12 – Anggota Keluarga
Setelah Jerome masuk ke ruang keluarga tadi, Javier melanjutkan perjalanannya mengecek struktur rumah keluarga Darwin itu. Namun, ketika dia akan pergi mengecek paviliun-paviliun rumah itu, sebuah suara memanggil namanya dari belakang,
"Javier!"
Javier menghentikan langkah dan menoleh ke belakang. Ia melihat Elaine yang sendirian di halaman depan rumah keluarga Darwin, melambaikan tangan sembari tersenyum lebar padanya. Wanita itu bahkan kemudian berlari ke arah Javier. Dia bisa terjatuh jika berlari seperti itu, mengingat tubuhnya yang lemah dan tak biasa olahraga.
Dan orang seperti itulah yang memegang kendali utama di keluarga Darwin. Javier tak tahu harus takjub atau bingung akan fakta baru yang ia dapatkan itu.
Tak ingin Elaine menghabiskan lebih banyak energi, Javier melangkah cepat mendekati wanita itu. Elaine terengah kehabisan napas begitu mereka berhadapan. Dia bahkan tidak berlari begitu jauh. Wanita ini ... sungguh mengkhawatirkan.
"Javier, kamu mau minum teh dan makan kue dengan Tante?" tawar wanita itu tiba-tiba.
Javier menelengkan kepala. "Baiklah." Dia mungkin ingin bicara. Well, setelah berbicara dengan anggota keluarga Darwin lainnya tadi, dia pasti sudah mendengar informasi tentang Javier.
"Hermann, tolong siapkan snack dan tehnya di taman belakang," Elaine meminta.
"Baik, Nyonya," jawab Hermann patuh. Dia lantas memberikan perintah pada salah seorang pelayan yang mengikuti mereka.
"Ayo pergi, Javier," ajak Elaine sembari mengulurkan tangan pada Javier.
Javier menatap tangan itu selama beberapa saat. Ini kedua kalinya ada orang dewasa yang mengulurkan tangannya seperti ini pada Javier. Yang pertama, Greg, meski Javier menolaknya karena dia tak cukup percaya pada orang itu. Dan yang kedua, Elaine Darwin.
Wanita ini tidak berbahaya untuknya. Dia tidak akan bisa melukai Javier, dengan atau tanpa senjata. Dia terlalu lemah untuk itu. Bahkan sebaliknya, Javier berbahaya untuknya. Meski begitu, tanpa ragu, tanpa gentar, dia mengulurkan tangan pada Javier.
"Kamu tidak takut padaku?" tanya Javier tanpa tedeng aling-aling.
Elaine mengangkat alis, lalu tertawa. "Apa yang harus kutakutkan dari keponakanku sendiri?" cetusnya sembari mengacak rambut Javier. Ia lantas menyambar tangan Javier dan menggenggam tangan Javier.
Napas Javier tertahan ketika merasakan genggaman hangat tangan Elaine. Dan untuk pertama kali seumur hidupnya, ia merasakan kehangatan yang aneh di dadanya.
"Javier, apa snack kesukaanmu?" tanya Elaine tiba-tiba. "Tante suka es krim. Meski Tante pasti akan sakit jika makan banyak es krim." Elaine terkekeh sendiri. "Tapi, sungguh. Bahkan meski itu membuatku sakit, tapi melakukan hal yang kuinginkan dan kusuka benar-benar menyenangkan, hingga aku bisa melupakan rasa sakitnya."
Elaine menoleh pada Javier dan tersenyum. "Dan kuharap, kamu bisa melakukan banyak hal yang kamu inginkan dan kamu sukai. Tanpa takut akan rasa sakitnya," ucap wanita itu. "Karena jika kamu sakit, kamu punya keluargamu yang akan merawatmu dan memastikan kamu akan baik-baik saja."
Javier tertegun. Keluarga, huh? Javier tak terbiasa dengan itu.
"Ah, dan kakak-kakakku bisa sangat overprotektif. Terutama Kak Jerome. Jadi, kamu harus mulai terbiasa dengan itu," Elaine berkata. "Dan jangan terlalu marah atau membenci mereka karena itu. Itu hanya menunjukkan jika mereka peduli padamu."
Peduli pada Javier?
"Aku lebih suka jika aku tidak menarik perhatian," Javier berkata. "Dengan begitu, tidak akan ada yang menggangguku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fake Marriage
Storie d'amoreKetika menyelidiki sekretarisnya, secara kebetulan, Jerome bertemu anak laki-laki berusia tujuh tahun yang kabur dari panti asuhan dengan bayi di gendongannya. Memutuskan jika anak itu akan berguna, Jerome mengadopsinya. Namun, ia sama sekali tak ta...