36. Post-Engagement Kiss

481 55 23
                                    

nas's notes: hi semua aku update! terima kasih banyak sudah mengikuti cerita ini dan memberikan banyak cinta. semoga aku bisa menyelesaikan cerita ini dengan baik dan layak.

jangan lupa untuk memberikan vomments. jika kalian membaca secara offline, boleh nyalakan dulu paket datanya, vote, dan nyalakan lagi. boleh dipromosikan juga dengan segala ide dan review, asal jangan dibilang udah selesai lagi wkwkwkwkwk (maaf emang kagetan author-nya) :")

btw ini sudah 39k views, terima kasih banyak dan semoga aku bisa mengejar 1k views ke 40k BAHKAN MENDAPAT 50K views sebelum september berakhir. semoga aku bisa mendapatkannya!

EH BTW JUGA OP81 SAMA GR63 DAPAT HASIL BAGUS DI SINGAPORE GP WKWKWKWKWK YAAAAAY!!

anyway, terima kasih banyak dan selamat membacaa!

.


.


.

Jakarta, Indonesia
July 4th, 2026

The Engagement Day of Giandra Soerjapranata and Nicholas Wiradikarta

"Habis bicara sama siapa?"

Giandra bertanya saat Nicholas menyelesaikan panggilan teleponnya. Suasana di kediamannya sudah mulai sepi dan para tamu mulai berpamitan. Hanya menyisakan Giandra dan Nicholas yang memilih untuk menghabiskan waktu di studio lantai bawah.

Nicholas langsung menarik tangan Giandra untuk duduk bersama di sofa. Iris mata lelaki itu tampak bersinar saat memandangi wajah cantik wanita yang sudah menjadi tunangannya. Menyadari bahwa helaian rambut wanita itu menghalangi pandangannya, jemari lelaki itu langsung menyelipkan helaian rambut ke belakang cuping telinga Giandra.

"Aku habis bicara dengan Aunty Pat-ku," jawab Nicholas sembari menaruh ponsel di atas sofa tempat ia duduk, "ia dan Onkel Peter mengirimkan salam dan selamat untuk kita. Mereka akan datang di acara pernikahan kita."

Giandra tersenyum dengan perasaan senang. "Please send my warm greetings and danke!"

Nicholas hanya menganggukkan kepala. Kemudian ia menyadari bahwa kepala wanita itu sudah bersandar di dada Nicholas. Ia juga membuat Giandra duduk di pangkuannya. Tangan Nicholas pun langsung mendekap Giandra dalam pelukannya dan mencium ujung kepala Giandra terlebih dahulu sebelum berpindah ke titik tubuh lainnya.

"Sayang, apa kamu sudah mengunci pintu?" tanya Nicholas dengan pelan sembari mengecup lembut leher jenjang milik Giandra. Hidungnya masih menangkap wewangian bunga putih yang segar dari leher wanita muda itu.

"Sudah dan Mba Yaya menemani Mama ke rumahnya bersama ART yang tadi ikut bersama Mama. Rayan juga menginap di rumah Mama dan kembali ke Yogyakarta besok." Giandra menjelaskan sembari memainkan jemari Nicholas. "Jangan memikirkan banyak hal."

"Karena kamu yang mengatakannya, justru aku malah memikirkan hal ini," ucap Nicholas yang menjeda kecupannya dan menatap Giandra, "bagaimana kalau aku mendapatkan penempatan di luar negeri?"

Mendengar ucapan Nicholas, Giandra pun menaikkan alisnya. Ia sudah tahu bahwa suatu hari nanti ia akan pergi dari Indonesia untuk menemani Nicholas. "Tentu saja aku akan ikut denganmu."

Jawaban Giandra benar-benar sesuai dugaan Nicholas. Giandra sudah lama hidup dengan kehidupan internasional dan baru menikmati hidup sebagai penghuni kota Jakarta sejak umur delapan belas tahun. Nicholas juga sama saja, namun ia bisa menginjakkan kaki di Indonesia lebih awal dengan memulai pendidikan Sekolah Menengah Akhir di Jakarta dan tinggal bersama nini.

"Nevermind, My Dear," ucap Nicholas dengan nada pelan dan mendekap Giandra dalam pelukannya, "tidak mungkin aku mendapat penempatan secepat ini. Banyak orang di Kemlu yang kariernya baru menanjak saat umurnya tiga puluhan. Jangan khawatir, Gi, kita harus lebih banyak menikmati hidup di Jakarta."

The InheritanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang