1. Baby boy

1.3K 86 1
                                    

  Halooooo gaesssss

Kali ini aku buat cerita bertema family lagi yaaaaaa

Semoga suka!

Sekarang visual baby nya itu Taetae, mungkin ada yang ngerasa nggak suka ya?

Nggak pa-pa, deh. Cerita ini berisikan tentang Sepasang suami-istri yang merawat baby mungil menggemaskan ya!

Yuk, simak ceritanya!






  

  Malam yang sunyi. Sepasang suami-istri baru saja pulang dari kegiatan melelahkan yang menguras tenaga. Kini sang suami mengendarai mobilnya dengan hati-hati, karena hujan sedang turun dengan derasnya.

  Namun tiba-tiba mobil mereka mogok. Sang suami pun memutuskan untuk keluar dari mobil, dan ternyata ban mobil mereka kempis, juga ada masalah di mesin mereka. Akan tetapi, ada sesuatu yang mengalihkan perhatiannya, yaitu..

  Ia mendengar suara bayi yang menangis samar samar. Dahinya mengernyit. Ia menoleh ke sekeliling, tidak ada siapa siapa selain dirinya dan sang istri.

  "Ada apa, mas? " Tanya sang istri yang keluar dari mobil, dan mendapati suaminya yang kebingungan.

  "Apa kamu mendengar suara bayi menangis, babe? Aku sejak tadi terus mendengarnya". Tanya Sang suami—Geraldo Maxime Alizer pada sang istri—Lynne Clarie Ivonna.

  " Hmm.. Benarkah? "

Oekkk! Oekkk!

 
  Dan benar saja, Lynne mendengar suara bayi menangis. "Ah.. Aku mendengarnya juga. Apa kita perlu memeriksanya? "

  Sang suami mengangguk. Mereka pun mencari asal suara, dan.. Akhirnya menemukan keranjang berisi bayi mungil yang menangis. Astaga.. Malang sekali, sekarang juga sedang hujan. Pasti bayi itu kedinginan, terlebih karena tubuh mungilnya terkena air hujan.

  "Mas.. Ada bayi! Astaga.. Bagaimana bisa orang tuanya tega menelantarkannya seperti ini?! " Lynne mengambil bayi yang kedinginan itu, mendekap tubuh mungilnya erat. "Mas.. Telepon Pak Jaka sekarang! Kita bawa bayi ini ke rumah sakit! "

.

.

.

.

  Lynne memandangi wajah menggemaskan bayi di gendongannya itu. Sungguh malang, selain dibuang oleh kedua orang tuanya, bayi itu memiliki kondisi imun yang sangat lemah. Tadi saat ia membawa bayi itu ke rumah sakit, suhu tubuhnya sangat tinggi. Beruntung sekarang suhu tubuhnya sudah menurun dan bayi menggemaskan itu sudah terlelap.

  Jemari lentik Lynne menyentuh hidung mungil bayi itu lembut. Sungguh menggemaskan dan tampan. "Mas.. Kita bawa aja ya, anak ini? " Pintanya pada Gerald.

  "Kita harus mencari tau orang tuanya, Lynne". Balas Gerald.

  " Iya.. Aku tahu.. Tapi untuk sementara, kita biarkan dia menetap di rumah kita aja, ya? Emm.. Bagaimana kalau kita memberi nama juga untuknya? Mas? " Lynne tampak bersemangat.

  Gerald dapat melihat binar kesenangan di mata istrinya. Ia dan Lynne memang belum dikaruniai seorang buah hati, mungkin karena itulah Lynne sangat senang melihat bayi itu. "Oke. Berikan dia nama".

  " Bagaimana kalau Marcello? Nanti kita akan memanggilnya Cello. Menggemaskan bukan? "

  "Baiklah. Nama yang bagus".

  Sejak saat itu, kehidupan Gerald dan Lynne berubah. Mereka menyayangi Cello dengan sepenuh hati, menganggap bayi menggemaskan itu anak mereka sendiri. Segala kebutuhan Cello mereka penuhi, dan mereka akhirnya mengangkat Cello sebagai anak mereka di usia Cello yang menginjak 2 bulan.

  Sebelumnya mereka sudah mencari tahu tentang asal usul bayi itu, namun tak ada yang tahu, dan akhirnya mereka pun merawat Cello penuh kasih sayang.

Little Cutie Baby [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang