Thalia mengibaskan rambut panjangnya dan dengan sinis ia berkata, "I know I'm beautiful, Esedi. Apa yang kamu lakukan disini? Mana teman-temanku?"
George berdeham dan berdiri dari tempat duduknya. Dengan santai ia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya, "They're not here."
Lalu sang pangeran menyebalkan itu memerintahkan kepada semua penjahit dan asisten Ascott Martiěre untuk meninggalkan mereka. "Leave the both of us."
Thalia menyipitkan matanya dan berteriak, "Tidak! Jangan tinggalkan kami berdua! Ia akan membunuhku dengan jarum dan benang! Argh! Aku takut! Jangan tinggalkan aku!"
George menghela napasnya, lalu pria itu mengulangi perintahnya, "Leave us." Nada perintah yang sangat mendominasi dari pria itu membuat semua orang lebih mendengarnya daripada kata-kata dramatis yang dikatakan Thalia.
Semua orang meninggalkan Thalia dan George di ruangan tidak lama kemudian. Thalia terlihat kesal dan bertanya, "Apa yang kamu inginkan, Esedi? Kemana teman-temanku pergi?"
George berjalan dengan perlahan-lahan, membuatnya terlihat sangat berbahaya ke arah Thalia yang masih menggunakan gaun merah formal. "You left me."
"Aku? Meninggalkan kamu?" Thalia menunjuk dirinya sendiri.
"You're supposed to go to Ascott Martiěre with me, Tea Pot."
"Aku tidak mau pergi denganmu, Esedi. Aku tidak ingin mengganggu waktumu dengan kekasihmu, Ingrid Shahbat. Tell me, she's jealous, right?" tanya Thalia dengan dagunya yang terangkat tinggi. "Aku sangat ingin dirinya cemburu dan mengambilmu dariku—menyadarakanmu untuk menceraikanku."
"I'm not yours, Tea Pot," kata George.
"Hers, then?" balas Thalia.
"Membuat Ingrid cemburu tidak akan membuatku menceraikanmu."
"Jadi kamu ingin tidur dengannya dan aku? God, am I sharing your Princess Daisy with Ingrid?" tanya Thalia dengan dramatis. "I don't really like sharing. Kemana semua orang? Aku harus keluar dari gaun ini dan kembali ke istana untuk bekerja. Apa menurutmu NASA membayarku untuk berpakaian seperti ini?"
George tidak membalas pertanyaan Thalia, tapi ia semakin berjalan mendekat, membuat wanita itu terlihat panik karena ia tidak bisa bergerak karena gaunnya sangat ketat dan panjang. "Don't touch me if I'm sharing your Princess Daisy with your lover," kata Thalia dengan galak.n
George terkekeh dan dengan santai pria itu berkata, "Berbaliklah, we should get you out of this dress. Ibuku memintaku untuk mengajarkanmu berdansa setelah ini. Setelah itu aku akan membiarkanmu kembali kepada pekerjaan muliamu sebagai ilmuwan NASA."
"Aku bisa membuka gaunku sendiri," kata Thalia. Namun ia tahu kalau dirinya membutuhkan bantuan karena bagian belakang gaunnya memiliki banyak kancing yang hanya dapat dibuka oleh orang lain.
"You'll rip the dress, Tea Pot. We have a ball to attend tomorrow—I don't think Mr. Martiěre will be able to create another dress for you on time, if you rip this one. Turn around, face the mirror, I'll help you."
Thalia menggeram, "Menyebalkan!"
"Tunggu—apa yang aku lakukan? Aku hanya mencoba untuk membantumu keluar dari gaun ini. Kenapa kamu marah kepadaku, Tea Pot? Berhentilah bergerak, aku tidak bisa menggapai kancingmu," kata George yang terlihat bingung dengan kemarahan wanita itu.
Thalia berhenti mencoba untuk melawan George ketika jari-jari pria itu terasa di belakang punggungnya dan membuka kancing gaunnya perlahan-lahan. Ia menahan napasnya ketika ia dapat merasakan hangatnya tubuh pria itu yang tinggi dan besar. George lalu menunduk dan berbisik di telinganya ketika Thalia menjadi sangat diam, "You okay, Tea Pot?"
"Pertanyaan macam apa itu?" tanya Thalia. "Cepatlah."
"Selalu tidak sabar," kata George dengan suara parau. Dengan cekatan ia membuka seluruh kancing gaun merah yang harus dikenakan Thalia besok malam. Setiap kancing yang dibukanya membuat George mengagumi tubuh wanita itu yang mengenakan korset berenda berwarna merah. Gaun merah tersebut akhirnya terbebas dari tubuh Thalia dan ketika wanita itu melangkah keluar, George melihatnya hanya mengenakan pakaian dalam yang baginya sangat seksi.
Korset merah berenda yang dikenakan Thalia membentuk tubuhnya, tapi bahan yang dipilih oleh Ascott Martiěre sangat menerawang, sehingga ketika wanita itu berbalik, George dapat melihat payudara wanita itu dan putingnya yang mengeras. Lalu tatapan George turun ke garter belt berwarna sama yang berada di atas perut wanita itu dan turun ke pinggangnya, menahan stocking di kedua kaki jenjangnya. Celana dalam Thalia berbahan dan berwarna sama dengan korset yang ia kenakan. Tidak ada ruang bagi imajinasi George sekarang, karena walau wanita itu mengenakan pakaian dalam untuk gaunnya, baginya Thalia terlihat sangat telanjang.
"Apa?" tanya Thalia.
"I really need to touch you. Berputarlah, lihat dirimu sendiri di cermin dan bagaimana kamu membuatku sangat bergairah sekarang, Tea Pot."
Thalia menggeleng, "Tidak."
George mengerutkan dahinya, "Safety word, Tea Pot. If you don't want to—"
"Berlututlah," kata Thalia.
"Apa?"
"Berlutut di hadapanku, Esedi," perintah wanita itu dan sekarang mengambil alih.
George tahu ia telah kehilangan kendalinya karena bagaimana wanita itu sekarang berpakaian dan apapun perintah Thalia, ia akan melakukannya. George melonggarkan dasi di lehernya dan perlahan berlutut di hadapan Thalia. Ia lalu mendongak dan wanita itu berjalan mendekat.
George dapat merasakan harum tubuh wanita itu yang memabukkan ketika sekarang berada tepat di hadapannya. "Taruh kedua tanganmu di belakang punggung, Esedi."
Ia melakukan apa yang wanita itu perintahkan dan mendongak sekali lagi. Ketika ia melakukan hal itu, Thalia memosisikan tubuhnya, melebarkan kedua kakinya dan memastikan bagian tubuhnya yang ia ingin George sentuh berada tepat di depan wajah pria itu. "My turn to control you."
"You controlled me already, Tea Pot."
"I want more—I want to make Ingrid jealous."
"Hmm."
Thalia meraup rambut George dan menggiring wajah pria itu ke depan celana dalamnya, "Sentuh aku. Puaskan aku lagi. Aku ingin mengatakan apa yang kamu lakukan terhadapku kepada kekasihmu. Fuck me with your mouth, Esedi."
KAMU SEDANG MEMBACA
SOLAMENTE | SIMPLY ONLY YOU
Romance© 2024, Cecillia Wangsadinata (CE.WNG). All rights Reserved. ADULT (25+). VIEWERS DISCRETION ADVISED. THIS WORK HAS FOLLOWED THE WATTPAD GUIDELINES FOR MATURE RATING. ========================================================= This work is protecte...