Customer : Ohhh kau akhirnya disini lagi, aku selalu mencarimu, roti lapis mu enak.
Kaspia : Maaf karena baru kesini lagi, mau pesan apa?
Customer : Tolong berikan aku 4 roti lapis, dua isi ayam, dua isi daging babi asap.
Kaspia : okeee roti lapis akan segera datang. Mohon tunggu.Seorang siswa : wahhhhh phi roti lapis disini lagi, phi kemana saja? Aku dan teman-temanku selalu mencarimu.
Kaspia : eumm.. aku terus berpindah tempat biar tidak bosan. Maaf ya aku akan sering kesini.
Seorang siswa : kau harus sering kesini, teman-temanku ingin melihatmu aku menceritakan ke mereka bahwa kau sangat cantik.
Kaspia : yaaa! Berhenti menyebarkan informasi pribadi seseorang. Jika semua orang tau aku cantik itu akan berbahaya untuk keselamatanku. Hahahah. Kau ingin pesan apa?
Seorang siswa : hahah kau juga lucu. Tolong aku mau satu roti lapis isi ayam.
Kaspia : oke oke pesanan di terima. *memberikan pesanan sebelumnya* ini empat roti lapis mu.
Customer : oke terimakasih aku sudah membayar *menunjukan ponselnya*.
Kaspia : okeeeey terimakasih, tolong sebarkan berita baik tentang roti lapisku ke teman-temanmuuuu!!!
Siswa : Phi cantik apa kau tidak bercita-cita menjadi model atau hal-hal seperti itu?
Kaspia : kenapa kau bertanya seperti itu? Apa aku terlalu cantik untuk pekerjaan ini?
Siswa : eumm kau terlalu cantik.
Kaspia : mmmmm dulu phi ingin menjadi atlet tapi sekarang phi hanya ingin menghasilkan banyak uang.
Siswa : hmmm ternyata semua wanita sama saja saat berbicara uang. Apa kau memiliki kekasih?
Kaspia : Hahah aku lebih butuh uang daripada kekasih. Ini pesananmu
Siswa : hmmm aku menyerah kepada wanita yang sangat mencintau uang. Ini uang untuk rotinya *menaruh uang di tabung*
Kaspia : yaaa! Berhenti berbicara omong kosong. Bawa teman-temanmu kesini selagi aku disini okeee.
Siswa : hmm baiklah. Byee phi cantik.
Kaspia : eumm terimaksih sudah membeli roti lapis ku.
.........Hari itu cuaca masih sangat dingin, angin kencang membuat semua orang terus merasa lapar.
Dao : Yaa! Lu ga bosen di kantor terus?
Ravina : engga tuh, apa lu mau minta gua keluar nemenin lu di cuaca sedingin ini hah?
Dao : Ayolah bu meneger ku. Gua denger tuh anak-anak pada beli roti lapis katanya enak, lu temenin gua ya deket kok noh didepan.
Ravina : tapi satu kopi ya?
Dao : Tuhaaan gaji lu lebih gede masih aja meretelin gaji gua.
Ravina : yaudah kalau ga mau, gua sih ga maksa ya.
Dao : Yaudah yaudah buset dah nih anak ya.Akhirnya Ravina mau menemani Dao ke luar untuk membeli roti lapis. Namun karena angin yang lumayan kencang Ravina tidak mengantar Dao hingga ke Foodtruck, dia beridiri sekitar 200 meter dari foodtruck.
Ravina : Udah cepet sana gua nunggu disini, dingin banget ini gua cuma pake kemeja, lu enak pake baju tebel.
Dao : yaudah yaudah tunggu.
......Kaspia : hallooo ada yang bisa dibantu?
Dao : tolong berikan aku mmm satu roti lapis babi asap dan dua kopi latte regular.
Kaspia : Oke siyyyaaap.
Dao : bukankah kau terlalu cantik untuk penjual roti lapis?
Kaspia : ahahah.. kau orang ke seratus sekian yang mengatakan itu hari ini *berbisik*
Dao : hahahah aku akan percaya karena melihatnya langsung.
Kaspia : Apakah itu temanmu? Dia mungkin kedinginan kenapa tidak menghangatkan diri disini *melihat Ravina di kejauhan*
Dao : eumm biarkan, dia terlalu malas kesini, dia tidak pernah mau meninggalkan gedung itu.
Kaspia : ahhh budak korporat?
Dao : yesss!! Boleh minta lebih cepat, dia akan memarahiku jika terlalu lama.
Kaspia : Oke oke ini pesananmu. Katakan pada temanmu mampirlah untuk mencicipi roti lapisku.
Dao : oke aku akan menyampaikannya *menunjukan ponselnya* aku sudah membayarmu. Terimakasihhhhh! *berlari menghampiri Ravina*Ravina : Yaa! Cepetan gua udah kedinginan banget ini.
Dao : ya sabarrr nama juga makanan harus dimasak dulu. Nih kopi lu!! Sama-sama!!
Ravina : eummm terimakasihhhh.
Dao : *mengigit roti lapis* wah ini enak banget lu harus nyobain ini enak.
Ravina : yaudah aaaaa *membuka mulutnya*
Dao : *mendorong Ravina* yeeee beli lah lu sono.
Ravina : pelit banget lu.
YOU ARE READING
GROW UP 👭GETHER
Storie d'amoreKaspia Kornnaphat 26 tahun (Orm) dikenal sebagai anak dari konglomerat di masa sekolahnya. Namun, dia harus menelan nasib yang pahit setelah Ayahnya mengalami kebangkrutan dan Ibunya meninggal. Saat ini Kaspia tinggal sendiri di Bangkok sedangkan Ay...