BAGIAN 19

63 5 1
                                    

 “Dimana ruangan tempat perawatan Lee Jihoon?”

Jonggun berdiri di depan resepsionis.
Resepsionisnya terangkat dan ternganga. Terpesona melihat penampilan dan ketampanan Jonggun.

“Ruang perawatan Lee Jihoon?” Jonggun mengulang jengkel karena resepsionis itu hanya memandang seperti orang bodoh.

“Oh….Untuk Jihoon…Anda…Anda mungkin harus menemui dokter Jinyoung dulu, beliau dokter penanggung jawabnya.”

“Dimana?” gumam Jonggun tak sabar.

“Lantai tiga, nomor dua.”

Tanpa basa-basi Jonggun meninggalkan resepsionis yang masih ternganga itu. Pintu itu tertutup rapat dan Jonggun mengetukknya.

“Masuk” sebuah suara yang tegas terdengar dari dalam. Jonggun masuk dan langsung berhadapan dengan Jinyoung.

Jinyoung langsung menyadari siapa yang berdiri di hadapannya. Dia mungkin tidak salah mengenalinya.

Penggambaran Daniel sangat akurat. Lelaki ini memang benar-benar luar biasa tampan dengan keangkuhan yang sudah seperti satu paket dengan auranya.

“Apakah Anda akhirnya berhasil menemukan kebenaran?” gumam Jinyoung langsung tanpa basa-basi.

jonggun mengernyit mendengar sapaan pertama Jinyoung yang sama sekali tidak diduganya. Tapi dia lalu teringat telelepon di tengah malam yang tanpa sengaja dia angkat. Penelepon itu mengatakan dirinya adalah Jinyoung…

“Ya,” Jonggun mengakuinya pelan,

“Anda sudah tahu semuanya?” tanya Jonggun

“Semuanya, dan pertama, sebelum Anda menghina Daniel lagi. Saya akan menjelaskan kepada Anda, suatu malam Daniel datang kepada saya, dengan kondisi mengenaskan. Mental dan fisik yang rapuh, dan dia bilang ingin melepaskan diri dari Anda, menurut saya itu wajar mengingat perlakuan Anda,” Jinyoung menatap Jonggun dengan pandangan mencela yang terang-terangan hingga wajah Jonggun merona,

“Uang yang dia pakai untuk melunasi Anda, itu adalah uang pinjaman dari saya dan beberapa staf rumah sakit lain, bukan uang hasil menjual dirinya kepada lelaki lain seperti apa yang Anda tuduhkan kepadanya tadi pagi.”

Sebuah kebenaran lagi. Lebih keras daripada mencetak di pipi, lidah Jonggun terasa kelu.

“Saya ingin bertemu Daniel.” gumam Jonggun akhirnya. Jinyoung mengangkat kelopak mata.

“Untuk apa? Ketika hubungan hutang hutang itu lunas. Tidak ada lagi perlunya kalian bertemu, lagipula saya tidak yakin Daniel bersedia menemui anda.”

“Tidak ada ketentuan dengan uang! Saya tidak peduli dengan uang!!!” Jonggun hampir berteriak, lalu berdehem berusaha meredekan emosinya,

“Saya harus bertemu dengan Daniel, meminta maaf, saya tahu selama ini saya salah….”

“Anda dapat menyampaikan permintaan maaf anda melalui saya.” sela Jinyoung tegas. jonggun mengernyit,

“Saya mohon…..Saya harus bertemu dengan Daniel, saya ingin bertemu dengan Daniel.”

Jinyoung mengamati lelaki yang berdiri di hadapannya. Lelaki ini terlalu tampan, terlalu kaya sehingga wajar dia tampak begitu arogan.

Tapi sekarang Jonggun tampak begitu menderita, dan dia rela memohon agar bisa bertemu Daniel. Jinyoung menarik napas, ketika sebuah kesimpulan muncul di benaknya.

Lelaki ini sedang jatuh cinta.

Bagaimana mungkin dia menolak permintaan Jonggun? Kalau saja Jonggun hanya lelaki sombong yang menginginkan bayaran setimpal atas apa yang diberikannya kepada Daniel, Jinyoung akan mengusirnya tanpa ragu.

My CEO Are Obsessed With Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang