"Eomma tenanglah, aku mohon berhentilah menangis"
"Canny~ Kau dimana sayang? hiks.." Lirih Rose dengan air mata yang terus mengalir dari pelupuknya
"Eomma, sudah nanti dadamu sesak" Ujar Ruka, Rose menggeleng kemudian menatap Rami
"R-Rami, Canny hiks.. Bawa adikmu pulang" Rami mengangguk dengan tangan yang menggenggam erat tangan Rose
"Aku berjanji akan membawa Canny pulang, Eomma. Berhentilah menangis, aku takut jantungmu kembali sakit" Ujarnya seraya mengusap air mata Rose
"Canny hiks.. Pulanglah sayang, E-omma merindukanmu"
Rami memejamkan mata dengan kepala yang tertunduk, ia menggigit bibir bawahnya yang bergetar dengan cukup kencang, menahan agar isakan tak keluar meski air matanya telah berjatuhan.
Ruka dan Pharita pun mencoba menenangkan Rose yang 3 hari ini terus saja menangisi si bungsu Shin yang sampai sekarang belum di temukan. Kondisinya semakin melemah, dokter meminta mereka agar tak membiarkan Rose memikirkan hal yang berat namun apa daya, Canny yang merupakan inti dari pikiran itu pun belum di ketahui keberadaannya.
Ruka dan Pharita telah mengerahkan banyak orang suruhan mereka untuk mencari Canny namun sampai detik ini belum membuahkan hasil.
Begitupun Rami yang setiap harinya tanpa lelah menyusuri setiap sudut kota, menanyai setiap orang yang lewat seraya menunjukkan foto sang adik namun tetap saja hasilnya nihil. Canny seperti hilang di telan bumi.Rami menarik nafas panjang, mengusap air matanya dengan kasar kemudian bangkit dari kursi dan menatap kedua sahabatnya.
"Tolong jaga Eomma, aku akan mencari Canny.."
"Aku akan ikut" Rami menatap lekat pada Ruka, ia mengalihkan pandangan pada Pharita yang menganggukkan kepala kemudian menatap wajah Rose yang semakin pucat dan lemas.
"Tunggu sebentar, aku akan membawa anak nakal itu pulang, Eomma" Bisiknya kemudian mencium kening Rose dan berlalu dari sana.
"Berhati-hatilah.." Ruka mengangguk dan mengejar Rami yang terlebih dahulu keluar.
Brugh!
"Kita akan mencari kemana?" Tanya Ruka saat Rami masuk ke dalam mobilnya, si gadis blonde meliriknya sesaat.
"Aku tidak tahu, kemana saja" Ujarnya terkesan pasrah dan kehilangan arah.
"Baiklah, kita akan mencari petunjuk ke sekolah Canny" Usul Ruka seraya menghidupkan mobil dan membawanya keluar dari area Rumah sakit, Rami mengangguk dan memakai sabuk pengaman di tubuhnya.
Drtt.. Drtt..
Rami meraih ponsel di saku celananya, ia memejamkan mata sesaat kemudian menerima panggilan.
"Halo Asa.."
"Kau dimana Rami? Sedari kemarin kau tak memberiku kabar, apa kau baik saja?"
"Maafkan aku Asa, aku lupa meminta izin. Aku sedang— tidak baik-baik saja"
"Kenapa? Apa kau sakit?"
"Eomma ku yang sakit dan sekarang di rawat di Rumah Sakit dan juga sudah 5 hari ini, adikku hilang"
"MWO? H-hilang? Bagaimana bisa?"
"Aku tidak tahu Asa"
"Kau dimana sekarang?"
"Aku dalam perjalanan mencari petunjuk tentang adikku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Babymonster RamYeon || Second Chance or Choice?? [END]
Fanfiction"Memutar kembali arah atau melanjutkan perjalanan?" Ini lapak GxG member Babymonster ya. yang homophobic menyingkah sajah hihi