24

826 114 22
                                    

Dongjun terbangun ketika hari sudah gelap. Dia melihat sekitarnya ternyata dia masih ada di gusu. Hati nya lega.
Dia ingat terakhir kali dirinya pingsan ketika terkena jarum perak oleh Shan gu dao.

" sudah bangun " ujar sebuah suara

" yun ge "

" minum dulu obat mu " ye dingzhi memberikan mangkuk obat pada dongjun

" pait " protes dongjun

Ye dingzhi menarik kembali mangkuk itu. Dongjun udah sangat senang karena suaminya tidak memaksa nya meminum cairan pait itu.

Namun sekian detik kemudian mata nya terbelalak karena dengan mata nya sendiri dia melihat dingzhi meminum obat yang tadinya untuk dirinya tapi sekarang masuk kedalam mulut ye dingzhi. Dan dengan gerakan cepat kini obat itu sudah masuk ke mulutnya.

Ye dingzhi tidak melepaskan ciumannya sebelum dongjun menelan semua obat tersebut.

" yuun geee " protes dongjun

" tubuh mu lemah setelah terkena jarum perak. Jadi jangan membantah " ujar ye dingzhi

" yun ge " ujar dongjun sambil memeluk erat tubuh dingzhi

" hemmmm "

" kangen anshi. Kapan kita pulang ke que utara " tanya dongjun manja

" anshi ada di tempat kake. Apa kau lupa ? " ujar dingzhi

" ah iya. Mungkin memang anshi lebih aman di sana " ujar dongjun

" istirahat lah "

" oh ya bagaimana dengan xiang yi ? "

" dia sedang tahap pemulihan. Seluruh racun nya telah hilang " ujar ye dingzhi

" yun ge ! Kalo seandainya xiang yi dan a fei memiliki anak akan mirip siapa ya ? " pertanyaan random dongjun malah hanya di tanggapi gelengan halus oleh dingzhi

" yuuun geee " protes dongjun

" dari pada memikirkan anak xiang yi dan a fei lebih baik kita buat anak sendiri " ujar ye dingzhi

" tidak usah macam macam aku tidak akan bisa ...... " perkataan dongjun belum selesai dingzhi sudah membungkam nya dengan ciuman.

Dan satu persatu pakaian dongjun sudah terlepas dari pemilik nya.

Sementara di kamar ketua Lan sang ketua sedang merasa kesal oleh tingkah anak tercinta nya.

" a yuan kembali ke kamar mu " ujar ketua lan dengan nada datar namun mengintimidasi

" yuan mau tidur sama a niang " jawab  a yuan sambil terus memeluk we ying

" sudah besar belajar tidur sendiri " ucap lan zhan lagi

" a die juga sudah besar tapi masih tidur sama a niang " protes a yuan

Dan akhir nya pecah sudah tawa yang we ying tahan sejak tadi.

Lan zhan menghela nafas berat lalu berlalu keluar kamarnya.

" anak siapa dia selalu saja menjawab perkataan " ujar lan zhan sambil berlalu

" tentu lah anak mu ketua Lan " ejek we ying

Dan kini hanya tinggal we ying dan a yuan di ruangan tersebut.

Lan zhan berjalan menuju aula utama.
Di sana kaka nya telah menunggu nya.

" bagaimana keadaan dongjun " tanya lan xicheng

" sudah jauh lebih baik "

" ini semakin tidak baik. Mereka sudah menggunakan ilmu hitam untuk mendapatkan dongjun. Kita harus segera menutupi aura murni dongjun " ujar lan xicheng

" percuma. Semua sudah mengstahuinya . Segel kita sudah terlepas saat dia terluka " ujar lan zhan

" lalu kalian akan bagaimana ? " tanya lan xi cheng lagi

" aku dan we ying akan ikut ke que utara. Sebelum mereka bertindak kita akan bertindak lebih dulu "

" aku akan ikut " ujar lan xicheng

" lalu kaka ipar "

" kau tau sesayang apa a cheng pada dongjun. Dia akan sangat marah kalo tidak di beri tahu " ujar lan xicheng

" aku akan bicara kan ini dengan ketua ye nanti. " tutur lan zhan

==================================

Aku lagi senggang jadi aku up lagi 🙏

Jangan lupa vote yah teman teman

DESTINY is with you ( YEBAI ) END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang