33

727 100 13
                                    

Baili dongjun menatap lurus ke arah taman di hadapan kamarnya. Fikirannya entah melayang kemana mana hingga anshi dan ye dingzhi masuk pun dia tidak menyadarinya.

" a niang " sapa anshi sambil memeluk kaka dongjun.

" sayang " kaget dongjun ketika tubuhnya hampir limbung karena tersentak kaget

" hati hati " ujar dingzhi sambil meraih tubuh dongjun

" yun ge "

" a niang apa yang a niang fikirkan kenapa a niang melamun " tanya anshi.

" a niang hanya mengantuk " bohong dongjun

Anshi yang paham hanya tersenyum. Lalu meminta ye dingzhi untuk menggendongnya. Anshi menyamakan tinggi nya dengan dongjun dalam gendongan ye dingzhi lalu mencium pipi gembil dongjun.

" a niang istirahat yah. Anshi mau main sama paman changfeng " ujar anshi

" iya sayang " ujar dongjun tersenyum

" adik bayi jangan nyusahin a niang yah dek. Nanti kalo didi sudah keluar gege ajak didi main oke " ujar nya lagi lalu mencium perut buncit dongjun. Dan berlari keluar kamar dongjun.

Dongjun tersenyum bahagia melihat interaksi kedua anaknya. Bayi dalam kandungan nya pun akan selalu bereaksi setiap kali anshi mengajak nya bicara.

" sebenarnya apa yang kamu fikirkan hemmm " tanya dingzhi seraya memeluk dongjun dari belakang.

" tidak ada " jawab dongjun

Dingzhi membalikan tubuh dongjun agar menghadapnya. Di tatap manik indah milik sang istri dengan lembut.

" apapun yang kamu kawatirkan saar melahirkan nanti. Yun ge akan pastikan kalo yun ge akan selalu ada di sisi mu. Gege tidak akan melangkah dari sisi mu selangkah mu tanpa izin mu sayang " ujar dingzhi penuh kelembutan

" yun ge " ujar dongjun di barengi lelehan bening di matanya.

" syuuttt jangan nangis. Istri yun ge kuat. Melawan yun ge saat itu saja kuat masa sekarang jadi cengeng " goda dingzhi

" yyyuuunn ge " protes dongjun

" jangan pernah kawatirkan apapun. Kita akan jalani dan lalui ini semua bersama. Kita bangun keluarga kecil kita bersama. Aku janji pada kalian bertiga. Aku akan selalu menjaga kalian dan akan selalu memastikan kebahagian kalian. Tidak akan pernah ada yang boleh menyentuh kalian selama aku masih bernafas " ujar ye dingzhi tegas

" aku mencintai yun ge " ucap lirih dongjun

" justru yun ge yang sangat mencintaimu. Semenjak kecil yun ge selalu mencintaimu. Tapi yun ge selalu mengatakan kalo ini salah ini tidak benar hingga yun ge hanya bisa mengalihkan semua ini pada wenjun. Tapi kau memang adalah takdir gege sejauh apapun gege melangkah tuhan tetap akan mengembalikan gege kesisi mu dengan cara nya sendiri " ujar ye dingzhi penuh haru

Dongjun langsung memeluk tubuh tegap yang selalu dia cintai.

" terimakasih sudah berada di sisi gege sayang " ujar ye dingzhi mencium dalam kening dongjun.

Di kediaman bangsawan baili satu pasang tengah merasakan penuh kebahagian namun satu pasang lagi yang jauh di klan jinyuan sedang merasakan kesedihan terutama untuk sang ketua klan.

" sayang ayo buka pintu nya " melas ketua Di

" sudah ku bilang aku ngga mau liat wajahmu. Kau tidurlah di ruang kerja mu " ujar xiang yi dari dalam kamar mereka

" sudah seminggu aku tidak boleh melihatmu. Aku rindu "

" tapi aku ngga "

" sayang sebentar saja aku mau peluk "

" ngga yah ngga a fei "

Akhirnya a fei pasrah dan berlalu dari kamar mereka menuju ruang kerjanya.
Sudah seminggu ini xiang yi tidak mau dekat dekat dengan nya. Apalagi melihat wajahnya.

Setiap kali mencium aromanya a fei pasti xiang yi akan muntah muntah.

" apa salah a die padamu nak. Kenapa tiap kali mengidam selalu a die yang di rugikan. Apakah kau melahirkan saingan abadi ku nantinya ? " keluh a fei.

Kini a fei terbaring di ranjang yang ada di ruang kerja dan menahan rasa rindu pada sang istri.

==================================

Maaf kemaren ngga update karena banyak yang aku kerjakan 🙏

Jangan lupa vote yah teman teman

DESTINY is with you ( YEBAI ) END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang