Keesokan harinya seperti biasa Ravina membuatkan sarapan untuk Kaspia.
Namun, ada yang mengejutkan Kaspia pagi itu dia mendapat kabar mengenai status kasusnya yang sudah di cabut oleh pelapor.Kaspia : Wahh phi lihat *menunjukan ponselnya* laporannya sudah di cabut. Waaaaah *memeluk Ravina* Aku bisa membuka toko ku kembali dengan tenang.
Ravina : Oh benarkah? Hmmm apa phi bilang semuanya akan baik-baik aja.
Kapsia : eumm *mencium pipi Ravina dan memeluknya* aku benar benar legaa.
Ravina : *mematung dan memegang pipinya* hmmm syukurlah
Kaspia : Mari kita sarapaaaaan. Oh iya phi aku akan keluar sebentar hari ini ada yang ingin aku beli.
Ravina : Eumm phi hari ini ambil libur phi takut kamu bosan jika terus sendirian.
Kaspia : benarkah? Bagaimana kalau kita hari ini keluar? Mungkin besok aku akan sibuk kembali.
Ravina : eummm mari pergi bersama.Mereka berdua segera menghabiskan sarapannya kemudian Kaspia menyiapkan barang-barangnya yang akan dia bawa kembali, mereka berencana untuk keluar bersama entah itu pergi ke wahana atau berbelanja.
Kaspia : phi aku keluar dulu ya ada yang ingin aku beli di supermarket.
Ravina : nong sudah menyiapkan semuanya?
Kaspia : eummm sudahh. Aku keluar dulu phiii...Kaspia pergi ke supermarket yang jaraknya tidak jauh dari gedung apartemen. Sementara itu Ravina yang sedang siap-siap tiba-tiba mendapatkan pesan teks dari ibu pelapor yang ingin menemuinya.
Ravina pun bergegas menemuinya di depan gedung apartemen. Mereka berbincang cukup lama hingga Kaspia kembali dan melihat mereka berdua sedang berbincang.
Ravina : ini untukmu *memberikan sejumlah uang*
Pelapor : *menerima uang dan membungkuk* terimakasih terimakasih.
Ravina : eummmKaspia yang nelihatnya tidak bisa menahan emosinya karena dia melihat secara langsung Ravina yang memberikan uang kepada pelapor dia berpikir pelapor mencabut tuntutannya karena Ravina membayarnya.
Kaspia : Apa yang phi lakukan! Bukankah dia pelapor *nada bicaranya tinggi*
Ravina : eumm dia pelapor, *menarik tangan Kaspia* mari phi ceritakan sembari kita berangkat ke wahana.
Kaspia : *melepaskan tangannya* Apa yang phi lakukan? Apa ini cara phi menyelesaikan masalah? Apa phi juga tidak percaya ke nong? Phi lebih percaya ke ibu itu?
Ravina : nong orm tenang, kamu salah faham, dia menemui phi karena..
Kaspia : *Memotong omongan Ravina* Karena meminta bayaran setelah mencabut lapora hah!!! Apa begini cara phi menyelesaikan masalah setelah sukses?
Ravina : tidak orm kamu salah faham dengerin dulu.. jangan motong omongan phi terus.
Kaspia : engga phi, aku udah liat semuanya phi memberinya uang!! Phi benar-benar berubah! Apa sukses membuatmu lupa cara membedakan yang salah dan benar.
Ravina : Nong, cukup ini gak seperti yang kamu pikirkan.
Kaspia : Oh atau phi sengaja mau menyombongkan diri kepadaku, mau memperlihatkan bahwa phi yang sekarang sudah mampu melakukan apapun dengan uang.
Ravina : ORM!! *membentak Kaspia*
Kaspia : Kenapa apa aku benar?! Denger ya phi mulai sekarang phi gak usah ngurusin hidup ku lagi, phi urus aja hidup dan uang phi.
Ravina : Phi ga bisa! Phi akan tetap ada untuk Nong orm!
Kaspia : Kenapa?! Apa karena phi merasa berhutang ke ayahku karena sukses dengan beasiswa yang diberikan ayahku? Dan sekarang mencoba membayaranya melalui aku hah?!
Ravina : nong orm berpikir seperti itu setelah semua yang phi lakukan? *suaranya mengecil*
Kaspia : Ohhh!! Phi dan semua orang sama saja kalian cuma kasian kalian cuma ngerasa bersalah melihatku, kalian tidak benar-benar peduli. Dan phi aku tidak membutuhkan bantuan uang darimu!! *meninggalkan Ravina*
Ravina : *menahan tangan Kaspia* ya! Tunggu nong orm tidak bisa pergi dengan kesalahpaham ini.
Kaspia : *menepis tangan Ravina* salahpaham? Stop ya phi. dan dengar ya phi hidupku 5 tahun ke belakang lebih tenang tanpa phi.Mendengar itu Ravina tak kuasa menahan nangis dia berhenti menahan Kaspia dan membiarkannya pergi. Ravina tidak merasa marah dan sakit hati karena kesalahpahaman Kaspia, tapi dia merasa amat sakit saat mendengar Kaspia merasa lebih tenang tanpanya. Dia berpikir selama ini Kaspia benar-benar tidak menginginkannya datang kembali ke hidupnya.
YOU ARE READING
GROW UP 👭GETHER
Roman d'amourKaspia Kornnaphat 26 tahun (Orm) dikenal sebagai anak dari konglomerat di masa sekolahnya. Namun, dia harus menelan nasib yang pahit setelah Ayahnya mengalami kebangkrutan dan Ibunya meninggal. Saat ini Kaspia tinggal sendiri di Bangkok sedangkan Ay...