hope you know your limit. if you still underage (minor), then leave. thank you <33
[[]]
"okaayy, the story stop in here," junghwan tutup album nya.
jihan miringkan kepalanya, "tadi ada foto dadda di kamar orang terus pakai baju kebesaran, itu dimana?"
junghwan bangkit dari duduknya, albumnya ia taruh di meja, "itu di kamar daddy."
"yuhuu, i think i know," jaehan bersiul.
"you know what, abang? kamu masih kecil loh, yaa,"
"we almost fifteen, dadda. bahkan di bioskop film film tiga belas keatas juga udah ada adegan ciumannya."junghwan tersenyum tipis, "okay, i get it," dan berbalik untuk taruh piring dan gelas kotor.
sedang jihan dan jaehan saling tatap, "you see it, right?" tanya nya jaehan ini mendapat anggukan dari jihan.
"in dadda neck, he have something, and i think—"
"abang! adek! ayo segera mandi!" junghwan berucap dari jauh, buat jaehan dan jihan segera bangkit dan penuhi pinta dadda nya itu.
[[]]
yoshi tutup pintu kamarnya rapat, lalu di kunci nya pelan.
"hey, junghwan..."
perseteruan di akhir obrolan mereka tadi buat suasana hening dengan cepat. kemudian yoshi segera bangkit dan raih junghwan untuk bangkit juga, berucap maaf dan bawa junghwan naik keatas untuk masuk kedalam kamar nya.
"i-i think... maksudnya— aku... usaha ku ini kelihatan, nggak sih? apa emang mereka cuman mau pernikahan ini aja? a-atau mereka sebenarnya gak peduli apapun latar belakang kita dan cuman mentingin harga diri mereka aja? a-atau... atau..."
yoshi mendekat, tangkup wajah junghwan dan tatap matanya dalam, "hey, hey—"
"do i look easy for them? do we look easy for them?"
"junghwan..."
"answer me!"yoshi hapus air mata yang jatuh di pipi junghwan, tuntun junghwan duduk di pinggir kasur, "we can always fight them, and will always be able to. but, kita juga selalu bisa buat rencana lain untuk kebahagiaan kita."
"dengan minta aku ngelepas pekerjaan yang udah susah payah aku bangun dan nyuruh aku mulai belajar kerja untuk rumah tangga kita? how dare them! thats so fucking pressure me! stupid planner! i hate that!"
yoshi paham, yoshi mengerti. keluarga mereka ini bukan tipe yang memberi perusahaan kepada anaknya dan menyuruh anaknya untuk melanjutkan. tapi orangtua mereka adalah tipe yang hanya memberi nasehat dan bantuan biaya di awal, sedang mereka harus mengusahakan itu semua sendiri.
bukan hanya junghwan yang kecewa, yoshi juga sama kecewa nya.
"i— hiks— i hate this so much, so bad," dan menangis sesenggukan dalam pelukan yoshi.
yoshi usap pelan punggung junghwan, naik dan turun, "we will always have other plans, and we are entitled to that," yoshi kecup pucuk kepala junghwan lama, "aku bakalan minta ke yang lain untuk perpanjang waktu kita buat mikirin ini, okay?"
yoshi bawa wajah junghwan menghadap kearahnya, di tangkup sambil diusap pelan pipinya dengan lembut, "don't put pressure on yourself too far," ucap yoshi dengan senyum, "you have me, dan kita akan usahakan bahagia kita itu dengan cara kita, okay?"
junghwan mengangguk, dan bergerak kalungkan lengannya di leher yoshi, "c-can you please kiss me?"
yoshi mengangguk, bawa bibirnya kecup dahi junghwan lama.
"feel better?"
junghwan yang di tanya itu diam, tatap manik mata yoshi bergantian, kemudian tatap pula kearah bibir yoshi. bergantian, antara kedua manik mata, bibir, manik mata dan kembali kearah bibir.
"you want me to kissing you on the lips?"
junghwan gak jawab, bawa lengannya turun untuk letakkan jari jempol nya usap bibir bawah yoshi lembut, ke kanan dan kiri, lalu, "yes, please."
yoshi dengan cepat tarik menjauh tangan yang semula usap bibir seduktif, di tuntun untuk mengalung kembali di lehernya. sedang bibir kedua pemuda itu segera menempel dengan mesra.
mereka ini, pria dewasa. paham betul bagaimana cara menggunakan mulut selain untuk berucap dan makan. paham betul bagaimana seharusnya mulut mereka bekerja untuk saling raup dan sesap di saat seperti ini. paham betul—
"umh..." junghwan melenguh.
yoshi mendorongnya pelan, diajak merebah di kasur besar milik yoshi, di kukungnya pacar yang akan menjadi suami nya dalam waktu dekat itu. tangan yoshi bergerak sensual usap pinggang junghwan, di remas lembut.
junghwan terima semua itu, terima bagaimana lidah yoshi melesak masuk kedalam mulutnya. junghwan di ajak berkelana di dalam sana, bibir yang menempel, lidah yang saling tertaut, dan kuluman yang ribut serta gerakan kepala ke kanan dan kiri cari posisi nyaman agar hidung mereka tidak saling bertabrakan.
dan ketika rasanya junghwan hampir kehilangan nafas, junghwan dorong pelan kedua bahu milik yoshi.
ciuman panas itu terlepas, nafas keduanya saling sambut, dada mereka bergerak naik dan turun.
"cantik," ucap yoshi ini buat junghwan bersemu.
junghwan bawa tangan yoshi masuk kedalam baju nya, di tuntun untuk mengusap diri nya pelan.
"ngggh..."
yoshi teguk ludahnya kasar. dan tanpa berpikir panjang ia turunkan kepalanya masuk ke perpotongan leher junghwan, di kecup, di jilat, di kulum, di sesap.
"kakhh— hhh... kak yoshi—"
yoshi bawa wajahnya menjauh dari leher junghwan, di kecup singkat leher yang kini miliki tanda dari nya. kemudian kembali lagi bibir itu bertemu, bercumbu, berkecipak basah.
tangan junghwan sibuk meremas rambut yoshi, sedang tangan yoshi sibuk usap kulit yang terasa lembut menyentuh jari jemari nya itu. sesekali, junghwan melenguh atas apa yang yoshi lakukan di balik baju nya. bagaimana jari jemari itu naik ke dadanya, di usap menggoda titik disana.
dan ketika ciuman itu terlepas, junghwan mendesah. buat kesadaran yoshi berangsur angsur kembali. buat tangan yoshi di tarik mundur dengan cepat.
"junghwan..."
"uh-hum?"
"we— we should stop right now, okay?"junghwan atur nafasnya dan mengangguk, lalu raih yoshi untuk ia peluk. dan berakhir dengan yoshi yang bawa junghwan masuk kedalam dekapannya.
"kita kayaknya harus ganti baju, baju kita basah kena keringat. mau pinjam baju ku?"
junghwan mendusalkan kepalanya di dada yoshi, "iya, mau. tapi kita pelukan dulu sebentar."
"iya, okay, pelukan."
[knock on our house — 05]

KAMU SEDANG MEMBACA
knock on our house [yoshwan] ✔️
Fanfictrope; stanger becomes love - dua keluarga berkumpul, lalu di tetapkan bahwa kedua putra tunggal dari masing masing keluarga akan mulai hidup bersama; ini, perjodohan. [bxb, yoshihwan]