11 - A Father

276 46 0
                                    

11 – A Father

"Aku tak ingin dia tumbuh seperti aku," Jerome mengumumkan.

Saudara-saudaranya seketika terdiam dan menatapnya.

"Aku tahu, sebagai seorang Darwin, dia tidak akan bisa hidup senormal anak-anak lain seusianya. Tapi, selama ini dia hidup di lingkungan yang lebih keras dari aku saat masa kecilku. Jika aku membiarkannya tumbuh sepertiku, aku yakin, dia akan tumbuh tanpa mengenal emosi," urai Jerome. Ia menatap Elaine.

"Setidaknya, selama ini aku punya Elaine. Tapi sebelum ini, anak itu tidak punya siapa-siapa. Dan tumbuh di sampingku sepertinya bukan pilihan terbaik untuk perkembangan emosinya. Karena itu ... aku ingin dia tinggal bersamamu untuk beberapa tahun, Elaine, sebelum aku melatih dan mendidiknya untuk menjadi penerusku," ungkap Jerome.

Elaine tampak berpikir sebentar, lalu menjawab, "Tidak, Kak. Bahkan meski aku ingin melakukan itu, aku tidak bisa."

Jerome mengernyit. "Kenapa? Apa kamu khawatir aku akan melemparkan tanggung jawab padamu dan ..."

"Tidak, tidak," tepis Elaine. "Aku tahu betapa bertanggung jawabnya Kak Jerome dalam hal apa pun. Aku yang paling tahu itu. Tapi, Kak, bagaimanapun juga, apa pun situasinya, kamu adalah ayahnya."

Jerome tertegun.

"Lebih dari siapa pun, dia membutuhkan Kak Jerome di sampingnya. Karena Kak Jerome adalah ayahnya." Elaine tersenyum. "Bukankah kita semua yang paling tahu, bagaimana rasanya tumbuh tanpa sosok orang tua?"

Jerome mengernyit.

"Tak peduli bagaimanapun aku merawat dan membesarkannya, tapi dia tahu, aku bukan orang tuanya," Elaine berkata. "Dan aku tak ingin dia berpikir jika Kak Jerome mengabaikannya. Aku juga khawatir jika dia tinggal bersamaku, dia akan semakin yakin jika dia memiliki kewajiban untuk melindungi Yrel sebagai alasan dia menjadi keluarga Darwin."

Elaine benar. Jerome sampai tak berpikir sejauh itu karena memikirkan kemungkinan inilah keputusan terbaik untuk Javier. Dia hanya ingin anak itu tidak tumbuh sepertinya. Dia hanya ingin anak itu mendapatkan cinta yang cukup dari Elaine sama seperti dulu Jerome bisa bertahan berkat Elaine.

Namun, situasi mereka berbeda. Saat itu, Jerome tak lagi memiliki orang tuanya. Sedangkan Javier memiliki dirinya sekarang.

Ah, sungguh pikiran bodoh. Apa Jerome barusan tanpa sadar berusaha melepaskan diri dari tanggung jawab? Atau, barusan ia menjadi pengecut dan berdalih meminta bantuan pada Elaine untuk mengurus anaknya? Apa yang dia lakukan ini?

"Kamu benar, Elaine," aku Jerome. "Maaf. Aku tak tahu kenapa pandangan logisku bisa terbayangi emosi-emosi yang tak jelas seperti ini."

Elaine tersenyum geli. "Apa yang Kakak katakan?" dengusnya. "Itu wajar. Karena Kak Jerome seorang ayah sekarang." Elaine melirik pada Reed. "Aku sudah terbiasa melihat hal seperti itu dari suamiku, meski baru beberapa bulan dia menjadi seorang ayah."

Jerome mengerjap. Ah ... karena itukah? Karena ia seorang ayah sekarang, kekhawatirannya pada Javier lebih besar dari keputusan berdasar akal sehat yang selama ini menjadi dasar alasan semua tindakannya. Bahkan ketika dengan Elaine, ia tidak separah ini.

"Jadi," Elaine berbicara lagi, dengan ekspresi terhibur, "bagaimana rasanya menjadi seorang ayah, Kak?"

Jerome menahan napas. Bagaimana rasanya menjadi seorang ayah? Ini benar-berbeda dari saat menjadi seorang kakak untuk Elaine. Sangat jauh berbeda.

"Rasanya seolah aku harus siap mengorbankan seluruh diriku untuk satu keputusan tentang putraku," jawab Jerome jujur. Jerome melihat Reed mengangguk-angguk setuju.

"Aku setuju dengan itu," Reed mengakui. "Karena itu, aku membutuhkan waktu paling lama, lebih lama dari mengurus pekerjaanku, jika itu tentang keputusan mengenai Yrel."

"Oh, aku mendadak ingin menjambakmu lagi karena kesal jika mengingat bagaimana kamu menghabiskan waktu hampir satu bulan hanya untuk menentukan terapis spa pribadi untuk Yrel," celetuk Elaine, suaranya terdengar frustrasi. "Dokter Lisa bahkan sudah memberikan rekomendasi dan kamu menghabiskan satu bulan untuk menyelidiki mereka."

"Elaine, itu sangat penting untuk keamanan Yrel," Reed membela diri. "Apa kamu tahu betapa berbahayanya orang-orang itu jika mereka berniat jahat pada Yrel?" Reed tampak begitu serius.

"Dokter Lisa akan mengamuk mendengar ini." Elaine geleng-geleng kepala. "Dia bertanggung jawab atas kesehatan keluarga kita dan kamu masih meragukan rekomendasinya. Itu adalah salah satu ketidakmasukakalanmu semenjak menjadi ayah, Reed."

"Apa yang tidak masuk akal dari itu?" Reed protes. Dia menoleh pada Jerome. "Apa kamu juga berpikir itu tidak masuk akal?"

Jerome tak bisa mendebat itu. Karena ... kali ini, dia setuju dengan Reed. Dia bahkan tak bisa memercayakan Javier pada siapa pun selain Hermann di rumah ini. Dia bahkan menolak tawaran pengasuh dari Aaron. Ia rasanya tak bisa memercayakan Javier pada siapa pun selain pada orang yang benar-benar ia percaya.

"Wah, aku mendadak merasa kasihan pada Javier," celetuk Katya. "Aku bisa mengerti jika itu Yrel. Maksudku, dia masih bayi dan dia anak perempuan. Tapi, Javier adalah anak laki-laki dan sudah berusia tujuh tahun. Dia bahkan bisa melindungi dirinya sendiri. Bahkan mungkin dalam beberapa tahun, dia sudah mampu mengimbangi salah satu dari kita. Tapi ..."

"Tapi, dia masih anak-anak," sela Jerome tajam.

Katya mengangkat tangan. "Aku tak ingin berdebat lebih jauh dengan orang yang biasanya menggunakan seluruh akal sehat, melibatkan emosinya."

Jerome membuka mulut untuk mendebat, tapi ia tak bisa mengatakan apa pun.

"Wow. Lihat bagaimana Kak Jerome mengakui itu," dengus Davon dengan kurang ajarnya.

Jerome mengabaikan mereka dan kembali berbicara pada Elaine, "Aku tidak akan lagi memintamu mengurus anakku untukku. Tapi, selama kami di sini, aku akan sibuk dengan sesuatu. Jadi, tak bisakah kamu sementara menemaninya di sini?" Jerome melirik saudara-saudaranya yang lain. "Kamu tahu bagaimana mereka. Terutama Davon. Aku tak ingin anak itu menyentuh senjata atau terlibat dengan kekerasan, meski itu hanya latih tanding."

"Hei! Latih tanding bukan kekerasan!" protes Davon tak terima.

"Tenang saja," Elaine berkata sembari tersenyum pada Jerome. "Jika ada yang berani mengganggu keponakanku, aku akan memastikan mereka tidak bisa bertemu dengan keponakan-keponakan mereka. Baik itu Javier, maupun Yrel."

Tak ada yang lebih menakutkan di rumah ini selain Elaine yang menunjukkan jika darah Darwin juga mengalir di nadinya.

***

Our Fake MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang