Tekan vote dulu sebelum baca
"Kau marah padaku perihal kemarin?" tanya Chris, menghadapkan tubuhnya ke arah Ruby agar bisa menatap perempuan yang duduk di depannya itu. Mereka sudah berada di ruangan Chris dan menempati sofa di sana.
Makan siang juga sudah tersedia di atas meja, siap untuk di santap oleh Ruby maupun Chris. Davin sudah menyediakan semuanya, tahu jika Chris pasti akan mengajak Ruby untuk makan bersama. Sebelum bingung dengan menentukan tempat makan, Davin langsung menyarankan makan di kantor saja. Davin hanya tidak mau menyaksikan drama saling lempar pertanyaan seperti terakhir kali. Ini hanya menyangkut memilih tempat makan, dan mereka tidak bisa memutuskannya.
Pilihan Davin sangat tepat, setelah meninggalkan ruangan Chris, laki-laki itu langsung makan siang di ruangannya sendiri. Chris yang berada di ruangannya masih terus menatap Ruby, menanyakan perihal yang terjadi semalam. Dia takut Ruby marah karena perempuan itu belum membalas pesan singkat yang dia kirimkan semalam.
Ruby menggelengkan kepalanya. "Untuk apa aku marah. Tidak ada alasan yang membuatku marah padamu, Chris."
"Tapi, kau tidak membalas pesanku semalam."
Ruby mengernyit bingung, segera dia merogoh ponselnya yang berada di saku rok. Benar saja, dia menemukan pesan dari Chris yang dikirimkan laki-laki itu semalam. "Aku semalam langsung tertidur karena kelelahan, Chris, dan aku lupa mengecek ponselku tadi pagi."
Ruby sedang tidak beralasan, dia memang tidur tidak lama setelah berbincang singkat dengan Agnes dan Elsa. Tadi pagi, Ruby juga sibuk mempersiapkan dirinya, mulai dari menata rambut, dan memilih rok. Sesampainya di kantor, dia juga di sibukkan dengan mengurus pekerjaan, mengecek stok barang setelah kemarin ada tambahan baru.
"Apa pekerjaanmu begitu berat sampai kau kelelahan?"
Ruby menggeleng. "Tidak berat. Kemarin aku lembur, dan ya, sedikit kelelahan karena aku sering begadang beberapa hari terakhir ini."
Chris menatap Ruby lekat. "Apa aku yang membuatmu begadang?"
Ruby tertawa, menutup mulutnya dengan tangan. Di rasa Chris sedang tidak bercanda, Ruby berdeham singkat, menormalkan suaranya. "Aku begadang karena berbincang dengan Agnes dan Elsa. Lagi pula, aku memang memikirkanmu, tapi tidak sampai membuatku susah tidur."
"Aku susah tidur karenamu, Ruby," ungkap Chris, begitu serius. Seminggu ketika dia menerapkan cara saling diam dengan Ruby, selama itu Chris kesulitan tidur karena mengira Ruby akan nyaman tanpa kehadirannya. Chris merasa takut jika diam itu akan bertahan lama dan Ruby benar-benar tidak akan pernah mau menerima dirinya.
Ruby tersenyum. "Kau begitu menyukaiku sampai kesulitan tidur?"
Chris mengangguk. "Kau perempuan yang membuatku seperti ini, Ruby."
Ruby hanya bisa tersenyum, Chris begitu terang-terangan mengatakan jika Ruby menjadi penyebab laki-laki itu kesulitan tidur. Chris memikirkannya setiap malam, laki-laki itu begitu menyukainya. Ruby senang mendengarnya, dia begitu di cintai oleh Chris.

KAMU SEDANG MEMBACA
Oh, My Boss!! (Sudah Revisi)
Romance#story11 (FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA UNTUK MEMBUKA BAB YANG DI PRIVATE ACAK!) Tak kunjung mendapatkan pekerjaan, Ruby menerima tantangan dari kedua sahabatnya untuk mengajak tidur laki-laki acak yang berada di bar di mana mereka sedang minum-minum...