Malam itu merupakan malam yang tidak akan terlupakan dalam memori Ary & Keynan. Malam dimana Keynan memberikan dirinya seutuhnya hanya untuk Ary.
Mereka sudah siap dengan segala apa yang akan terjadi kedepannya, situasi yang akan mereka hadapi dan berbagai kemungkinan yang kelak terjadi, yang tidak pernah mereka duga sebelumnya. Ary berjanji untuk selalu menggandeng tangan Keynan untuk menghadapi segala sesuatu ke depannya.
Apapun yang sedang dan akan terjadi, Ary akan selalu berdiri disamping Keynan untuk menghadapinya, termasuk takdir yang akan mereka hadapi kedepannya.
Setelah kejadian malam itu dan malam malam selanjutnya, Keynan semakin yakin dan tidak takut untuk menghadapi semua yang akan terjadi. Dengan adanya Ary yang selalu menjadi support systemnya akhirnya dia dengan pasrah menerima semua keputusan ibunya yang ingin menikahkannya drngan seorang pria.
"lusa aku berangkat ke perbatasan untuk menjalankan tugasku. tapi sesekali aku akan pulang dan menemui mu
"dalam waktu kurang dari 5 bulan, statusku akan berubah menjadi istri orang, akankah kamu tetap mencintaiku??
"apapun yang terjadi padamu, pada kita, tidak akan sedikitpun mengurangi rasa cintaku padamu.
aku akan menyaksikan acara pernikahanmu, laki laki itu harus tahu dia akan berhadapan dengan siapa jika berani menyakitimu."maafkan aku yang tidak bisa menolak keinginan ibuku, dia satu satunya orang yang dari dulu tidak bisa aku tolak permintaannya.
"tak apa,, sementara kita korbankan dulu perasaan kita untuk keinginan ibumu. jika suatu saat laki laki itu tidak bisa membuatmu bahagia, aku akan memintamu pada ibumu untuk aku bahagiakan.
Sepertinya ibunya Keynan terlalu cepat meyakini sosok pria yang akan menikah dengan putrinya itu, ia tidak tahu seluk beluk kehidupan pria itu sebenarnya. yang ibunya inginkan hanya agar Keynan memiliki pasangan hidup dan berkeluarga.
Sementara Ary yang kini tengah berada di perbatasan negara untuk mengemban tugas nya, Keynan tengah gelisah karena acara pernikahannya tinggal sedikit lagi menunggu waktu.
Keynan tampak tidak begitu peduli dengan segala persiapan pernikahannya, hanya ibunya dan keluarga dari pihak calon suaminya yang terlihat sibuk untuk mempersiapkan segala sesuatunya.
menjelang hari pernikahannya, Keynan tampak gelisah, seperti ada rasa takut yang menghampirinya, rasa takut dari sosok pria yamg akan menjadi suaminya dan rasa takut akan kehilangan Ary dari hidupnya.
"acaranya minggu depan, kamu kapan pulang?? tanya Keynan pada Ary lewat telepon
"aku belum tahu, disini masih sangat sibuk, aku belum mengurus jadwal liburku untuk pulang.
Wajah Keynan menekuk mendengar perkataan Ary. Sebenarnya terlalu menyakitkan untuk Ary yang harus menyaksikan orang yang dicintainya menikah dengan laki laki yang tidak dicintai Keynan.
Namun ia harus melihat dan memastikan siapa laki laki yang akan menjamin kebahagiaan Keynan kelak.
"jika dia tidak membuatmu bahagia, bahkan berani menyakitimu, aku sendiri yang akan membuat perhitungan langsung dengannya.
tapi jika dia bisa membuatmu bahagia melebihi aku yang selalu berusaha membuatmu bahagia, aku ikhlas kamu bersamanya. (batin Ary)Sebenarnya 2 hari sebelum acara pernikahan Keynan, Ary sudah pulang dan berada dirumah orang tuanya, namun Keynan tidak mengetahui keberadaan Ary, karena yang Ary takutkan, Keynan akan menemui nya dan berubah pikiran lalu membatalkan acara pernikahannya.
Ary kini tengah duduk di halaman rumahnya. dia menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi dengan melipat kedua tangannya dan kaki bersilang yang menjulur kebawah.

KAMU SEDANG MEMBACA
bahagiamu bahagiaku
Fanfictionapapun demi kebahagiaanmu bahkan rasa sakitku akan aku hiraukan