14

66.9K 4.2K 61
                                    




14

Sir Archie langsung ketahuan Duke Illias. Laki-laki itu melirik sekeliling, lalu kembali menatap Duke Illias. "Saya juga tidak tahu, Tuan Duke."

"Yah, mustahil juga kau menggunakan topeng sihir tanpa perintah Yang Mulia."

Sir Archie mengangguk. "Yang Mulia belum lama ini pergi menggunakan sihir teleportasi yang dibuat oleh penyihir tingkat tinggi istana."

Duke Illias mengangguk. "Sepertinya ada hal penting yang ingin dilakukan Yang Mulia. Pasti demi Kekaisaran Ephraim. Sekarang aku paham mengapa Yang Mulia terus-terusan membantai monster."

Sir Archie hanya diam. Demi Kekaisaran Ephraim apanya...? Kaisar Khezar hanya ingin bersenang-senang dengan Peony.

Diliriknya Duke Illias yang sedang mengamati ke dalam hutan. Duke Illias yang sibuk dengan urusan wilayah Utara, tak mungkin tahu yang terjadi bahwa saudarinya telah menjadi perempuan Kaisar.

Sekalipun Duke Illias tahu hal itu, sepertinya Duke Illias tak akan peduli pada perempuan yang disebut-sebut anak haram ayahnya. Bukankah mereka tak bertemu selama belasan tahun karena Peony selama ini hanya menghabiskan waktu di wilayah paviliun tua sudut paling belakang istana?

[]

Kucing itu berusaha melakukan dua hal; keluar dari pelukan Peony dan menahan diri untuk tidak memasukkan kepalanya di belahan dada Peony.

Berhasil keluar dari pelukan Peony yang tertidur lelap, kucing berbulu panjang itu agak manjauh. Cahaya putih menyelimuti tubuhnya hingga terlihat lah sosok Khezar yang telanjang bulat.

Laki-laki itu kembali mendekat. Tangannya menyapu lembut rambut halus Peony. "Jika aku memberikanmu kucing biasa, maka kau hanya akan menghabiskan waktu dengan kucing itu. Lebih baik aku menjadi kucing," bisiknya.

Mata Khezar mengamati pakaian Peony. Tak ada selimut yang menutupi tubuh seksi perempuan itu. Khezar menarik selimut dan menutupi tubuh Peony hingga ke pinggang. Sekalian Khezar menutupi bagian bawah tubuhnya sendiri.

"Mengapa kau ke balkon hanya menggunakan pakaian ini, hm? Aku tak mau kau dilihat Kesatria penjaga di luar sana." Khezar mengusap pipi lembuat Peony sembari tidur menyamping dengan lengannya yang tertekuk, menahan kepalanya dengan tangan.

Hanya dirinya yang boleh melihat tubuh Peony. Andai saja dia punya banyak waktu, dia ingin memandikan Peony agar para pelayan itu, meski perempuan, tak melihat tubuh indah Peony.

Ibu jari dan jari telunjuk Kaisar berada di dua sudut bibir Peony, lalu dia gerakkan hingga bibir Peony membentuk huruf O. Hobi baru Khezar adalah membuat Peony mengeluarkan banyak ekspresi. Panik, marah, kesal, senang.

Hal yang paling menyenangkan adalah saat mengisengi Peony mengenai darah di seprai. Darah itu adalah dari milik Khezar. Khezar menggores sedikit pergelangan tangannya hingga mengeluarkan banyak darah di atas seprai.

Meskipun Khezar masih waras karena tidak meniduri Peony saat pingsan, tetapi bukan berarti Khezar tidak mencium Peony saat perempuan itu sedang tidur. Khezar mendekat dan mengecup singkat bibir Peony.

Khezar menjauh ketika kelopak mata Peony terbuka perlahan-lahan. Perempuan itu mengerjap-ngerjap. "Mimpi?" Peony mengucek-ucek matanya, melihat sekeliling. "Red?"

"Meow," ujar Khaizar, menahan senyum. Menyenangkan sekali melihat Peony menoleh padanya dengan mata bulatnya yang membelalak.

Perempuan itu termenung. "Mimpi?"

"Benar, kau sedang bermimpi dan aku masuk ke dalam mimpimu," balas Khezar.

Peony mengacungkan jari tengah dan Khezar segera menangkap tangan perempuan itu. Jari tengah yang masih tegak, Khezar masukkan ke dalam mulutnya. Peony membelalak. Mata Peony berubah sendu. Khezar terus menjilat jari Peony dengan lembut.

"Nggh." Desahan Peony membuat Khezar sedikit kehilangan akal. Laki-laki itu menahan tubuhnya di atas tubuh Peony, lalu menyambar bibir perempuan itu yang candu.

Bukan lagi sedikit kehilangan akal, tetapi benar-benar kehilangan akal. Peony menyambutnya dengan baik. Bahkan Peony ikut memainkan lidah Khezar dan mengelus lembut dada Khezar hingga Khezar menggeram. Dia tak tahan sampai bagian bawah sana tegak dan tak sengaja menyentuh paha Peony.

"Apa itu?!" Peony histeris, membuat Khezar segera menatap wajah Peony yang shock berat. Perlahan-lahan mata Peony tertutup. Kepalanya tertoleh ke samping.

"Pingsan?" Khezar menjauh dari tubuh Peony, lalu duduk di samping perempuan itu. "Ha...!"

Padahal Khezar sudah berusaha tak meperlihatkan kejantanannya di depan mata Peony, tetapi ternyata Peony bisa pingsan juga saat miliknya bersentuhan dengan kulit perempuan itu.

"Aku harus berusaha lebih keras lagi?" Suasana hati Khezar memburuk. Diliriknya tubuh Peony. Laki-laki itu meneguk ludah sembari menarik selimut untuk menutupi tubuh Peony yang nyaris telanjang.

Dia kembali berubah menjadi kucing dan tidur di dekat Peony. Kepalanya dia masukkan ke lekuk leher Peony, lalu memejamkan mata. "Meow."

[]


a.n:

Baca lebih cepat di karyakarsa: kandthinkabout https://karyakarsa.com/kandthinkabout

saran kalau mau beli kakoin lebih baik belinya dengan login lewat website https://karyakarsa.com karena lebih murah

setiap kali cerita ini tamat di wattpad, mungkin satu bulan sejak part terakhir update di wattpad, semua part cerita ini akan di-unpublish kemudian dipublikasikan ulang dari part awal. hanya repost. tidak ada yang berubah/diubah. di wattpad akan terus update sampai tamat lagi. polanya akan terus berulang seperti ini. (jadi jangan sampai kalian nabung terlalu lama tahu-tahu cerita ini sudah tamat dan publish ulang, kalian capek nunggu dari awal lagi)

PEONY - Antagonist's Sex SlaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang