extra chapter ( guangjie )

498 69 19
                                    

   Ini lapak BL yah jangan salah
Yang ga suka silahkan skip dari pada komen tidak enak.

    SEKALI LAGI INI LAPAK BL jangan salah lapak yah readers 😌😌😌

  Ye dingzhi sedikit kawatir pada daerah kecil di bagian selatan wilayah kepemimpinannya.

Ye dingzhi meminta sikong changfeng untuk memeriksanya.
Menurut laporan dari beberapa pengawal ye dingzhi di sana ada pemberontak yang sangat kejam menindas semua rakyat.

  Changfeng berangkat dengan ditemani pasukan nya. Sebagai salah satu jendral besar dia bertekad menyelesaikan di desa itu dengan cepat.

  Setelah 4 hari perjalanan dia sampai di desa yang di maksud. Suasana disana cukup tidak baik baik saja. Rakyat hampir menderita karena ulah para pemberontak di tambah lagi dengan beberapa gadis yang di culik untuk di jadikan pelampiasan.

  Changfeng sangat geram atas perbuatan mereka. Maka dengan cepat changfeng menyusun penyerangan malam ini. Pasukan yang dia bawa akan dia bagi dua. Satu pasukan untuk membantunya menyerang para pemberontak sedangkan yang sebagian lagi dia perintakan untuk memindahkan  rakyat ketempat aman.

Saat malam changfeng menyerang para pemberontak dengan kekuatan penuh dan mereka bisa memukul mundur para pemberontak. Namun changfeng tidak hanya ingin membuat mereka mundur tapi juga ingin menangkap mereka.

  Changfeng terus mengejar mereka hingga mereka benar benar tersudut.
Hingga akhirnya changfeng menghadapi pemimpin pemberontak.

" kau terlalu percaya diri bila ingin menjatuhkan kekuasaan kaisar ye " ujar changfeng.

" kalian juga berawal dari pemberontak bukan pada masa pemerintahan kaisar xiao ru jin " jawab nya

" perbedaan kami dan kalian adalah otak dan kemanusian. Yang kami serang adalah raja zholim tapi yang kalian serang adalah rakyat " tegas changfeng langsung menghunuskan tombaknya.

Saat changfeng akan menghunuskan tombak nya seorang bocah juga menyerang kearah pemimpin pemberontak. Telat sedikit saja changfeng menarik tombaknya itu akan menembus punggung bocah tersebut.

" jun jie " teriak sebuah suara dari balik semak

Melihat itu semua pemimpin pemberontak pun memanfaatkan keadaan dia tau kalo changfeng tidak fokus dia hendak mengeluarkan ilmu tapak pemghancur jiwa.

Sang bocah yang sadar akan bahaya pada changfeng melesat menghalangin pukulan tersebut hasilnya dadanya lah yang terkena pukulan tersebut.

Mata changfeng terbelalak oleh perbuatan sang bocah. Melihat bocah itu meringis kesakitan di dalam dekapan nya membuat mata changfeng menggelap.

Dengan sang bocah dalam pelukannya changfeng menyerang dengan keras.
Sekali hantam tombaknya langsung membuat pemimpin pemberontak berhenti bernafas.

" jun jie " panggil pria seumuran dengan nya menghampiri changfeng

" kau mengenalnya ? " tanya chanfeng
Yang di jawab anggukan

" kalian darimana ? " tanya changfeng lagi

" kami dari desa aku a gui dan dia jun jie. Kami kehilangan orang tua kami karena di bunuh oleh para pemberontak jelas a gui.

" pengawal "

" kami disini jendral "

" bawa a gui ke tempat para warga "

" lalu jun jie ? " tanya a gui panik

" kamu bantu membangun kembali desa. Jun jie akan aku bawa ke istana di sana ada tabib terbaik yang bisa mengobatinya. " jelas  changfeng

" tapi paman. Tidak pernah ada yang selamat dari pukulan tapak penghancur jiwa. Kedua orang tua ku juga orang tua jun jie terbunuh oleh ilmu itu " ujar a gui lagi.

" aku akan lakukan segala cara untuk menyembuhkan nya " ujar changfeng lalu membawa jun jie dalam gendong nya dan langsung menunggang kudanya.

" cantik " guman changfeng mematap wajah pucat jun jie

" sadar sadar dia seumuran dengan pangeran ke 2. Dia masih bocah " batin changfeng

==================================

Sekali lagi aku ingat kan yah karya aku ini BL dan mpreg jadi jangan salah lapak.

Komen komen ngga enak mending skip dan lewati aja.

Kita punya selera dan suka masing masing jadi kalo emang gak suka sama karya aku silahkan skip 🙏🙏🙏

Jangan lupa vote dan komen teman teman 🙏🙏

DESTINY is with you ( YEBAI ) END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang