13. Sekedar Tipu Daya (?)

38 19 4
                                    

Zyron berhasil menemukan tempat di mana Nova ditahan. Dia berusaha menyelinap masuk. Langkahnya cepat dan penuh hati-hati, sambil menghindari beberapa petugas keamanan. Tujuannya hanya satu—membawa Nova keluar dari tempat mengerikan itu. Zyron dapat melihat bayangan Nova di balik kaca, dan hatinya sakit melihat kondisi temannya yang tampak sangat lemah.

Tepat ketika Zyron mendekati pintu ruangan tempat Nova berada, alarm keras terdengar. Zyron terkejut, matanya mencari-cari sumber suara. Dari balik lorong, tiba-tiba muncul sekelompok petugas keamanan berseragam hitam, lengkap dengan logo Krios. Mereka semua tampak siap siaga dengan senjata di tangan, seolah sudah tahu Zyron akan muncul.

Zyron bersiap untuk melawan, namun sebuah suara yang familiar menghentikannya sejenak. "Zyron, mending lo nyerah karena lo gak bakal bisa kemana-mana." Dari belakang para petugas, muncul Kael. Tatapannya kosong dan datar, seolah apa yang ia lakukan hanyalah sebuah tugas yang harus diselesaikan.

"Kael?!" Zyron menatap Kael dengan pandangan penuh keterkejutan dan kemarahan. "Lo yang ngasih tau, kan?" tuduh Zyron.

Kael tidak segera menjawab, ia hanya memandang Zyron tanpa emosi. "Gue cuma ngelakuin apa yang bisa gue lakuin. Lagian lo tau sendiri tujuan gue ke sini apa."

Zyron berusaha melawan, namun para petugas keamanan Krios terlalu banyak dan terlalu terlatih. Mereka merangsek masuk, memegang erat lengan dan bahunya, memaksanya bertekuk lutut. Zyron berteriak, berusaha melepaskan diri, tetapi tidak ada gunanya. Ia dibawa dengan paksa masuk ke dalam ruangan yang sama dengan Nova, tubuhnya terjerat oleh alat-alat canggih yang sudah dipersiapkan.

Nova hanya bisa melihat dengan pandangan yang lemah, ketakutan dan kepedihan tergambar jelas di wajahnya. "Ron, gak seharusnya lo di sini. Lo seharusnya bantu Senna sama yang lain."

"Lo pikir gue bisa ninggalin lo gitu aja?" Zyron tersenyum meski tubuhnya gemetar karena ditahan dengan paksa. "Dari awal kita udah sama-sama, Va."

"Wah, ternyata perasaan kalian masih tersisa. Cukup mengharukan melihat keromantisan kalian berdua."

Dr. Aziel muncul di balik ruangan, senyum puas tergambar di wajahnya. Ia menekan tombol pada alat kontrol dan segera alat canggih itu mulai bekerja pada Zyron. Kabel-kabel menempel di tubuhnya, dan perlahan ia merasakan kekuatannya mengalir keluar dari tubuhnya, seperti yang dialami Nova. Zyron merasakan kesakitan luar biasa.

Nova menatap tajam ke arah Dr. Aziel, meski tubuhnya sudah lemah, tapi tatapan itu terlihat membunuh. "Mana janjimu, Pa. Katanya mereka gak bakal jadi korban!" teriak Nova, air matanya mengalir.

Dr. Aziel mengangkat bahu tak peduli. "Dia yang sukarela masuk ke kandang singa."

Zyron berusaha mengalihkan pandangan ke Kael, yang berdiri di luar ruangan. Wajah Kael tetap datar, seolah tidak ada rasa sesal atau perasaan apapun terhadap pengkhianatannya. Sedangkan Kael hanya memandang mereka tanpa mengatakan apa-apa lagi, lalu membalikkan badan, meninggalkan ruangan dengan langkah yang tenang.

Zyron dan Nova hanya bisa saling memandang. Keduanya terjebak dalam ruangan canggih yang menguras kekuatan mereka. Mungkin ini akan menjadi akhir dari perjalanan hidup mereka. Semua yang sudah dirancang awal tidak terlaksana. Krios jauh lebih kuat dari yang mereka bayangkan.

**

Nico, Senna, dan Raya bergerak dengan cepat namun hati-hati, menyelinap di antara lorong-lorong panjang markas Krios yang penuh dengan perangkat keamanan. Mereka tahu betul bahwa status mereka sebagai buronan menjadikan situasi ini sangat berbahaya. Alarm sudah berbunyi beberapa kali sejak penangkapan Zyron, dan mereka tahu bahwa para penjaga Krios sedang mencari siapa saja yang masih berada di dalam markas tanpa izin.

Laughter in the Chaos - (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang