PROLOG

214 12 0
                                    

“Kau tidak biasa berciuman ya?”

Daniel memalingkan mukanya dengan pipi memerah mendengar pertanyaan blak-blakan itu, tapi Jonggun meraih dagunya dan menempelkan bibir mereka lagi.

“Tirulah apa yang kulakukan padamu”, bibir Jonggun bergerak di bibir Daniel, dan ketika Daniel mengikutinya, Jonggun mengerang senang, “ya…ya bagus, begitu….tidak,,,jangan gigit….bagus…bagus….buka mulutmu….ah sayang…..”

Jonggun terus memberikan instruksi di sela sela ciumannya yang semakin panas dan bergairah, dan Daniel menurutinya, lebih disebabkan ingin tahu, ketika Jonggun membuka mulut Daniel mengikutinya,ketika lumatan Jonggun semakin dalam dan belaian lidahnya memaksa Daniel dengan ahli, Daniel mengikutinya dengan tersendat-sendat, meskipun sepertinya itu cukup memuaskan bagi Jonggun karena lelaki itu mengerang lagi dan memperdalam ciumannya, mencium dengan bibir terbuka dan permainan lidah yang begitu panas dan seolah-olah tidak akan berahkir, Jonggun bahkan tidak pernah menyadari bahwa sebuah ciuman bisa dilakukan dengan sedalam dan seintim itu!

Lama kemudian Jonggun mengangkat kepalanya, hanya sedikit seolah olah ingin tetap berdekatan dengan Daniel, matanya tampak seperti dan napasnya terasa bergemuruh di dadanya.

“Itu tadi yang namanya french ciuman …”,gumamnya lembut, lalu tangan mulai bergerak dengan ahli membuat Daniel melengkungkan merasakan sensasi kenikmatan yang tidak diantisipasinya.

Tubuh telanjang mereka berdua bergesekan. Dengan lembut Jonggun mengajari Daniel bagaimana cara menyentuhnya, bagaimana cara memuaskannya. Lelaki itu suka disentuh dimana-mana, dia akan mengeluarkan erangan pendek tertahan ketika Daniel menyentuhnya.

Dan itu mempesona bagi Daniel, seorang lelaki yang begitu dominan dan jantan seperti Jonggun, mengerang kenikmatan di bawah sentuhannya. Dengan takut-takut Daniel membawakan bagian dalam lengan Jonggun yang kekar, membuat napas Jonggun terengah-engah.

“Kau akan membunuhku dalam kenikmatan ”, bisik Jonggun Serak, lalu melumat bibir Daniel penuh gairah, “Dan aku akan mati bahagia”, desahnya.

***

to be continued

My CEO Are Obsessed With Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang