Chapter 21

255 22 2
                                    

Buu,, bangun buu udah siang, kata mamaa nanti ibu telat apel pagi.

Seorang anak laki laki berumur kurang lebih 3 th memberikan ciuman bertubi di wajah Ary yang masih berbaring di atas tempat tidur dengan selimut menutupi tubuhnya.

Bukannya bangun, Ary malah menarik anak laki laki itu untuk ikut masuk kedalam selimut. Ia memeluk anak laki laki itu didalam selimutnya sembari mengajaknya bercanda dengan menggelitiki badannya hingga anak laki laki itu tak kuat menahan tawa nya.

"ini masih terlalu pagi. ibu masih ingin tidur 5 menit lagi. sambil terus menggelitiki anak laki laki itu.

Nandra sudah berusia 3 tahun, setelah kejadian itu mereka memutuskan untuk tinggal dan membesarkan Nandra bersama sama.

Baik keluarga Ary maupun keluarga Keynan, tidak keberatan sama sekali dengan kebersamaan mereka. Yang terpenting sekarang adalah masa depan mereka terutama Nandra.

Apapun dan bagaimanapun pahitnya masa lalu yang pernah mereka alami, mereka harus tetap fokus pada masa depan.

"Nandra ibu nya udah bangun belum. Keynan berteriak sambil berjalan dari arah dapur menuju kamar.

"ibu nya malah narik Nannan di suruh tidur lagi.

Keynan menghampiri mereka yang sedang bercanda di atas tempat tidur.

"ayo,, ayo bangun,, nanti kamu telat, katanya ada apel pagi.

"ini masih subuh Keyy, ini juga bocill subuh subuh udah bangun ajaa, biasanya juga bangun siang.

"tadi Nannan ngmpol ibu, jadi bangun langsung dimandiin mamaa.

"pantesan masih subuh udah wangi ajaa....
eeehhh udh besar, bentar lagi mau sekolah masih ngompol.. canda Ary lagi.

"tadi Nandra bangun pas aku baru selesai mandi, jadi sekalian saja aku mandikan dia.

"kamu mandi subuh subuh jugaa.....

(heeeyyyy ngapain mandi subuh subuh.... hayoo looohhhh abis ngapain mesti mandi subuhhh)...

"ayoo bangun aaahhh,, aku udah siapkan sarapan buat kita.

Sekarang mereka bertiga sedang berada di ruang makan untuk sarapan, Ary sudah siap dengan pakaian dinas nya lengkap untuk melaksanakan apel pagi.

Mereka menikmati sarapan pagi itu sambil mendengarkan celotehan dari si kecil Nandra.

Sepahit apapun masa lalu mereka, Nandra adalah anugerah yang diberikan tuhan untuk mereka.

Karena pada akhirnya cinta yang tuluslah yang akan menang meskipun seberapa terjal jalan yang dihadapi, seberapa berat beban yang dipikul dan seberapa banyak cobaan yang dihadapi.


Ary sedang menidurkan Nandra di kamarnya, mereka sudah membiasakan Nandra untuk mandiri sedari dini. Nandra asik berceloteh sampai dia tertidur di dekapan Ary.

Penasaran dengan suara yang tiba tiba hening karena sebelumnya dua orang kesayangannya itu masih terdengar berceloteh, kemudian Keynan menghampiri mereka.

Tangan Ary masih mendekap tubuh kecil Nandra yang sudah tertidur ketika Keynan menghampirinya untuk kemudian duduk disamping Ary.

"terimakasih sudah menjaga aku dan Nandra sampai sejauh ini.

"aku berjanji padamu dan pada tuhan untuk bertanggung jawab atas kalian.

"Nandra tidak memiliki figur seorang ayah, tapi kamu sudah lebih dari figur seorang ayah untuk Nandra.

"Nandra sudah jadi bagian di hidupku.

Keynan yang memeluk Ary yang masih mendekap Nandra, kemudian Ary mengulurkan tangan kirinya untuk memeluk Keynan.

"sekarang aku memiliki dua orang kesayangan yang akan aku jaga sampai titik darah penghabisan, seperti negara ini yang aku bela sampai titik darah penghabisan.

Keynan menarik leher Ary mendekatkan wajah mereka, saling menatap lekat dengan penuh kasih sayang hingga tidak ada lagi jarak di antara mereka. Dengan Nandra yang sudah tertidur pulas bibir mereka bertemu saling melumat, mengekspresikan kasih sayang dengan cara mereka.




ceritanya siihh udah tamat gaaeesss,, thoorr cmn bkin closing aja.

makasih atensi nya, mon maap thoorr masih bnyk kekurangan dalam penjabaran cerita nya. trs msh banyak kata kata yang kurang berkenan di hati para reader tolong di maapin yaa gaaeesss...

bahagiamu bahagiakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang