Ojo Nggangu Kirik!

Bab 52

“Anda mungkin sudah bertemu mereka…”

Kali ini, tatapan Yoon Chi-young beralih ke Yang Hye-chan. Saat mata abu-abu mereka bertemu, wajah Yang Hye-chan berubah pucat saat dia menundukkan pandangannya. Ujung rambut pirangnya bergetar menyedihkan. Sikap arogannya sebelumnya, sampai disiram jus stroberi oleh Hee-seong, tidak terlihat lagi.

Tanpa peduli, Yoon Chi-young melanjutkan,

“Orang yang membesarkan anak anjing kami selama 5 tahun.”

“Apa yang sedang kamu bicarakan…?”

Kali ini, Yang Hye-chan tampak telah menguatkan diri, membalas perkataan Yoon Chi-young. Namun, bagi Hee-seong, ia masih tidak dapat menyembunyikan rasa takut terhadap Yoon Chi-young. Mungkin lukanya juga berdenyut saat ia dengan kikuk menjatuhkan sumpit yang dipegang tangan kanannya. Pada akhirnya, Ketua Klan yang duduk di sebelahnya langsung membantu menyiapkan makanannya.

Merasa pemandangan itu cukup lucu, Yoon Chi-young bersandar di kursinya dan bertanya,

“Apakah tuan muda kita suka berjudi?”

Merasa itu sebagai penghinaan, Yang Hye-chan menyipitkan matanya dengan tajam.

“Saya tidak menikmati permainan kotor seperti itu.”

Kali ini, Yang Hye-chan tidak gemetar saat melihat Yoon Chi-young. Mengingat rumor tentang kegemaran Yoon Chi-young berjudi, sepertinya dia mengatakan itu untuk meremehkannya.

Namun, seperti yang diharapkan, Yoon Chi-young memiliki niat berbeda.

“Lalu, percakapan menyenangkan apa yang kamu lakukan dengan Park Geon-tae?”

“Saya tidak berbicara apa pun dengannya.”

"Ah..."

Sebelum jawaban dapat dilanjutkan, Yoon Chi-young menggenggam erat tangan Hee-seong di bawah meja. Tangan besarnya terasa hangat, tetapi Yoon Chi-young tersenyum licik sambil menekan Yang Hye-chan.

“Bagaimana Anda bisa mengenal manajer lantai kasino dengan cukup baik sehingga bisa mengatakan bahwa Anda tidak mengobrol terlebih dahulu…?”

'Kepribadian orang ini, serius…'

Mendengarkan pembicaraan itu, Hee-seong merasa semuanya sudah mencapai titik puncaknya. Ia terkejut karena Yoon Chi-young menekan Yang Hye-chan tanpa mempedulikan situasinya. Begitu pula, mata Yang Hye-chan tampak bergetar, menunjukkan kegelisahannya.

Meski terkejut, Hee-seong melotot tajam ke arah Yang Hye-chan karena kesal.

Seperti yang diduga, Yang Hye-chan memang ada hubungannya dengan Park Geon-tae. Pertemuan mereka dengan Yang Hye-chan dan anjing kasino di rumah sakit hari itu sama sekali bukan suatu kebetulan, dan Park Geon-tae tidak akan melewatkan tawaran Ketua Klan. Hee-seong muak dan lelah dengan permainan mereka yang tercela.

"Yoon Chi-young."

Pada saat itu, Pemimpin Klan ikut campur dalam pembicaraan. Ia masih menatap Yoon Chi-young dengan mata dingin. Namun, Yoon Chi-young hanya menatap langsung ke arah kakaknya sambil tersenyum santai. Ketegangan hebat terjadi di antara kedua bersaudara itu. Bahkan ibu mereka tidak tahu bagaimana harus campur tangan dan gelisah.

Terlambat, Yoon Geon-young berbicara seperti biasa,

“Aku tidak menyangka kamu, yang dulunya asyik berjudi, akan membawa pasangan ke acara seperti ini.”

“Benar. Aku juga tidak tahu.”

Yoon Chi-young dengan elegan menyesap minuman dari gelasnya sambil menjawab. Dalam hati, Hee-seong merasa lega karena ia tampaknya selalu memegang kendali dalam percakapan itu. Merasa tenang, Hee-seong dengan bebas melotot ke arah Yang Hye-chan seolah-olah sedang waspada. Bahkan sempat berpikir untuk membalas dendam secara langsung kepada Yang Hye-chan setelah pertemuan itu selesai.