Part. 14

497 93 101
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Sai mendengus kesal. Memohon, memelas bahkan bersimpuh telah ia lakukan namun si Bos tak kunjung menyetujui permintaan nya.

'Sialan! Si brengsek ini sangat sulit di taklukan!' Bisik nya dalam hati seraya menatap tajam pria pirang yang telah di kenalnya sedari remaja itu.

Terus menatap lama Naruto dari sofa seraya berpikir keras, Sai pun beranjak lalu melangkah mendekat dan masih terus akan berusaha sampai titik darah penghabisan!

Kedua alis Naruto pun terangkat seraya menatap bingung lelaki itu yang mendekat dengan raut wajah penuh tekat kearah nya, lalu tersentak saat Sai tiba-tiba memijit bahu nya.

"Astaga pergi lah!" Usir Naruto kesal menghadapi lelaki pendiam yang setiap ada mau itu akan berubah menjadi lelaki tak tahu malu yang bahkan rela melakukan apa pun agar kemauan nya terpenuhi.

Bertahan, Sai semakin memijit lelaki itu dengan bertenaga membuat Naruto akhirnya terlarut "ahh ya disana"

Sai pun tersenyum, lalu kembali melancarkan usaha nya untuk mendapat cuti tambahan setelah menikah, serta mengusahakan untuk mengabulkan permintaan calon istri nya yang  ingin berbulan madu di dua Negara berbeda.

"Sialan, satu Negara tak cukup bagi mu?" Ucap Naruto seraya menoleh tak percaya, namun Sai kembali memutar kepala Naruto ke depan lalu memijit kepala si Bos kali ini.

"Ah ya seperti itu" Naruto benar-benar terlarut sebab sebetulnya kepala nya memang sedari tadi berdenyut karena berlama-lama menatap layar komputer.

"Brak!"

Kedua pria itu pun terperanjat akibat pintu yang dibuka kasar, pijatan Sai di kepala Naruto sontak terhenti, keduan nya menatap bingung Hinata yang kini menatap mereka dengan alis menukik serta napas naik turun.

Sementara gadis itu mengerjap dengan wajah menekuk yang terlupa di ubah nya sebab telah salah menduga.

"Ada apa dengan wajah mu?" Tanya Sai bingung dan membuat Hinata tersadar seketika.

Raut Hinata kontan berubah, ia tersenyum canggung seraya mengusap tengkuk nya "Aa--" gadis itu yang salah tingkah pun menunduk malu, merutuki dirinya yang telah sangat bodoh dan malah mempermalukan diri sendiri.

"Baiklah lakukan semau mu" setelah mengatakan itu, Naruto pun mengibas cepat satu tangan nya pada Sai, bermaksud mengusir agar lelaki itu segera pergi.

Raut Sai pun berseri-seri, "Yess kau memang Bos yang baik kawan" ucap nya dan tak lupa menepuk bahu Naruto dengan bertenaga lalu melangkah pergi dengan wajah sumringah.

Trapped In Love -NaruHina- ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang