Hai gaisssss
Gimana menurut kalian nih cerita?
Semoga kalian suka yaaa
Happy Reading!
Marcello, bocah menggemaskan itu resmi menjadi bagian dari keluarga Alizer. Sekarang usianya sudah memasuki usia 3 tahun, dan ia sudah bisa berlarian ke sana kemari. Anak itu tumbuh dengan pesat, pipinya gembul dan senyumnya bagai candu bagi yang melihatnya.
Tubuh Cello sehat, gempal dan berisi, namun anak itu masih memiliki masalah dalam berbicara. Ia masih sulit mengatakan beberapa huruf semacam 'r', dan 's'. Meski begitu, Gerald dan Lynne tetap mengusahakan yang terbaik untuk putra mereka.
Pagi ini, Cello sudah tampak aktif. Anak itu tertawa riang, ia berada di kamarnya dengan Sang Daddy yang membantunya memakai pakaian.
Sejak mengadopsi Cello, Gerald dan Lynne memutuskan untuk membagi tugas, saat ini Gerald memang memiliki tugas untuk memandikan Cello dan menggantikan anak itu pakaian, sedangkan Lynne memasak sarapan untuk pagi yang menenangkan ini.
"Hihihi.. Daddy! Mau mam! Peyut Cello apal! " Cello menggembungkan pipinya, tangan kecilnya menyentuh perutnya yang sudah terbalut pakaian yang dipakaikan oleh sang Daddy.
"Okey, baby! Ayo ke meja makan! " Balas Gerald lalu membawa tubuh mungil milik putranya itu ke ruang makan.
Begitu sampai di ruang makan, terlihatlah Lynne yang sudah menyiapkan makanan untuk sarapan kali ini.
"Aduhh.. Baby ganteng udah laper ya?" Lynne menciumi pipi gembul Cello, membuat anak itu tertawa geli.
"Mas sarapan dulu sana, keburu telat kerjanya". Titah Lynne diangguki okeh Gerald. Lynne mulai mendudukkan Cello di tempat duduk khusus, lalu memberikan makanan untuk putranya itu. " Baby Cello mau makan sendiri atau Mommy yang suapin? " Tanyanya.
"Mam cendili". Jawab Cello.
" Pintar".
Menu sarapan baby Cello
Baby Cello pun mulai menyantap makanannya. Anak itu tampak makan hingga belepotan, yang justru membuat wajah imutnya semakin menggemaskan di mata kedua orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Cutie Baby [END]
FanfictionGeraldo dan Lynne adalah sepasang suami istri yang sudah tiga tahun menikah, namun masih belum dikaruniai seorang buah hati. mereka selalu mendambakan buah hati, hingga suatu hari, mereka menemukan bayi menggemaskan di pinggir jalan dalam keranjang...