Jonggun memeluk tubuh Daniel yang lunglai dan terlelap, tubuhnya rileks setelah percintaan mereka. Tapi otaknya berpikir keras.
Dia sengaja membuat Daniel mabuk malam ini, agar Daniel tidak waspada, agar Daniel tidak menyadari, tidak menyadari apa yang sudah dia rencanakan jauh sebelumnya.
Dia tidak memakai pelindung saat mereka bercinta tadi. Dia berusaha membuat Daniel hamil.
Jonggun memejamkan mata dan mengernyit ketika sengatan rasa bersalah menyerbunya. Dia telah memanipulasi ketulusan perasaan Daniel dengan menjebaknya.
Tapi mau bagaimana lagi? Dia sudah berusaha melupakan Daniel. Tuhan tahu dia berusaha sangat keras, apa saja agar Daniel bahagia bersama Jihoon nya yang sudah dipilihnya. Dia bahkan mengajukan diri untuk perjalanan bisnis ke luar negeri agar bisa melupakan Daniel.
Tapi lelaki itu membayanginya, membuatnya gelisah dan tidak bisa berkonsentrasi. Jonggun merasa dirinya nyaris gila ketika memutuskan akan pulang dan memutuskan untuk memiliki Daniel dengan cara apapun. Jika Daniel tidak mau memilihnya, maka Jonggun akan memaksa Daniel memilihnya!
Dengan lembut Jonggun mengecup dahi Daniel yang berbaring di lengannya. Sebelah tangannya meraba perut Daniel yang telanjang di balik selimut dan mengelusnya.
“Anakku mungkin sudah bertumbuh di sini,” pikirnya posesif. Rasa memiliki dengan intensitas luar biasa muncul tiba-tiba dalam hatinya ketika menyadari bahwa anaknya mungkin sudah mulai bertumbuh dan terbentuk di dalam perut Daniel.
Dengan lembut diusapnya perut Daniel, Jonggun tidak bisa menahan diri, pelan-pelan diletakkannya kepala Daniel di bantal, lalu dia bergerak turun dan mengecup perut Daniel,
“Kau harus tumbuh di sana,” bisiknya penuh tekad,
“Kau harus tumbuh sehat dan kuat di sana, agar ayahmu bisa memiliki ibumu”, Jonggun berbicara sambil mengecup perut Daniel.
Kemungkinan bayi itu terbentuk dari percintaan mereka adalah 80%, Jonggun sudah mempelajarinya dari semua referensi yang bisa ia dapat, ia mengetahui bahwa dari rata-rata umur mereka berdua kemungkinan Daniel hamil malam ini sangat besar, dan diam-diam dia sudah mencocokkan dengan siklus Daniel, dia tahu Daniel sedang dalam masa suburnya.
Ciuman-ciuman lembut di perutnya itu membuat Daniel terbangun, dia membuka mata dan menatap Jonggun,
“Gun?” Daniel bertanya-tanya kenapa Jonggun yang mengecup perutnya.
Jonggun tersenyum, senyum yang sedikit kejam menurut Daniel, tapi usapan tangan lelaki itu yang dilakukan sambil lalu di sepanjang kulitnya yang telanjang, terasa begitu lembut sekaligus menggoda,
“Aku bergairah lagi.” gumam Jonggun Serak, lalu bergerak naik dan mengecup bibir Daniel penuh gairah.
Jonggun berbeda dengan tadi, pikir Daniel, kali ini sedikit lebih kasar, tidak menahan diri dan sangat posesif. Ciumannya begitu bergairah, melumat bibir Daniel kuat-kuat, lidahnya menjelajahi mulut Daniel dengan panas, tangannya mengusap tubuh Daniel penuh gairah,
“Kau milikku Daniel.” gumam Jonggun parau sebelum bercinta lagi dengan Daniel.
***
Daniel terbangun dalam pelukan Jonggun. Matahari fajar sedikit menembus tirai putih jendela hotel itu, masih gelap dan dingin. Dengan nyaman Daniel makin bergelung dalam pelukan lelaki itu. Dan secara otomatis Jonggun mengetatkan pelukannya, melingkarkan lengannya erat-erat di tubuh Daniel.
Daniel memejamkan matanya, menenggelamkan wajahnya di dada telanjang Jonggun, menghirup aroma Jonggun kuat-kuat dan menyimpannya rapat-rapat dalam memorinya. Tiba-tiba air mata merembes dari sela bulu matanya, dan Daniel menahannya agar tidak menjadi isakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My CEO Are Obsessed With Me [END]
FantasySinopsis: DANIEL PARK [25tahun] lelaki bertubuh mungil, polos dan jujur namun berpegang erat pada moralitas yang tinggi terpaksa mengorbankan harga dirinya dengan menjual dirinya seharga tiga ratus juta won pada atasannya demi Jihoon, kekasihnya yan...