“Sakit”, Junggo mengernyit ketika Serim mengusap luka di bibirnya dengan kapas.
“Kau pantas mendapatkannya”, gumam Serim tanpa perasaan, malah semakin kasar mengusap luka itu.
Mereka baru pulang dari rumah sakit, hidung Junggo patah, dan tiga tulang rusuknya retak sehinga harus ditahan dengan perban. Belum lagi lebam lebam di tubuh dan mukanya. Mata Junggo sudah mulai bengkak membiru. Pukulan pukulan yang diberikan Jonggun benar-benar brutal.
“Aku kan cuma membantu Jonggun dengan menunjukkan padanya kalau lelaki yang di peliharanya itu cuma pelacur kecil”, Junggo tampak kesusahan bicara, tapi ia masih membela diri.
“Jangan sebut dia pelacur!!! Kau mungkin lebih kotor darinya!”, potong Serim marah, melemparkan kapas yang di celup alkohol itu ke samping,
“Kau sudah bertindak kejam dan gegabah pada Daniel...Astaga! Kau pasti akan menyesal begitu mengetahui semuanya!!”
“Mengetahui apa?”, kali ini Junggo mulai cemas. Serim tampak begitu marah sekaligus begitu sedih.
Bertahun-tahun dia mengenal Serim, tak pernah wanita itu tampak begitu dikuasai emosi. Kecuali pada saat pemakaman won Seok…..
“Aku mulai ketakutan”, gumam Junggo ketika Serim tidak berkata apa-apa,
“Mengetahui apa, serim?”
“Kebenaran tentang Daniel”, jawab Serim lirih lalu mendesah seolah-olah tak mampu melanjutkan penjelasannya,
“Mungkin kau harus melihat ini dulu.”
Serim mengambil bundelan artikel itu dari kotak putihnya, membukanya dan meletakkannya di pangkuan Junggo.
Begitu melihat foto yang menyertai artikel itu Junggo terhenyak, dan ketika membaca judul artikel itu yang ditulis dengan huruf besar-besar, keringat dingin mengalir di dahinya.
Dan begitu selesai membaca keseluruhan artikel itu, wajahnya benar-benar pucat pasi.
“Astaga…..”, akhirnya Junggo mampu berkata-kata, suaranya lemah dan diliputi shock yang mendalam.
“Ah ya, astaga.” Gumam Serim mengejek,
“Sekarang kau mengerti kan kenapa aku begitu membela Daniel?”
Junggo memejamkan matanya, meringis merasakan matanya yang sakit. Hidungnya sakit, bibirnya sakit, sekujur tubuhnya sakit. Tapi yang paling sakit adalah hatinya.
Penyesalan itu datang menghantamnya tanpa ampun sehingga yang bisa dilakukan Junggo hanya diam dan menahankan sesak di dadanya.
Dia pantas mendapatkan ini!!!
“Jadi Daniel melakukan ini semua karena itu…”, suara Junggo diwarnai kesakitan, lalu dia menatap Serim penuh harap, berharap kalau artikel ini salah. Sebab jika artikel ini benar, apapun yang dilakukan Junggo tadi benar-benar tak termaafkan,
“apakah kau sudah memastikan kebenaran artikel ini?”
Serim menatap Junggo tajam, tampak puas dengan penyesalan Junggo.
“Aku sudah memastikan ke rumah sakit itu. Tunangannya, Lee Jihoon masih terbaring koma disana dan belum pernah sadarkan diri sejak dua tahun yang lalu. Kemarin Jihoon telah menjalani operasi ginjal–yang aku tahu biayanya amat mahal, hampir mencapai tiga ratus juta won–dan sukses. Operasinya sukses, tapi lelaki itu masih belum sadar”, Serim memalingkan wajah. Matanya tampak berkaca-kaca menahan haru.
“Aku bertanya tentang Daniel kepada dokter-dokter di rumah sakit itu, dan rupanya kisah Daniel dan Jihoon seolah menjadi legenda sendiri di sana. Kisah seorang lelaki yang menunggu tunangannya terbangun tanpa putus asa selama bertahun-tahun……”
KAMU SEDANG MEMBACA
My CEO Are Obsessed With Me [END]
FantasiaSinopsis: DANIEL PARK [25tahun] lelaki bertubuh mungil, polos dan jujur namun berpegang erat pada moralitas yang tinggi terpaksa mengorbankan harga dirinya dengan menjual dirinya seharga tiga ratus juta won pada atasannya demi Jihoon, kekasihnya yan...