BAGIAN 12

75 8 0
                                    

  “ Julukan menjijikkan menjijikkan saja tidak pantas untukku”. Jonggun merenung sambil menatap Daniel yang berbaring telanjang,tertidur pulas berbantalan lengan.

Obatnya mungkin sudah bereaksi, atau dia lelah karena perbuatanmu dasar bajingan! Jonggun mengutuk dirinya sendiri. Tega-teganya dia memuaskan nafsunya atas tubuh Daniel yang sedang sakit!

Tapi kelembutan Daniel saat membisikkan kalimat “tidak apa-apa” benar-benar membuatnya lepas kendali.

Jonggun menggertakkan giginya, dia tidak boleh lepas kendali lagi!

Dengan lembut dibaringkannya kepala Daniel di bantal,dan ditutupinya tubuh telanjang Daniel dengan selimut tebal. Saat itulah bel apartemennya berbunyi, Jonggun mengernyit lalu meraih jubah tidurnya yang tersampir di kursi.

Ketika melihat dari lubang di atas pintu,dia melihat Serim dan Junggo berdiri disana,dengan enggan dia membuka pintu apartemennya dan berkacak pinggang di pintu yang terbuka,

“Kenapa kalian bisa datang berdua disini?” tanyanya curiga.

Serim mengangkat alisnya,

“Sungguh penyambutan tamu yang tidak sopan, kau kan yang meminta aku datang?”

Jonggun menatap Serim sekilas lalu menatap Junggo yang sedang tersenyum,

“Dan kau? Kenapa kemari?”

Junggo hanya menunjukkan setumpuk berkas kepada Jonggun.

Sambil menarik napas panjang Jonggun membuka pintu lebar-lebar dan mempersilahkan masuk.

“Silahkan masuk kalau begitu. Go, ijinkan aku mengganti pakaian yang pantas sebelum melihat berkas-berkas itu, oh ya Serim, Daniel masih tidur.”

“Tidak hanya tidur yang kurasakan”, Serim memandang penampilan Jonggun yang acak-acakan dengan menguraikannya.

Dan ketika Jonggun tidak membantah melainkan hanya tersenyum kecut, matanya membelalak tidak percaya.

“Maksudmu…kau..?”, Serim kehilangan kata-kata,

“Astaga Gun tidak kusangka kau menjadi maniak seks separah itu sampai tega-teganya meminta lelaki yang sedang sakit untuk melayanimu!!!”, Serunya blak-blakkan,

“Mana dia? aku harusnya merekomendasikan dia dirawat di rumah sakit, bukannya disini, kalau disini bersamamu sepertinya dia bukannya sembuh malahan tambah parah!!!”

Junggo tampak tidak peduli dengan pertengkaran dua orang di depannya, dia sibuk melihat-lihat ruangan apartemen itu.

“Wah, apartemen yang bagus …mungkin aku bisa beli satu disini.” Gumamnya santai.

Jonggun melonjak ke arahnya, lalu dengan sebal melangkah ke kamar, Serim mengikutinya.

Daniel sedang tertidur pulas saat Jonggun mendekatinya, dan menyentuh dahinya.

“Panasnya seperti api, mungkin aku harus membawa sampel darahnya ke Lab untuk memastikan dia tidak terkena pendarahan demam….”

Serim mengernyit menyadari Daniel telanjang di balik selimutnya.

“Aku masih tidak habis pikir kau menidurinya pada saat seperti ini…..aku tak tahu dia siapamu Gun, setahuku kau masih berpacaran dengan artis cantik itu dan sekarang tiba-tiba kau sudah tinggal serumah dengan karyawanmu sendiri...”

“Tidak tinggal serumah, aku tinggal di rumahku sendiri, apartemen ini kubelikan untuknya.”

Serim mengangkat alisnya,

“Oh ya? Kalau begitu berapa malam kau di rumahmu sendiri dan berapa lama kau tidur disini?”, dengan cekatan, Serim memeriksa Kondisi Daniel dan menyiapkan suntikan dari tas kerjanya untuk mengambil sample darah Daniel.

My CEO Are Obsessed With Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang