Halooooo
Up banyak banyak!
Semoga kalian suka sama cerita ini!!!!
Janlup vote and comment yaaaa!!!
Typo bertebaran!
Happy reading!
Esok harinya, Cello merasa sedikit berdebar. Ia tahu bahwa hari itu adalah waktu untuk pemeriksaan rutin di rumah sakit dengan Dokter William, seorang spesialis yang diakui dalam menangani kasus-kasus neurologis.
Meskipun ia sudah mulai merasa lebih baik dengan fisioterapi, Cello tidak bisa menghindari rasa khawatir tentang apa yang mungkin ditemukan dokter.
"Sayang.. Nanti nurut sama apa kata dokter, ya? Jangan buat Mommy sama Daddy khawatir". Ucap Lynne lembut, dibalas anggukan oleh si kecil.
" Mobilnya sudah siap. Ayo kita berangkat ". Ujar Gerald, menghampiri istri dan anaknya, lalu menggendong Cello menuju mobilnya.
.
.
.
.
Di ruang pemeriksaan, Cello duduk di kursi yang nyaman, sementara Dokter William masuk ke dalam ruangan dengan senyuman ramah. “Selamat pagi, Cello! Bagaimana kabarmu hari ini?” tanyanya, mengulurkan tangan untuk bersalaman.
“Pagi, Dokter! Aku baik-baik saja,” jawab Cello dengan suara ceria, meski rasa cemas masih menggelayuti hatinya.
“Bagus! Hari ini kita akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikan bahwa semuanya berjalan baik,” ujar Dokter William, mempersiapkan alat-alat yang diperlukan.
Pertama-tama, Dokter William meminta Cello untuk melakukan serangkaian tes sederhana, seperti menggerakkan tangan dan kakinya, serta menguji refleksnya. Cello mengikuti instruksi dokter dengan baik, berusaha keras untuk menunjukkan seberapa banyak kemajuan yang telah ia capai.
Setelah itu, Dokter William melakukan pemeriksaan sensorik dengan menggunakan alat kecil untuk menguji respons Cello terhadap sentuhan dan rangsangan lainnya. Cello berusaha fokus, mencoba tidak merasa tertekan oleh lingkungan rumah sakit yang familiar namun menegangkan.
Setelah semua pemeriksaan selesai, Dokter William meminta Cello untuk menunggu sejenak di luar ruangan sementara ia berbicara dengan Lynne dan Gerald di ruang konsultasi.
Wajah Cello sedikit menegang saat ia menunggu, tetapi ia mencoba untuk menenangkan dirinya dengan melihat gambar-gambar berwarna di dinding.
"Cello kan udah berusaha.. Cello yakin, Cello pasti sembuh! " Ujar Cello menyemangati diri sendiri.Di ruang konsultasi, Dokter William menjelaskan hasil pemeriksaan kepada Lynne dan Gerald.
“Dari hasil pemeriksaan syaraf motorik dan sensorik Cello, saya melihat ada beberapa kemajuan, tetapi kita juga menemukan beberapa hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut,” katanya, mengedipkan matanya untuk menunjukkan bahwa ia tidak ingin membebani mereka terlalu banyak.
“Apakah ada yang serius, Dok?” tanya Gerald dengan suara tegas, merasakan ketegangan di udara.
“Saya ingin agar kita lebih hati-hati. Kondisi Cello menunjukkan bahwa penyakit ALS-nya berkembang dengan lambat, tetapi kita perlu lebih aktif dalam pengobatan dan terapi untuk memastikan bahwa ia mendapatkan dukungan maksimal. Selain itu, penting untuk menjaga kesehatannya secara keseluruhan,” jelas Dokter William.
“Jadi, apa langkah selanjutnya?” tanya Lynne, khawatir akan masa depan putra mereka.
“Kita akan menjadwalkan sesi fisioterapi tambahan dan juga melakukan beberapa tes lanjutan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi syarafnya. Juga, penting untuk menjaga pola makan dan memberikan nutrisi yang baik untuk mendukung tubuhnya,” kata Dokter William.
Setelah percakapan itu, Lynne dan Gerald merasa lebih tenang, meskipun ada keraguan yang terus menghantui mereka. Mereka ingin yang terbaik untuk Cello dan berharap bisa memberikan dukungan yang ia butuhkan.
Setelah selesai, mereka kembali ke Cello, yang sedang duduk dengan ekspresi penuh harapan. “Bagaimana hasilnya, Dok?” tanya Cello dengan antusias, meski dalam hatinya dia merasa sedikit gelisah.
“Semua pemeriksaan berjalan baik, Cello. Kita hanya perlu sedikit lebih banyak berlatih dan menjaga kesehatanmu, oke?” kata Lynne, menyeringai padanya.
“Ya, itu akan menyenangkan! Aku akan berlatih lebih keras!” jawab Cello, tidak menyadari bahwa orang tuanya sedang menyembunyikan kekhawatiran mereka.
Setelah pemeriksaan, mereka memutuskan untuk pergi makan siang di restoran kesukaan Cello sebagai hadiah atas semangatnya. Di mobil, mereka berbincang-bincang tentang kegiatan yang ingin dilakukan bersama dan rencana untuk mengundang teman-teman Cello.
Walaupun mereka merasa berat memikul beban ini, mereka sepakat untuk tetap positif dan mendukung Cello sebaik mungkin. Dengan semangat yang tidak pudar, Cello melanjutkan harinya, berharap bahwa setiap langkah yang diambilnya adalah bagian dari perjalanan menuju kehidupan yang lebih baik.
Semangatin Baby Cello ya gezz!
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Cutie Baby [END]
FanfictionGeraldo dan Lynne adalah sepasang suami istri yang sudah tiga tahun menikah, namun masih belum dikaruniai seorang buah hati. mereka selalu mendambakan buah hati, hingga suatu hari, mereka menemukan bayi menggemaskan di pinggir jalan dalam keranjang...