We Fell in Love Again

339 43 2
                                    

Keesokan hari nya dipagi yang sedikit mendung, sepertinya musim hujan akan segera tiba. Kaspia pagi itu bangun lebih awal karena dia harus membuat adonan roti.

Saat terbangun, Ravina masih memeluknya erat. Kaspia terbangun dan memandang wajah Ravina yang sedang tertidur. Setelah beberapa menit dia mencoba melepaskan pelukan Ravina secara perlahan.

Kaspia kemudian memakai kembali pakaiannya tiba-tiba Ravina memegang punggung Kaspia.

Kaspia : *menoleh* eumm maaf aku membangunkan phi. Tidurlah ini masih jam 5 pagi, aku akan membangunkam phi nanti *mengecup rambut Ravina*

Ravina yang masih mengantuk hanya mengangguk dan tersenyum. Masih sangat dini untuk matanya terbuka dia kembali tertidur sendirian.

Kaspia membuat adonan dengan suasana hati yang sangat baik. Dia juga membuat salad untuk nanti sarapan bersama Ravina.

Karena mendengar suara dari dapur Ravina tidak bisa tidur dengan nyenyak. Dia terbangun lalu mencuci mukanya. Kemudian dia menghampiri Kaspia ke dapur.

Ravina : *Memeluk Kaspia dari belakang* Nong orrrm..
Kaspia : *sibuk membuat adonan* ohh phi bangun, pasti berisik ya. Maaf ya phi.
Ravina : *mengecup leher Kaspia* iya sayang gak papa.
Kaspia : *membalik tubuhnya* euhhh phi manggil aku apa tadi?
Ravina : Sayang *terseyum* apa gak boleh?
Kaspia : Tentu boleeeh, sayang? *mengecup bibir Ravina* tunggu sebentar aku cuci tangan dulu. *mencuci tangan*
Ravina : *tidak melepaskan back hug nya* eummm...
Kaspia : *memeluk erat Ravina* Apa mau tetap seperti ini?
Ravina : eummm phi males banget kerja kalau gini caranya.
Kaspia : hahaha sudah ini gak akan ada akhirnya. Aku udah buatin salad untuk sarapan *melepaskan pelukannya* udah ya lepasin dulu yaaa.

Kaspia menyiapkan salad dan jus buah untuk mereka sarapan sementara Ravina duduk dan memandang Kaspia yang tengah sibuk dengan senyuman.

Kaspia : ini *meletakan salad dan jus* ahhh phi stop melihatku seperti itu.
Ravina : *masih memandang Kaspia* phi gak bisa berhenti.
Kaspia : *Menyentuh hidung Ravin* sudaaah ayo sarapan.

Ravina dan Kaspia menyantap Salad dan Jus untuk sarapan. Ravina terus-terusan memandang Kaspia sesekali. Kaspia yang menyadarinya hanya bisa tersenyum.

Kaspia : apa aku secantik itu?
Ravina : eummm sangat cantik. Haruskan phi libur kerja hari ini?
Kaspia : Hahah jangan becanda. Cepat bereskan sarapan phi, lalu mandi dan pergi kerja.
Ravina : Setelah phi ingat kejadian tadi malam, phi mempertimbangkan apa phi  berhenti dari perusahaan lalu melamar kerja ke nong orm jadi phi bisa menempel ke nong orm tiap waktu.
Kaspia : Hahah aku sedang tidak butuh pekerja baru. *menggoda Ravina*
Ravina : aku melamar pekerjaan untuk menemani nong orm bukan untuk toko.
Kaspia : sudaah berhenti bercanda. Phi harus segera pergi kerja. Oh iya phi apa phi masih melakukan hipnoterapi?
Ravina : eummm, kamu gak usah khawatir dokter bilang progres phi semakin baik.
Kaspia : Benarkah? Boleh aku ikut nanti saat phi akan melakukan hipnoterapi?
Ravina : eumm tentu, phi tidak akan menutupi apapun lagi dari nong.

Mereka terus saling menggoda satu sama lain selama sarapan. Setelah sarapan Ravina mandi dan bersiap untuk kerja begitupula Kaspia dia meminta izin ke Ravina untuk mengantarnya hingga masuk kantor, mengingat cuaca sepertinya akan segera musim hujan. Kaspia berjaga-jaga jika nanti hujan dan Ravina terjebak di kantornya dia bisa menjemputnya.

Ravina tidak bisa menolak setiap permintaan Kaspia, karena tahu itu juga demi kebaikannya sendiri.

Ravina : Sayaaang masih lama? *teriaknya kepada Kaspia yang masih bersiap*
Kaspia : Aku datang, gimana penampilanku?
Ravina : yaaa kenapa berlebihan sekali, kenapa harus pakai dress?
Kaspia : Apa maksudmu berlebihan, aku harus cantik. Ini pertama kalinya aku mengantar pacarku.
Ravina : eum eumm.. udah ayo phi ada meeting.

GROW UP 👭GETHERWhere stories live. Discover now