Hari yang begitu indah ditambah hati ini adalah hari minggu membuat semua anak sekolahan beria-ria sebab mereka akan tenang tanpa kegiatan belajar.
Namun tidak dengan Kayla. Kini ia sedang duduk di meja belajarnya. Ia sedang berhadapan dengan rumus matematika yang sangat memusingkan kepala.
Namun tak membuat Kayla menyerah begitu saja. Kayla terus berusaha. Di tengah kesibukannya mencari jawaban, tiba-tiba...
Tok
Tok
Tok
Ada yang mengetuk pintu kamar Kayla. Mendengar hal terus Kayla langsung menengok ke arah pintu. "Masuk" pinta Kayla.
Dia melihat Rendra yang masuk ke dalam.
"Kamu akan les tambahan. Papa mau kamu jadi peringkat pertama paralel" ucap Rendra datar. Kayla sudah tahu itu akan terjadi, sebab ujian akhir semester sudah dekat. Apalagi ini adalah ujian kenaikan kelas.
"Ba-baik pah" ucap Kayla hanya pasrah. Ia tak bisa membantah ucapan Rendra.
Rendra yang mendengar hal tersebut, langsung berjalan keluar. Namun sebelum ia keluar dari kamar Kayla, di berhenti.
"Saya tidak mau dengar kamu bikin masalah lagi sama Syella. Jauhin Arsen dan biarkan adik mu bahagia. Dia lebih butuh daripada kamu" ucap Rendra sebelum benar-benar keluar dari kamar Kayla.
Kayla hanya menghembuskan napasnya kasar.
***
Disisi lain kini Arsen sedang bersiap entah kemana.
Dengan senyuman tipis ia keluar dari kamarnya lalu menuju ke dapur. Arsen menemui Camilla atau sang ibu. "Mah" panggil Arsen.
Sedangkan Camilla yang sedang masak di dapur, langsung menoleh ke arah Arsen. "Kenapa?" Tanya Camilla ketus.
Memang Camilla selalu bersikap demikian jika berhadapan dengan Arsen. Karena Camilla sangat senang dengan wajah cemberut Arsen ketika Camilla ketus pada dirinya.
"Mah, jangan ketus ketus dong sama Arsen. Aku nggak suka" ucap Arsen kesal dengan sikap sang mama yang selalu membuat dirinya kesal.
"Iya iya. Udah rapi-rapi kayak gini mau kemana?" tanya Camilla.
"Mau jalan sama temen mah" ucap Arsen.
"Emm, aku boleh"
"Hm, boleh" potong Camilla.
"Makasih mamaku sayang" ucap Arsen sambil mencium pipi sang mama. Dengan hati yang kegirangan Arsen mengendarai motornya ke suatu tempat.
Ternyata ia pergi ke rumah Kayla.
Entah apa yang ingin ia lakukan. Dengan wajah yang berseri-seri, Arsen mengetuk pintu rumah Kayla.
Dan ternyata yang buka adalah Kayla. Mungkin jodoh kali yah. Kayla yang melihat kehadiran Arsen, mengerutkan keningnya. Di dalam hatinya ia bertanya-tanya kenapa Arsen berkunjung ke rumahnya.
"Ngapain?" tanya Kayla.
"Gue mau ngajak lo ke suatu tempat, ikut yah" ucap Arsen dengan tatapan penuh permohonan.
"Gue nggak bisa. Gue sibuk" ucap Kayla.
"Tapi ini penting kay. Kalau lo nggak ikut dijamin rugi" ujar Arsen.
"Ta" ucapan Kayla langsung terpotong ketika Arsen langsung mendorongnya masuk ke dalam rumah.
"Udah sana lo siap-siap. Gue tunggu di sini" ucap Arsen.
Kayla pun hanya pasrah. Akhirnya Kayla memutuskan untuk mengikuti perkataan Arsen. Lagipula sekarang Rendra, Emma dan Syella sedang tidak ada di rumah jadi ia tidak terlalu ribet untuk meminta izin.
Yang terpenting sekarang, ia harus pulang tepat waktu sebelum Rendra dan lainnya tiba di rumah.
Setelah ber siap-siap, Kayla pun menghampiri Arsen yang sedang berada di ruang tamu. Arsen dan Kayla pun langsung menuju ke suatu tempat.
(Author juga nggak tahu mereka kemana. Jadi baca aja yah)
Sekarang mereka tiba di sebuah restaurant yang sangat mewah. Arsen pun langsung menggandeng tangan Kayla lalu mereka berdua pun masuk ke dalam.
Sementara itu, kini Kayla diliputi rasa kebingungan. Sebenarnya ada apa. Kenapa Arsen mengajaknya ke tempat mahal seperti ini. Kayla sedang berpikir, mungkin saja kini Arsen sedang berulang tahun jadi mengajak dirinya.
Entahlah.
Biarkan waktu yang menjawab.
Setelah mereka sampai di didalam Restaurant itu, Kayla dan Arsen langsung di sambut dengan iringan romantis. Arsen yang sedang berjalan tiba-tiba memberhentikan langkahnya.
Lalu ia berdiri berhadapan dengan Kayla.
Kayla hanya mengerutkan keningnya, pertanda bahwa ia tak mengerti dengan semua ini.
"Ada apa sen?" pertanyaan yang sudah tak tertahankan lagi di bibir Kayla.
"Kay, kasih waktu gue 20 menit yah. Buat ngomong sesuatu sama lo" pintar Arsen dengan wajah seriusnya.
Kayla semakin bingung dengan sikap Arsen.
"Boleh kan?" tanya lagi Arsen yang langsung mendapatkan anggukan dari Kayla.
"Untuk kedua kalinya, gue mau bilang kalau gue sayang sama lo. Rasa ini bukan hanya sekadar suka aja, tapi gue benar-benar sayang sama lo. Gue tau mungkin gue terlalu berlebihan, tapi ini serius" ucap Arsen dengan wajahnya yang sangat serius.
"Sen?" Kayla tak menyangka bahwa Arsen akan mengungkapkan nya untuk kedua kalinya.
"Gue serius. Gue nggak maksa kok, kalau memang lo nggak bisa balas perasaan gue" ucap Arsen pasrah dengan keputusan yang akan di ambil oleh Kayla.
"Sen, gue juga punya perasaan yang sama. Tapi... " Kayla tak dapat melanjutkan perkataan nya.
"Kenapa kay?" tanya Arsen penasaran.
"Syella juga suka sama lo. Dan hal itu yang buat gue nggak bisa untuk hal yang lebih serius ke lo. Walaupun dia adik tiri gue, tapi dia tetap adik gue" ucap Kayla dengan raut wajah yang sangat sulit untuk diartikan.
"Kenapa lo harus mikirin perasaannya. Jangan buat diri lo tersiksa kay. Lo juga berhak bahagia. Gue tau, pasti dia kan yang nyuruh bokap lo biar jauhin gue. Gue tau itu kay. Gue tau. Dari semua sikap lo dan Syella yang selalu ngejar gue, gue bisa baca semuanya" ucap Arsen.
"Ma-maaf"
"Nggak ada yang perlu lo sesalin. Semua sekarang ada di tangan lo" ucap Arsen.
"Iya" satu jawaban yang membuat Arsen senyum dalam. Matanya seketika melotot ke arah Kayla. Dengan cepatnya Arsen bertanya kepada Kayla, "lo nerima gue?"
"Hm" balas Kayla cuma dengan deheman.
"Kita pacaran Kay?" tanya Arsen yang kini tak tau lagi sudah tak sabar mendapatkan jawaban dari Kayla.
"Iya Arsen" ucap Kayla membuat Arsen Seketika memeluk Kayla dengan sangat erat.
Kayla hanya tertawa melihat kelakuan Arsen.
"Senang banget yah?" tanya Kayla dengan memberikan senyuman kepada Arsen.
"Kay, kalau mau senyum tuh aba-aba dulu. Nanti gue kayang disini" peringat Arsen.
"Iya-iya" ucap Kayla.
Mereka berdua pun menghabiskan waktu berdua. Namun tak lama kemudian Kayla melihat jam yang sudah menunjukkan pukul delapan malam. "Sen" panggil Kayla.
"Kenapa kay?" tanya Arsen lembut.
"Gue mau pulang sekarang" pinta Kayla yang langsung dituruti oleh Arsen.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Kayla Dan Dunianya
Roman pour AdolescentsApakah aku harus menyerah dengan semua yang terjadi? Tuhan, ini terlalu sakit buat aku. Aku nggak sanggup Tuhan