Chapter 18

251 17 1
                                        

"kaa keyy,, kaa Ary di rumah sakit, dia jadi korban tabrak lari.

Sebuah notifikasi pesan masuk dari adiknya Ary di hp Keynan sedari satu jam yang lalu baru sempat ia buka. Dengan panik ia menelpon no si pengirim pesan.

"kaa Keyy,, Kaa Ary kaa.. dia kritis..

Suara di seberang telepon berbicara pada Keynan dengan suara bergetar karena sambil menangis.

Tanpa pikir panjang, Keynan dengan tergesa berangkat langsung menuju rumah sakit setelah sebelumnya menitipkan Nandra pada ibunya.


Saat itu ada laporan warga yang meminta bantuan ke tempat dinas nya, bahwa akhir akhir ini sering terjadi tawuran antar warga di kampung dekat tempatnya berdinas. Sudah merupakan tanggung jawab prajurit untuk menanggapi laporan warga yang meminta bantuan.

Setelah menerima laporan dan permintaan dari warga, akhirnya Ary memimpin pasukannya yang juga berkordinasi dengan kepolisian langsung turun ke lapangan.

ternyata benar laporan dari warga, bahwa sering ada tawuran di wilayah itu. Saat itu Ary hendak ikut melerai warga yang sedang tawuran, tapi tiba tiba sebuah sepeda motor melaju kencang kearahnya dan tidak bisa ia hindari.

Ary langsung terkapar tak sadarkan diri saat itu juga. Darah segar terus mengalir dari kepalanya dan dia langsung dilarikan ke rumah sakit oleh rekan rekan nya dengan seragam dinas yang berlumuran darah.

Melihat kondisi ary yang tak sadarkan diri, saat itu juga keluarga Ary diberi kabar langsung oleh rekan nya lewat hp Ary.

Ayah dan adik perempuannya tampak gelisah menunggu kabar Ary di depan pintu ruang tindakan. wajah gelisah mereka sedikit terpecah ketika Keynan baru saja tiba.

Adik perempuan Ary langsung memeluk Keynan yang baru datang itu, dan seketika tangis mereka pecah. Ayahnya Ary mengahmpiri mereka untuk menenangkannya.

Mereka hanya bisa saling menguatkan kala itu sambil menunggu dokter yang menangani Ary keluar dari ruang tindakan untuk mengetahui keadaan Ary.

Setelah kurang lebih satu jam mereka menunggu, Akhirnya dokter itu keluar dari ruang tindakan dan langsung dihampiri mereka.

"luka robek di kepala pasien lumayan lebar sehingga pasien kritis karena kehilangan banyak darah, tapi sekarang kondisnya sudah stabil karena sudah mendapatkan transfusi darah. tapi kedaanya belum sadar karena pengaruh obat bius.

Mereka bertiga sedikit bisa menghela nafas setelah mendengar penuturan dokter. Setelah Ary selesai mendapatkan perawatan dokter, kemudian dia di pindahkan ke ruang rawat inap.

"lebih baik kalian pulang dulu saja, biar bapak yang jaga Ary.

"tidak apa apa pak, biar Key disini yang jaga Ary.

"tidak biar bapak saja, kalian punya anak kecil, apa lagi anakmu masih bayi Keyy, dia masih butuh ibu nya di rumah.

"tidak apa apa kaa, ada bapak yang jaga kaa Ary, kita pulang dulu saja, besok kita kesini lagi.

Dengan perasaan berat akhirnya Keynan mengalah pada ucapan ayahnya Ary dan keluar ruang inap bersama adik perempuan Ary.

"maafkan aku yaa, ini semua gara gara aku.

"kenapa kakaa minta maaf, memangnya salah kakaa apa??

"aku takut ini masih berhubungan dengan teror yang didapat Ary kemarin kemarin.

"jangan dulu berpikiran begitu, mungkin ini memang murni kecelakaan, karena posisinya kaa Ary sedang bertugas.

"entah kenapa tapi perasaanku tidak enak.

bahagiamu bahagiakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang