14 – Masalah
Keluar dari kamar Javier, Jerome langsung menghadapi Hermann yang berdiri di samping pintu kamar itu. Pria itu membungkuk ketika Jerome berdiri di depannya.
"Pastikan dia tidur dengan nyaman. Dan jika dia butuh sesuatu ..."
"Saya akan menyiapkan apa pun itu yang Tuan Muda Javier butuhkan, Tuan," ucap Hermann sarat janji. "Karena itu, Tuan Jerome bisa beristirahat tanpa perlu khawatir."
Jerome berdehem. Dia sudah akan pergi ketika Greg tiba-tiba muncul. Ekspresinya tampak serius. Sesuatu terjadi.
"Tuan, ada masalah," Greg melapor tanpa basa-basi. Dia mendekat dan membisikkan, "Ini tentang Aria dan keponakannya."
Jerome mengernyit. "Kita ke kantor sekarang."
Setidaknya, ini bukan tentang panti asuhan. Itu berarti, Javier masih aman. Namun, jika ini tentang Aria, itu mungkin menyangkut keluarga wanita itu. Dan Jerome tak tahu apa yang akan keluarganya lakukan jika keluarga Aria terlibat dalam masalah ini.
Jerome segera meninggalkan rumahnya. Dalam perjalanan ke kantornya di sini, dia mendengarkan penjelasan Greg. Tentang bagaimana Rudian Wongso dari Wongso Group tiba-tiba datang ke rumah Aria untuk mengambil keponakan Aria.
Orang-orang Jerome tak bisa berbuat banyak karena Rudian Wongso sendiri yang datang langsung ke sana. Namun, bagaimana bisa dia bergerak secepat itu? Ini bahkan belum satu hari penuh sejak Aria pulang ke rumah kakaknya bersama keponakannya. Jerome juga memastikan orang-orangnya bergerak dengan hati-hati.
Kecuali ... dia sudah memata-matai rumah itu sejak awal. Sejak awal, dia sudah tahu tentang rumah kakak Aria itu. Namun, kenapa dia tak melakukan apa pun selama ini? Hingga cucunya sampai diculik dan dijual di panti asuhan. Apa yang Rudian Wongso pikirkan?
Begitu mereka masuk ke ruang kantor Jerome di perusahaannya, Aria yang sudah ada di sana, seketika berlutut di depan Jerome. Matanya basah oleh air mata.
"Tolong saya, Pak. Saya akan melakukan apa pun. Saja berjanji ... saya akan melakukan apa pun. Karena itu, tolong selamatkan Arvy dari papa saya ..."
Jerome menghela napas. Ia tahu, sejak ia menerima Aria sebagai sekretarisnya, ia akan berhadapan dengan Wongso Group, cepat atau lambat. Rudian Wongso memiliki dua putri. Yang pertama kabur karena cinta. Yang kedua kabur karena tak ingin hidup sebagai seorang Wongso. Pun Rudian Wongso tak mengejar mereka karena menganggap mereka tidak berguna.
Meski, Jerome yakin, dia masih mengharapkan sesuatu dari Aria. Karena itu, dia berusaha menjaga hubungan baik dengan keluarga Darwin dan membiarkan putrinya bekerja sebagai sekretaris Jerome. Dia tidak menolak penawaran Jerome yang melibatkan, dia tidak mengusik Aria selama wanita itu menjadi sekretaris Jerome. Toh, sejak awal, dia tidak pernah begitu peduli pada kedua putrinya.
Namun, Jerome sama sekali tak mengira alasan yang akan membuat Rudian Wongso bergerak adalah keponakan Aria. Itu adalah faktor di luar perkiraan Jerome. Tidak. Jerome sudah memikirkan kemungkinan ini semenjak dia tahu tentang keberadaan keponakan Aria. Masalahnya, tidak secepat ini.
Saat ini, ia harus fokus pada panti asuhan itu sebelum Remia turun tangan. Namun, ia juga tak bisa mengabaikan masalah ini. Terlebih, ini menyangkut Arvy. Jika Javier mendengar ini, Jerome tak tahu apa yang akan anak itu lakukan. Dan lagi ... ini menyangkut Aria.
Jerome menghela napas. Sepertinya, ia tak punya pilihan lain.
"Apa yang kamu ingin aku lakukan?" tanya Jerome.
"Saya hanya ingin menyelamatkan Arvy dari keluarga Wongso," jawab Aria, seolah dia bukan bagian dari keluarga itu.
"Lalu, setelah kamu mendapatkan anak itu kembali dari keluarga Wongso, apa yang bisa kamu lakukan untuknya?" tuntut Jerome.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fake Marriage
RomantikKetika menyelidiki sekretarisnya, secara kebetulan, Jerome bertemu anak laki-laki berusia tujuh tahun yang kabur dari panti asuhan dengan bayi di gendongannya. Memutuskan jika anak itu akan berguna, Jerome mengadopsinya. Namun, ia sama sekali tak ta...