa~ Eomma ottoke?"

"Tidak apa Rami, apa salahnya mandi pagi hari? Itu bagus untuk kesehatan"

"Tapi— huaaa.. Aku membencinya, dasar Bos menyebalkan!" Canny tertawa melihat wajah sang kakak sementara Ruka malah di buat kesal dan gemas, gadis itu membekap mulut Rami dengan tangannya.

"Diamlah Titan! Suaramu memekakkan!"

"Kau aneh, orang lain akan senang jika di berikan cuti tanpa potongan upah. Tapi kau malah merajuk" Ujar Pharita di angguki Ruka dan Canny sementara Rose hanya menggelengkan kepala

Rami menepis kasar tangan Ruka yang membekap mulutnya, "Itu orang lain dan aku Rami, jelas kita berbeda"

"Yayaya.. Terserah kau"

"Eomma, anakmu ini ajaib sekali" Ujar Pharita, Rose mengangguk

"Benar, dia langka maka dari itu harus di museum kan"

"Huaa~ Eomma jahat hiks~" Mereka tergelak mendengar ucapan Rose dan semakin kencang saat Rami kembali merengek.

~~~

"Hah.. Untung saja aku masih memiliki Paman Lim, mandi pagiku tidak sia-sia hihi.." Gumam Rami pelan, gadis itu kini dalam perjalanan menuju kedai tempatnya bekerja.

Langkah lebarnya terlihat riang dan ringan dengan senyuman manis yang selalu ia tebar pada setiap orang asing yang berpapasan dengannya. Hingga tak lama, Rami sampai di kedai dan masuk ke dalamnya.

"Selamat pagi Paman Lim" Sapa Rami dengan sedikit membungkukkan tubuhnya

"Oh~ Kau sudah datang? Kenapa pagi sekali?"

"Apa aku terlalu pagi? Tapi jam di rumahku menunjukkan pukul 10, apa disini berbeda?" Si pria menatap datar pada Rami yang mencandainya, gadis itu tersenyum lebar menunjukkan deretan gigi putihnya.

Babymonster RamYeon || Second Chance or Choice?? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang