Hari ini Arsen datang ke sekolah sangat pagi. Kini dia berjalan menuju ke taman belakang sekolah menemui seseorang. Dia bertemu dengan Kenny.
Ketika Arsen duduk di bangku belakang sekolah, wajahnya tampak sangat serius. Begitu pun dengan Kenny. Seperti ada sesuatu hal yang besar.
"Udah ketemu?" Tanya Arsen.
"Udah" jawab Kenny singkat.
"Siapa-siapa aja yang terlibat didalamnya?" Tanya Arsen menginterogasi.
"Ada 3 orang yang bersangkutan di dalamnya. Pertama Keysa Ardinan, dialah yang paling disalahkan dalam pembullyan kemarin. Karena, menurut keterangan dari beberapa murid, Keysa merupakan ketua dalam geng mereka dan katanya Keysa sangat membenci Ceril karena nilai Ceril selalu lebih bagus daripadanya." ucap Kenny panjang lebar.
"Keysa adalah anak dari pak Bagas" lanjut kenny
"Yang kedua?"
"Yang kedua Yuni. Yuni hanyalah bawahan Keysa. Sama halnya yang ketiga, Valen." Jawab Kenny.
"Ikut gue" perintah Arsen.
Yah. Perkataan Arsen kemarin tidak main-main. Dia benar-benar akan mencari pelakunya dan dapat dipastikan, pelakunya tidak bisa terlepas dari tangannya.
Kini mereka berjalan menuju ruang kepala sekolah. Sesampainya mereka di ruang kepala sekolah, pak Bagas selaku kepala sekolah sedang duduk sambil menatap di layar laptopnya. Ketika Pak Bagas melihat hal tersebut ia langsung heran dengan kedua muridnya yang datang sangat awal. Apalagi Arsen dicap sebagai anak yang selalu datang terlambat ke sekolah.
"Ada apa kalian tiba-tiba menemui saya?" Tanya pak Bagas.
"Ada hal penting yang harus Anda tahu" Ucap kenny. Memang kelihatannya tidak sopan tapi bagaimana lagi, anak-anak yang dihadapan Pak Bagas saat ini adalah donatur terbesar di sekolah itu.
"Apa yang ingin kalian sampaikan?" Tanya pak Bagas pada mereka.
Ketika mendengar pertanyaan tersebut, Arsen dengan tatapan sinis melempar bukti-bukti pembullyan berupa foto dan vidio. Ketika Pak Bagas melihat hal tersebut, dia terkejut. Wajahnya langsung memucat.
"Keluarkan anak anda dari sekolah ini atau anda yang akan dipecat" Ucap Arsen dengan tatapan tajam.
"Ba-baik saya akan mengeluarkan anak saya dari sekolah ini" ucap Pak Bagas sangat ketakutan akan kehilangan pekerjaannya.
Melihat hal tersebut, Arsen tersenyum puas. Lalu Arsen memberi kode kepada Kenny untuk pergi dari situ. Sesampainya mereka di kantin, terlihat sudah lumayan siswa yang sudah datang. Ketika mencari tempat di seluruh penjuru kantin, Arsen melihat pada satu meja yang sudah ada orang yang menempatinya.
Arsen pun berjalan menuju ke arah meja itu. Sesampainya disana, Arsen langsung duduk tanpa meminta izin pada orang yang sudah terlebih dahulu menempati tempat tersebut.
"Arsen?" Kaget Kayla. Yah orang tadi adalah Kayla.
"Biasa aja kali" Ucap Arsen.
"Loh kok disini sih. Padahal gue udah nunggu kalian di tempat biasa" protes Juan yang baru datang bersama dengan Genta. "Nggak usah protes, sini gue traktir" ucap Kenny.
"Seriusan Ken?" Tanya Juan dengan mata yang berbinar.
"Iya" jawab Kenny mengiyakan.
"Thank you bro. Gue kan jadinya gak perlu ngeluarin banyak uang" ucap Juan dengan sangat pede.
Arsen yang melihat hal tersebut hanya terkekeh melihat tingkah Juan. Kalau bilang makan gratis pasti Juan di depan.
Sementara disisi lain Kayla hanya menatap mereka kikuk. Pasalnya sekarang semua orang melihat kearah mereka. Kayla takut jika fansnya Arsen datang menerkamnya disini. Sebab sekarang dia sendiri perempuan disitu.
Setelah beberapa menit berperang dengan isi pikirannya, Kayla memutuskan untuk pindah tempat duduk saja. Ketika Kayla hendak mengambil kotak bekalnya dan beranjak pergi, Arsen terlebih dulu menahan dirinya.
"Mau kemana Lo?" Tanya Arsen dengan kening yang mengerut.
"Gue mau Ke taman belakang sekolah" jawab Kayla.
"Gue mau ngomong sesuatu sama Lo" ucap Arsen.
"Ngomong aja sekarang" ujar Kayla tak ingin basa basi.
"Gue gak mau. Lo duduk dulu baru gue ngomong" jawab Arsen.
Kayla pun hanya bisa pasrah. Dia juga penasaran dengan apa yang ingin dikatakan oleh Arsen. Akhirnya dia memilih untuk duduk kembali di tempat duduknya.
Namun Arsen bukannya berbicara pada Kayla, malahan dia berbalik arah pandangnya menuju ke teman-temannya. Hal itu membuat Kayla kesal pada Arsen.
"Kalau mau ngomong, yah ngomong sekarang" peringat Kayla. Kayla sudah capek menunggu Arsen yang tak kunjung berbicara.
"Gak jadi deh" Ucap Arsen dengan santai. Hal itu membuat Kayla emosi dan langsung memukul lengan Arsen dengan sekuat tenaga.
"Anjing Lo" ucap Kayla sebelum meninggalkan kantin. Arsen yang melihat tingkah Kayla, hanya tersenyum.
***
Kini Arsen sedang berada di papan informasi. Dia sedang sibuk menempelkan sesuatu pada papan tersebut yang di bantu oleh Juan dan Genta.
Di sana, terpampang jelas wajah pembully yang merundung adiknya. Tak lupa juga Arsen menempelkan surat pengeluaran siswa yang bernama Keysa Ardinan yang merupakan anak dari kepala sekolah.
Selain itu, Arsen juga menempelkan juga surat penskoran Yuni dan Valen. Setelah itu, Arsen tersenyum puas ketika semuanya sudah tertempel rapi di papan informasi.
"Cabut"
Mereka pun meninggalkan tempat itu. Beberapa menit kemudian, para siswa SMA cakrawala heboh dengan informasi yang ada di papan informasi tersebut. Mereka mulai bergosip tentang keysa dan kedua temannya. Bukan hanya itu, mereka juga menggosipkan nama pak Bagas yang merupakan kepala sekolah mereka.
Di sisi lain, kini Kayla sedang di taman belakang dengan raut wajah yang begitu kesal. Yah Kayla masih kesal pada Arsen. Bagaimana tidak? Arsen telah mempermainkan dirinya. Sekarang ini, rasanya Kayla ingin menonjok wajah Arsen.
"Tuh orang ngeselin banget sih. Kena karma baru tau rasa" kutuk Kayla.
Setelah puas mengutuk Arsen dengan beberapa kata kotor di dalam hati, kayla pun langsung membuka kotak bekalnya yang tadi pagi dia siapkan.
Ketika sedang asyik-asyiknya menikmati kelezatan makanan buatan kayal sendiri, tiba-tiba ada yang menghampirinya. Dengan raut wajah yang kesal, wanita itu membuang bekal Kayla.
Kayla yang melihat tersebut sangatlah marah. Kini ia mendongak dan mendapati sosok wanita yang sekarang berada tepat di hadapannya.
Anna?
"NGAPAIN LO DEKETIN ARSEN? HUH!?" bentak Anna dengan penuh emosi.
"S-siapa yang dekatin Arsen sih?" Tanya balik Kayla.
Udah dulu yah guys. Aku udak capek ngetik. Jangan lupa ramein yah cerita aku.
Kalau kalian komen janji nanti dibales satu².
Segitu dulu yah, sekian dan bubar. SYALOM.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kayla Dan Dunianya
Ficção AdolescenteApakah aku harus menyerah dengan semua yang terjadi? Tuhan, ini terlalu sakit buat aku. Aku nggak sanggup Tuhan