Part. 23

441 88 102
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Hinata tergopoh mengikuti langkah lebar Naruto seraya terus memanggil-manggil nama sang kekasih yang tampak benar-benar kecewa pada nya.

"Naruto—"

"Naruto tunggu—"

Tak menanggapi, langkah Naruto kian lebar bahkan di percepat nya, sesungguhnya jika itu bukan Sasuke, ia tidak akan sekecewa ini pada Hinata. Sebetulnya apa tujuan Hinata menutupi hal sepenting itu dari nya?

Sampai lah di anak tangga terakhir, Naruto kini berniat untuk menemui Shikamaru dan Lee, ia pikir kini masuk akal kenapa pihak kepolisian selalu menutup kasus nya dan bahkan terkesan meremehkan, atau berkata semua peristiwa itu hanya kebetulan semata.

Dan kini ia tahu alasan nya, yaitu Sasuke lah yang mengatur semua itu.

"bip bip"

"Bugh!"

Naruto menoleh saat mendengar suara debaman dari arah belakang nya, dan terkejut melihat Hinata tersungkur di lantai.

"Hinata!"

Lelaki itu berlari lalu bersimpuh seraya menarik lembut lengan Hinata dan menyenderkan punggung gadis nya di dada.

"Arh" Hinata meringis seraya meluruskan kaki nya yang terasa nyeri, karena terburu-buru dan tak memperhatikan langkah, akhirnya ia tersandung kaki nya sendiri saat menuruni anak tangga terakhir.

"Kenapa ceroboh sekali" ujar Naruto panik seraya mendekap Hinata, lalu terkejut melihat lutut dan telapak tangan gadisnya telah lecet dan berdarah. "Astaga" Naruto meraih telapak tangan kanan Hinata yang berdarah lalu di tiup nya dengan cemas.

Bibir Hinata menekuk kebawah menatap raut cemas Naruto, pandangan nya telah buram akan air mata yang akhirnya jatuh juga.

"Hiks" Hinata pun menangis, bukan karena perih dari luka di lutut dan tangan, melainkan karena Naruto yang kini marah pada nya.

Hinata yang menangis pun membuat rasa cemas Naruto semakin menjadi-jadi "Kita kerumah sakit" ucap nya panik lalu berniat beranjak.

Hinata menggeleng "Ini tidak sakit" timpal nya cepat seraya menahan lelaki itu yang akan mengangkat tubuh nya. "Maafkan aku" tambah nya lagi dengan suara bergetar serta air mata yang semakin berderai.

Sungguh melihat gadisnya yang lagi-lagi menangis, bahkan kini terisak tentu saja membuat Naruto tidak tega, kekecewaan nya pun menguap begitu saja.

"Maaf untuk apa hm?" Tanya Naruto lembut kali ini, lalu mengusap pipi Hinata yang telah basah dengan air mata.

"Menutupi yang ku lihat" jawab Hinata dengan sesenggukan.

"...."

Lelaki itu hanya terdiam menatap raut gelisah dengan tangis tersedu-sedu gadisnya, entah apa yang ada di pikiran nya, yang jelas ia tidak suka melihat gadisnya menangis seperti ini.

Trapped In Love -NaruHina- ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang