Woso Tanah Neraka [END]

00 | Woso Tanah Neraka

Sebuah tempat terdalam yang belum tersentuh, lumbung rahasia penuh bahaya, tempat dimana orang-orangnya tak pernah menginjak usia tua. Mereka bilang, kami adalah manusia abadi, namun, apakah mereka mengerti makna dari keabadian yang sebenarnya?

.

.

WOSO TANAH NERAKA

.

.

"Jangan terlalu akrab sama orang-orang di sana, ya," ucap Arsa dengan mimik wajah khawatir yang cukup ketara.

Pelita satu-satunya gadis berhijab di antara mereka yang kebetulan duduk di samping kemudi menangkap gurat khawatir di wajah Arsa. Dirinya menoleh kebelakang, menatap ketiga gadis lainnya dengan pandangan bingung.

"Kenapa?" Ona bertanya penuh rasa penasaran. Dia yang sedari tadi asik bermain ponsel langsung menatap penuh ke depan.

Arsa berdecak, "Turutin aja."

"Aneh lo," ucap Fiela sinis, gadis itu tetap tertuju pada perlengkapan make up yang berada di pangkuannya.

Lavia yang sejak tadi tenggelam dalam novel di tangannya ikut mengangkat pandangan. Gadis itu menutup novel dengan pelan sebelum menopang dagu menatap keluar jendela.

"Tempat lo banyak setan, ya," celetuk Lavia sembrono, tanpa memperhatikan jika mereka sedang melewati hutan yang sangat lebat.

Entah sadar ataupun tidak, Arsa mendadak melirik sinis Lavia yang masih menatap keluar jendela. Pemuda itu kembali menatap lurus ke depan dengan rahang yang agak mengencang.

"Kalian cukup dengerin gue, yang kalian denger tentang Desa Woso selama ini nggak sepenuhnya salah."

Mendengar kalimat itu, keempat gadis di mobil mendadak tenggelam dalam pikiran masing-masing. Setengah hati mereka mendadak di selimuti ketakutan, namun, apa daya rasa penasaran lebih mendominasi.

Arsa terlalu misterius, sudah tiga tahun menjalin persahabatan, tidak ada yang mereka ketahui tentang pemuda itu. Kecuali satu fakta yang hanya mereka berlima yang tau.

Darah leluhur Woso mengalir di tubuh seorang Arsa.

.

෴0෴

.

proyek horor sejak tiga bulan yang lalu, terinspirasi dari kisah salah satu tokoh di atas, tapi, yang tertulis di sini jelas sangat berbeda, yaa
It's time for a horror story from WARBOK
spesial 1 tahun berdiri haha