Chapter 15

167 17 3
                                    

Hari itu, dengan pakaian dinas militernya, Ary duduk di dalam ruang sidang. Ary duduk berhadapan dengan para petinggi ksatuannya.

Hari itu Ary sedang menjalani sidang kode etik, dia sedang mempertanggungjawabkan apa yang telah ia perbuat pada suami Keynan waktu itu.

Dia tampak tenang mendengarkan pernyataan pernyataan yang dibacakan hakim militer ketika sidang itu berlangsung. Hatinya sedikit bergemuruh ketika mendengar beberapa tuntutan yang dibacakan dalam sidang tentang dirinya yang harus menerima sanksi dan skorsing atas perbuatannya.

Tidak begitu saja dengan mudah Ary menerima vonis bersalahnya, karena ada dari pihak pembela yang memberi pernyataan dan bisa meringankan sanksi yang didapat oleh Ary.

Setelah melalui beberapa rangkaian tahapan sidang kode etik, akhirnya Ary hanya diberi sanksi administratif dan wajib lapor untuk mempertanggungjawabkan apa yang sudah ia perbuat.

Ary tampak lega setelah keluar dari ruang sidang. tampak beberapa rekannya menghampiri untuk sekedar bertanya perihal persidangan atau memberi dukungan moril.

Mereka salut pada Ary dengan keberanian Ary yang membela Keynan yang saat itu sedang mendapatkan aksi kdrt dari suaminya.

Ary tersenyum lebar saat melangkahkan kakinya untuk masuk kerumah Keynan masih dengan seragam lengkapnya sepulang dari persidangan.

"bagaimana sidangmu??

"berjalan sesuai dengan yang sudah aku duga.

"maksudmu??

"sidangku hari ini lancar, aku hanya mendapatkan sanksi administratif dan wajib lapor selama 3 bulan.

"maaf sudah menyulitkanmu.

"apanya yang sulit? semua masih dibawah kendaliku. Ary berucap sambil sedikit membusungkan dadanya untuk menyombong.

Keynan memukul lembut bahu Ary mendengar perkataan Ary.

"aku ingin menggendong Nandra.

"dia baru saja tidur, lagipula kamu harus mandi dulu dan mengganti bajumu kalau ingin menggendong Nandra.

"memangnya ada yang salah denganku?

"kamu itu habis dari luar, dan masuk kedalam rumah dengan membawa jutaan virus dan bakteri. berbahaya jika langsung ada kontak dengan Nandra, karena bayi seusia Nandra masih sangat sensitif.

"ok nyonya virus dan bakterii,, aku tidak jadi ingin menggendong Nandra. Aku tidak mau ambil resiko anakku akan terkena virus dan bakteri.

"apa aku tidak salah dengar??
heeyyy,,, Nandra anakku yaa,, sejak kapan jadi anakmu??

"lihat saja nanti kalau Nandra sudah agak besar, dia akan lebih dekat denganku daripada kamu.

Begitulah candaan antara Ary dan Keynan. Ketika mereka sedang asik bercanda tiba tiba terdengar tangisan Nandra dari dalam kamar, lalu Keynan dengan sigap langsung masuk kamar untuk menggendong Nandra keluar menemui Ary.

"kenapa Nandra bangun?

"dia hanya haus. setelah aku susui juga nanti dia akan tertidur lagi.

"apa tidurmu cukup?

"kenapa kamu bertanya seperti itu?

"yang aku tahu, bayi baru lahir sering bangun tengah malam untuk menyusu, lalu di siang hari tidur nya akan lebih nyenyak daripada malam hari

"sepertinya kamu sangat paham.

"aku tahu ketika adikku baru memiliki bayi sepertimu. saat itu dia kurang tidur karena bayinya selalu bangun tengah malam.

bahagiamu bahagiakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang