2

101K 5K 7
                                    

2

BRUK

"Aduh." Peony terjatuh di lantai yang berdebu. Dia meringis dan membuka kelopak matanya perlahan-lahan. Baru saja seseorang mendorongnya.

"Dasar anak haram!" Seorang perempuan berpakaian hitam putih khas seragam pelayan di sebuah istana abad pertengahan sedang berdiri di hadapan Peony dengan ekspresi yang bercampur aduk. Anehnya, Peony mengerti bahasanya. Tak tahu bahasa apa itu. "Berada di dekatmu membawa petaka! Para Kesatria telah memasuki paviliun dan akan membawamu kepada Yang Mulia Putra Mahkota Khezar untuk dibunuh." Pelayan itu keluar dan panik. "Ah, aku harus segera kabur!"

Peony terduduk dengan bingung. Dia menunduk dan menatap kuku-kukunya yang tak terawat. Ke mana kuku palsu cantiknya yang bergambar kucing?

Dan apa tadi yang dikatakan pelayan itu? Khezar?

Apakah ini mimpi sebelum mati? Mustahil. Kelima inderanya berjalan dengan baik. Dia bahkan mengenakan gaun yang merepotkan. Ruangan ini mungkin kamar karena memiliki ranjang kecil. Kamar pembantu di rumahnya jauh lebih besar daripada kamar ini.

Peony berdiri dan menghampiri sebuah cermin. Dia pandangi wajahnya. Cermin itu memantulkan wajahnya, tetapi ada yang berbeda. Warna iris matanya yang seharusnya cokelat, tetapi yang terlihat di cermin adalah warna hijau.

Seperti warna iris mata Peony, sang figuran novel Aggressive.

Terdengar suara histeris seorang perempuan. Kemungkinan besar pelayan tadi yang mati dibunuh Kesatria. Peony mengintip ke jendela. Sepertinya, dia benar-benar berada di Kekaisaran Ephraim dan menjadi tokoh figuran yang bernama sama dengnnya; Peony.

Sikap kasar pelayan tadi menunjukkan bahwa dirinya adalah Peony. Di novel yang hanya diceritakan satu baris, tokoh Peony selalu dirundung para pelayan di paviliun ini karena iri pada kecantikannya.

Jadi, siapa bilang cantik itu selalu tentang keberuntungan? Paling parahnya dijadikan sebagai budak seks oleh orang berpengaruh, contohnya yang dilakukan Kaisar Khezar pada Peony.

"Kenapa harus kayak gini?" Peony berbisik. Di pikirannya terputar narasi tentang Kaisar Khezar yang memperlakukan Peony sebagai pemuas nafsu yang ujung-ujungnya juga akan mati dibunuh.

Peony menggeleng kencang. Lebih baik dia mati sekarang daripada harus berakhir mengenaskan menjadi perempuan yang dianggap rendah. Dia mengintip ke bawah. Ini terlalu rendah untuk terjun agar segera mati.

Dipandanginya sekeliling. Terlihat sebuah meja kecil berisi peralatan menyulam. Ada sebuah jarum besar. Ada juga gunting. Peony memegang gunting dan jarum tersebut dengan cepat mengarahkan dua benda itu ke lehernya, tempat di mana darah bisa keluar banyak jika dia tusuk dan akan membuatnya kehabisan darah hingga mati.

Namun, tangannya berhenti sebelum ujung kedua benda mengenai lehernya.

Takut.

Ternyata dia tak seberani itu untuk mencelakai diri sendiri.

Ada satu cara mati tanpa rasa sakit, yaitu dipenggal oleh Kaisar Khezar.

Saat membaca novel tersebut, Peony sampai memberikan julukan Head Hunter pada Kaisar Khezar karena laki-laki itu selalu memenggal sekali tebas orang yang dibunuhnya.

Katanya, tebasan di leher yang cepat tak akan membuat seseorang yang dibunuh itu kesakitan.

BRAK

Pintu dipaksa terbuka. Beberapa Kesatria berbaju zirah muncul. Peony menoleh pada mereka.

"Ini perintah Kaisar Kezhar untuk membawa Anda ke istana utama, Nona Peony."

Peony merapatkan bibir dia melangkah dengan suka rela, menyerahkan diri kepada para Kesatria yang langsung mengikat kedua tangannya di belakang punggung.

Peony dituntun keluar dari paviliun. Kedua telapak kakinya menginjak rerumputan. Udara malam dingin disertai udara yang segar. Angin menerbangkan pelan surai hitamnya yang panjang. Peony mendongak ke langit. Bintang-bintang berkelip dengan indahnya.

Semua terasa nyata.

Tak salah lagi. Dia memasuki tubuh tokoh Peony dalam novel Aggressive.

[]


PEONY - Antagonist's Sex SlaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang